Part 2

7.6K 398 2
                                    

Di luar istana nampak yoon tengah berlari melewati jalanan pasar yang sempit dan sedikit becek karena hujan yang menguyur tanah hanyang, senyum sepertinya tak mau beranjak dari wajahnya, entah apa yang membuatnya selalu merasa bersemangat dan senang ketika hari minggu datang, ia selalu tergesa dan sebisa mungkin, secepat mungkin keluar istana walaupun itu dengan melompati pagar istananya

" Aauu.. Maaf... Maaf " yoon tak sengaja menyenggol seseorang yang tengah berbelanja di pasar

" Kalau jalan lihat - lihat... Dasar anak muda" orang itu mengomelinya

" Maaaf !!!! " yoon berujar sambil terus berlarian berlari

Cring... Cring... Cring...Di sebuah jalan di pasar suara lonceng nampak terdengar ketika sebuah tongkat kayu di hentakkan menyentuh tanah

Gadis itu nampak berjalan perlahan dengan tuntunan dari tongkat yang di pegangnya, matanya nampak indah dengan bola mata yang berwarna abu - abu cerah, wajahnya pucat dengan pipi yang merona, Gadis itu berhenti di depan sebuah kedai makanan

" Permisi... " bibirnya yang berwarna merah jambu mulai terbuka " Apa ini tempat bibi Ma berjualan ?!" Tanyanya

" Bibi Ma ? Dia sudah pindah nona... Di pindah 2 blok dari sini" penjual itu menunjuk ke arah ujung pasar " ooo... nona.. apa kau tidak bisa melihat ?" penjual itu nampak menggerak – gerakkan tangannya di depan wajahnya

" aa... itu.. saya memang tidak bisa melihat tuan " jawabnya dengan senyum yang mereka

Penjual itu memasang raut wajah menyesal, ia kemudian memberi arahan pada gadis itu untuk menuju tempat baru Bibi Ma berjualan

Gadis itu kemudian berjalan kembali, menghentakkan tongkatnya di jalannya, tongkat yang menjadi mata untuknya berjalan selama ini, cring.. cringg.. cring... loncengnya bertaut dan menimbulkan suara gemerincing

" Da seom - a " sebuah suara memanggilnya, Ia berhenti dan tiba - tiba sebuah senyum merekah di wajahnya, ia hapal benar dengan suara tersebut, suara.. selama ini selalu terngiang di telinganya

" seja jeonha " gumamnya

Gadis itu berbalik dan benar saja pangeran mahkota yi yoon nampak berdiri tak jauh darinya sambil bercucuran keringat dan nafas yang memburu, ia nampak mengatur nafasnya dengan sekali hembusan nafas yang dalam

" da seom – a... apa kau merindukanku ?!" Yoon tersenyum senang melihat temannya berdiri di depannya

Kang Da seom kecil itu kini sudah tumbuh menjadi remaja yang cantik, walau keterbatasan menghalanginya tapi ia tak pernah sedih lagi dengan keterbatasan tersebut, karena teman yang selalu di rindukannya itu... akan selalu mengenggam tangannya dan menunjukkan dunia padanya

Yoon berjalan menghampirinya " Kau seharusnya tidak berkeliaran sendiri di pasar " kata yoon seraya meraih tangan da seom dan mengajaknya pergi dari sana

" Seja jeonha... Penjual yang biasa, menjual kue yang lezat itu pindah 2 blok dari tempatnya biasa berjualan " da seom membuka obrolan

" Lalu.. ?!"

" Hamba bermaksud pergi ke sana dan membelikannya untuk anda, bukankah ini hari minggu... anda pasti sangat ingin mengunjungi ibu anda "

Yoon berhenti dan memandang da seom lekat

" Kita bisa pergi bersama nanti dan membelinya bersama jangan mencoba kesana sendirian atau kau akan tersesat lagi, kau mengerti ?!!"

" Mana mungkin hamba tersesat, hamba bukan gadis berusia 11 tahun lagi yang mudah tersesat " da seom nampak kesal, pangeran mahkota selalu mengodanya dengan pengalaman buruknya yang pernah tersesat di pinggir hutan

" Aehh... Gadis nakal " yoon menyentil kening da seom " jika ku katakan jangan pergi maka jangan pergi, kau mengerti ?! kau tau jika aku selalu mencemaskanmu bukan... jadi.. jangan membuatku melompati pagar lagi dan di hukum lagi... mengerti, kang da seom !!"

Da seom nampak mengosok - gosok keningnya yang nampak memerah, yoon nampak tersenyum melihat ekspersi lucu da seom

" aku mengerti.. tapi bisakah anda tidak menyentil kening hamba ? ini sakit !!!" protes da seom

Bukannya menjawab yoon malah tertawa renyah dan membuat da seom nampak cemberut

Setiap hari minggu yoon selalu keluar istana karena sang ayah hanya mengijinkannya keluar di hari minggu saja setelah semua tugasnya selesai sebagai pangeran mahkota

Di hari minggu ini bukan hanya da seom yang ingin ia temui tapi juga sang ibu, mendiang ratu Cho , yoon selalu mengunjungi pondok sang ibu di hari minggu bersama dengan da seom

Da seom memang jarang memasuki istana, sang ayah melarangnya karena takut para pejabat akan memandang lain kehadiran da seom disana walaupun niat da seom hanya ingin mengunjungi temannya


The Queen : It Has To be You ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang