Yoo jung sepertinya melihat perubahan sikap pada Yoon tersebut, ia bisa menangkap hal itu tapi perasaannya terus menyangkalnya
" Unnie !!!!" Suara melengking sarang menyapa mereka
Mereka bertiga menoleh, gadis 14 tahun tersebut nampak berlari kecil menghampiri mereka
" Oo.. Sa rang - a.. Apa kau pulang seorang diri ? Yi Yang tidak mengantarmu ?!" Tanya Yoon
" Hamba pulang dengan ayah hamba seja jeonha..." sa rang menunjuk ke arah sang ayah yang berdiri tak jauh dari mereka"
Ayah da seom memberi hormat pada yoon dengan membungkuk sempurna, yoon yang sedang mengendong da seom Nampak hanya mengangguk kan kepalanya
" Unnie.. Apa yang kau lakukan disini ? Ayo pulang bersamaku "
" Eemm " da seom mengangguk
Sa rang kemudian mengandeng tangan da seom, da seom membungkuk memberi hormat pada mereka
" Hamba akan pulang bersama ayah dan adik hamba, PM Yi Yoon anda harus mengantarkan nona yoo jung sampai di rumah"
" Emm.. Baiklah.. Pulanglah " Yoon seperti tak rela da seom pergi
Da seom berbalik, suara gemerincing lonceng tongkatnya entah kenapa membuat jantung Yoon berdebar
" Da seom - a " panggil yoon
Da seom menoleh
"aaa... Tidak.. Pulanglah.. "
Da seom menundukkan kepalanya kemudian meneruskan perjalanannya
Yoo jung menangkap ekspresi aneh di wajah yi yoon, sebuah gurat wajah yang membuatnya kesal, karena wajah yoon mengatakan ia tidak ingin da seom pergi
" Jeonha "
" Hee ? Aaa.. Maaf.. " yoon Nampak terperangah
Yi Yoon mengantar yoo jung sampai di rumahnya, Ibu yoo jung yang melihat sang putri di gendong yi yoon nampak cemas
" Aku baik - baik saja ibu.. Kakiku hanya terkilir biasa " kata yoo jung menenangkan sang ibu
" Nyonya choi... Maafkan saya karena memulangkan nona choi dalam keadaan seperti ini"
" Aahh tidak seja jeonha... Anda sangat baik menjaga putri saya "
Yoo jung Nampak berusaha untuk member isyarat pada sang ibu agar sang ibu pergi meninggalkan yoo jung dan yoon berdua saja tapi yoo jung Nampak kesal karena sang ibu tak peka
" istriku !!! " suara berat tuan choi Nampak mengalihkan perhatiannya
" ya suamiku... seja jeonha... hamba harus melihat suami hamba dahulu " sang ibu Nampak member hormat lalu pergi
Sang ayah yang mengamati mereka Nampak tersenyum kemudian pergi menuju ruangannya
" yoo jung... sebaiknya aku pulang sekarang " kata yoon
" jeonha " yoo jung memegang tangan yoon
Yoon melihat tangan yoo jung yang memegangnya tersebut, tangan yoo jung terasa dingin
" ada apa ? kau istirahat saja... ini sudah malam " kata yoon
" jeonha.. hamba... hamba sangat senang hari ini karena anda mengajak hamba mengunjungi mendiang ratu, hamba.. juga sangat senang hari ini karena kita... bias bercerita banyak hal tanpa harus beradu argument atau bertengkar "
Yoon tersenyum dan menatap yoo jung lembut
" hamba sangat berterima kasih atas perhatian anda jeonha... jeonha... hamba... sangat mencintai anda "
Senyum di wajah yoon menghilang seketika, ia Nampak terkejut mendengar penuturan yoo jung tersebut, jantungnya Nampak berpacu dengan cepat mendengar pengakuan yoo jung itu
" yoo jung – a... masuklah... kakimu terluka "
" jeonha "
" masuklah... "
Yoo jung menatap yoon, ia sangat takut jika yoon akan menjauhinya nantinya karena pengakuannya ini namun ia juga tak pesimis bahwa yoon akan memilihnya daripada memilih da seom
Ibu yoo jung tiba – tiba muncul dan menghampiri mereka, ibu yoo jung membawa air hangat untuk mengompres kaki yoo jung
" Kalau begitu... Saya permisi" Yi Yoon memberi hormat dengan sopan lalu bergegas pergi
" anda sudah akan pergi jeonha ?" Tanya ibu yoo jung
" yee... selamat malam "
" Seja jeonha !!!!" Panggil yoo jung
Yoon berbalik memandang yoo jung
" Terima kasih... Terima kasih karena mengendong hamba pulang"
" Aa.. Sudahlah.. Jika kau ingin berterima kasih... Buatkan aku sarapan yang enak lagi" serunya
" Eemm " yoo jung mengangguk sambil tersenyum, yoon tak marah padanya itu berarti yoon menerima pernyataan cintanya
Yoon juga tersenyum kemudian melambai pada yoo jung dan pergi
Dari jauh ayah yoo jung nampak memperhatikan hal itu, senyum liciknya mengembang melihat kejadian tersebut
Di tempatnya yoo jung nampak berdiri dengan tegak lalu berjalan dengan normal tanpa meringgis kesakitan, ia melompat – lompat kegirangan
" Yoo jung - a... Bukankah kakimu terkilir ?!" Tanya sang ibu
" aaa itu.. Tadi kurasa terkilir... Tapi sepertinya baik - baik saja " jawabnya dingin
Sang ibu menatap aneh pada putrinya tersebut, ia.. Mulai merasa ada yang berubah dari putrinya itu
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen : It Has To be You ( TAMAT )
Historical Fictionini adalah sequel ketiga dari The Queen 1. The Queen : the woman who hold the fire 2. The Queen : the memories of happiness and then the last sequel .... 3. The Queen : It Has To be you... sequel ketiga ini menceritakan tentang pangeran m...