PART 11

3.8K 257 0
                                    

Di istana Yoon nampak memulai harinya seperti biasanya, belajar bersama para guru besar di pavilliun kediamannya

Dan seperti biasa Yi Yang datang bersama dayangnya dan kapten pengawalnya menuju pavilliun pangeran mahkota

" mama – nim... anda tidak di ijinkan lagi untuk belajar bersama pangeran mahkota " kasim kim mencegat Yi Yang yang hendak naik ke pavilliun

" kenapa ? minggu lalu aku masih belajar dengan hyung " yi yang tak mengerti

" ini perintah langsung dari raja, anda akan di carikan guru sendiri oleh yang mulia nantinya "

" kenapa harus mencari guru sendiri, aku bisa belajar dengan hyung " yi yang mulai kesal, ia tak mengerti kenapa harus di bedakan seperti ini

" mama – nim... mohon anda mengerti "

Yi Yang menatap sang kakak yang nampak tak bergerak melihat keributan di antara mereka tersebut, ia kesal kenapa kakaknya tidak membelanya

" baiklah... aku pergi " Yi Yang nampak kesal dan pergi dari sana bersama dayang – dayangnya

" kenapa jadi begini... ayah seperti mengacuhkanku " gerutunya

" mama – nim... pangeran mahkota adalah penerus tahta dan anda hanyalah seorang pangeran, anda sebaiknya mengerti akan hal itu " pengawal Yi Yang berusaha menjelaskan

" tapi aku adalah pangeran dan adik kandung pangeran mahkota... kami sudah bersama sejak lama, apa ayah hendak memisahkan kami ? sungguh menyebalkan "

" mama – nim... mohon mengerti "

Saat berbalik melewati ruang belajar rombongan Yi Yang bertemu dengan rombongan ratu, Yi Yang memberi hormat pada ibu tirinya tersebut

" pangeran kenapa kau terlihat begitu kesal ?" tanya Ratu

" tidak ada apa – apa jungjeon – mama... hamba hanya sedang lelah " jawab Yi Yang

Ratu nampak tersenyum kemudian memandang ke arah Yi Yang " panngeran.. sesekali berkunjunglah ke tempat ibu... pangeran suka bermain ba duk bukan... ibu akan menemani pangeran bermain dan minum teh bersama "

" lain kali... lain kali jika ada waktu hamba akan berkunjung, kalau begitu... hamba pamit " Yi yang memberi hormat kemudian bergegas pergi meninggalkan ratu

Ratu nampak tersenyum sinis menatapnya

" suatu hari nanti... anak itu akan menjadi pion dalam badukku " gumamnya

****

Hari ini juga Yi Yang tak berkungjung ke istana sang kakak, ia masih marah atas apa yang di lakukan kakaknya tersebut

" mama – nim... seja jeonha disini " dayang istana yi yang mengabarkan

" masuklah " Yi Yang menutup buku yang di bacanya

Yoon masuk ke dalam kediaman Yi Yang

" apa ini... kau menyambut kakakmu dengan wajah cemberut seperti itu ?" tanya Yoon seraya duduk di depan sang adik

" kenapa kakak kemari ?" tanya Yi Yang tak bersemangat

" hari minggu... haruskah kita pergi bersama ?"

" tidak... aku akan pergi sendiri menemui sa rang "

" yi yang apa kau masih marah padaku ?" tanya yoon yang melihat ekspresi sang adik nampak cemberut

" tidak.. kenapa aku harus marah.. mereka benar.. kau adalah pangeran mahkota dan aku hanya pangeran... saat kakak naik tahta aku juga akan keluar dari istana"

" Yi Yang..." nada suara Yoon mulai serius " percayalah pada kakak, ini tidak seperti yang kau pikirkan... saat kau menyadari semuanya nanti saat kau bisa memikirkan semuanya nanti... kau akan tau jika istana itu sangat berbahaya setiap gerak gerikmu akan mudah di amati dan di manfaatkan oleh lawan, jadi... percayalah padaku sepenuhnya"

Yi yang menatap sang kakak, ia sebenarnya tidak mengerti dengan yang dikatakan sang kakak, namun perasaannya tetap saja jengkel dengan perlakuan yang di terima

" andai eomma – mama masih hidup... apa ayah akan melakukan ini padaku ?"

" yi yang... aaahh... cobalah untuk mengerti yang kakak katakan " yoon nampak kesal karena sang adik tak tanggap apa yang di katakannya

" sebaiknya seja jeonha pergi saja... aku tidak ingin berdebat lagi, aku masih kecil dan tak tau semuanya... kalian benar.. aku hanyalah pangeran yang tak berguna "

" Yi Yang.. ahh sudahlah... aku tidak tahu lagi harus menjelaskan bagaimana padamu " yoon berdiri kemudian menatap sang adik " yi yang... apapun nanti yang terjadi.. kau harus percaya pada kakak" yoon kemudian pergi dari kamar sang adik

Sebelum pergi ia menatap istana sang adik

" jeonha " kasim kim menegurnya

" apa kau pikir yi yang berubah ? aku benar – benar tidak ingin dia dalam bahaya... awasi gerak – gerik yi yang dan laporkan padaku jika ada sesuatu yang mencurigakan "

" yee seja jeonha "

Yoon memang merasa akhir – akhir perlakuan sang ayah pada mereka sudah mulai berbeda, yoon yang mulai harus mempersiapkan segalanya di berikan tugas yang bertumpuk dan ekstra hingga tak bisa memperhatikan Yi Yang lagi, dan sikap yang menjadi cepat marah itu membuat Yoon cemas

" kakak harus melindungi adiknya... dan Yoon adalah kakak " yoon selalu ingat pesan terakhir sang ibu padanya tersebut, itulah sebabnya ia... harus menjauhkan adiknya dari bahaya yang mungkin mengawasinya



The Queen : It Has To be You ( TAMAT )Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon