PART 15

3.6K 231 0
                                    


Da seom terdiam mendengar penuturan yoo jung tersebut, gadis itu... sepertinya menyerangnya dengan status yang akan di sandangnya, yoo jung seperti menekankan posisinya di samping yoon dan menyuruh da seom menyadari hal itu dan pergi

" nona... jadi..maksud anda saya tidak pantas memakainya ?"

" aahh.. tidak.. bukan begitu " yoo jung mengibas – ngibaskan tangannya, suaranya terdengar lebih ceria sekarang " kau sangat pantas da seom – ah... tapi.. mungkin bukan pada posisinya"

Yoo jung.. benar – benar menabuhkan gendering perangnya pada da seom, ia.. tak mau kalah dari temannya tersebut, apalagi...yoo jung melihat sikap yoon padanya akhir – akhir ini sangat hangat

Mereka nampak keluar dari hutan menjelang sore, yoon tak pernah melepaskan genggaman tangannya dari tangan da seom dan itu membuat yoo jung kesal

" Tenang yoo jung - a.. Dia hanya gadis yang tidak bisa melihat.. Dia buta.. Dia.. Bukan sainganmu " yoo jung berusaha meyakinkan dirinya sendiri, Tapi ia semakin kesal karena di acuhkan,

" Aaa " yoo jung tiba – tiba terduduk, raut wajahnya Nampak kesakitan seraya memegangi kakinya

Yoon menoleh dan melihat yoo jung terduduk di tanah sambil memegangi kakinya

"Ada apa ?!" Tanya da seom ketika yoon melepaskan genggaman tangannya dari da seom

" Kau baik - baik saja ?! Yoo jung terjatuh " kata yoon yang langsung menghampiri yoo jung

" Apa ? Apa nona yoo jung baik - baik saja ?!" Da seom nampak cemas

" Aku baik - baik saja " jawab yoo jung yang di bantu berdiri yoon

" Aaa.." Yoo jung mengerang

" Yaa.. Kakimu sepertinya terluka, apa kau bisa berjalan ?!" Tanya yoon yang terlihat cemas

" Sangat sakit... Maaf " mata yoo jung terlihat berkaca – kaca

" Bagaimana ini... " Yoon nampak binggung " kalau begitu... Naiklah kepunggungku "

" Jeonha "

" Benar nona yoo jung... Biar seja jeonha membantumu " kata da seom

Yoo jung akhirnya di gendong yoon, yoo jung tersenyum senang, ia.. Secara tidak langsung bisa memeluk yoon, jantungnya berdegup begitu kencang, ia berusaha mengaturnya agar yoon tidak merasakan detak jantungnya yang berpacu cepat

" Da seom - a.. Ke arah sini " kata yoon mengarahkan

" Aaa... Jeonha teruslah bicara aku akan mengikuti suaramu" kata da seom

" Baiklah, yoo jung - a.. Kau tidak apa - apa jika aku terus bicara ? Akan sulit menjaga kalian berdua sekarang"

" Ya !! Kau akan membuat telingaku penggang nanti, sini... Biar aku saja yang memegang tongkat da seom dan mengarahkannya " kata yoo jung, dalam hati ia kesal setengah mati, yoon bersamanya tapi tetap saja focus perhatian ada pada si gadis buta da seom

" Ide yang bagus " da seom nampak mengulurkan ujung tongkatnya dan yoo jung meraihnya

Mereka lalu berjalan kembali, yoon nampak menatap langit

" Da seom - a... Bintangnya sangat banyak malam ini " kata yoon masih tetap memandang langit malam itu

" Aa.. Benarkah ?" Da seom nampak menatap langit " wuahh indahnya " Da seom nampak terpukau padahal yang di lihatnya adalah kegelapan, ia selama ini selalu percaya pada yoon walaupun yoon berkata bahwa bulan itu persegi da seom akan tetap percaya karena yoon adalah mata yang indah untuknya

" Apa anda masih menceritakan semua hal pada da seom yang mulia ?!" Tanya yoo jung

" Eemm... Dia suka saat aku bercerita" yoon tersenyum

" Benarkah ?" Yoo jung menoleh ke arah da seom " lalu kenapa anda tidak bercerita pada saya ?!"

" Padamu ? Bercerita ? Haah.. Menceritaka sesuatu denganmu itu sama saja dengan mencari masalah kau terus membantah dan mengatakan ini itu... Da seom tidak sepertimu.. Dia percaya pada semua yang ku katakan"

" Itu karena hamba tidak bodoh !! Aa.. Maksudku.. Cerita anda itu benar - benar tidak masuk akal, mana ada dewi yang tinggal di bulan dan juga ikan beras yang berenang ke dalam danau..."

" Lihat.. Lihat... Sekarang kau yang membuat telingaku penggang "

Mendengar pertengkaran mereka da seom nampak tersenyum, sebuah senyuman pahit, ia merasa tak punya harapan untuk hati yoon, menyedihkan....

" Ooo... Lihat... Da seom tersenyum " kata yoo jung seraya menepuk bahu yoon

Yoon seketika menoleh, melihat senyum da seom yang begitu cantik entah kenapa ada sesuatu yang ia rasakan, sesuatu.. seperti aliran listrik yang mengalir ke dalam dadanya

" Aa " yoon tiba - tiba salah tingkah " cepatlah... Kakiku sudah pegal" ia berusaha mengalihkan fokusnya

The Queen : It Has To be You ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang