PART 29

3K 187 1
                                    

Di tempat lain terlihat sa rang yang menangis di depan yi yang

" sudahlah... jangan menangis lagi, mereka akan menemukan nui " kata yi yang berusaha menghibur sa rang

" tapi hamper pagi dan kakak belum di temukan " sa rang tersedu

" sa rang – ah... jangan menangis... kau membuatku ingin menangis "

" kenapa kau ingin menangis bukankah kau tidak peduli padaku ? kau mengacuhkan ku, kau bersikap aneh akhir – akhir ini... kau juga sering marah, aku tidak suka lagi padamu "

" sa rang – ah... kenapa kau berkata seperti itu " yi yang terkejut

" bukankah kau pangeran, tidakkah kau bisa mengerahkan prajurit istana untuk mencari kakakku ?"

" sa rang – ah... itu sulit " yi yang tertunduk

Sa rang Nampak menyeka airmatanya

" sa rang – ah "

" eemmm "

" jangan membenciku "

" kenapa ?"

" hanya saja... jangan membenciku, kau mengerti " yi yang berdiri di depan sarang yang tengah duduk sambil melipat kedua kakinya

Sa rang tak mengerti, ia bahkan tak mengerti dengan sikap yi yang yang akhir – akhir ini di anggapnya aneh

" aku pergi... hapus airmatamu..besok nui pasti sudah kembali, aku pergi " yi yang berjalan menjauh dari sa rang, ia sebenarnya tidak tega melihat begitu banyak airmata tercurah untuk da seom, ia merasa menyesal mengambil keputusan ini

****

Keesokan harinya yoon mendapat laporan jika da seom belum juga di temukan

" sudah ku katakana padamu untuk melindungi orang – orang yang kau cintai bukan " kata raja seraya mengarahkan anak panahnya pada sasaran

" ini di luar pengawasan seja "

" tidak ada alasan seja, kau harus bisa merengkuhnya di bahumu, kau harus memiliki puluhan tangan untuk melindunginya "

Slaapppp anak panah lurus menembus sasaran, yoon Nampak hanya tertunduk lemas, ia benar – benar tidak bersemangat karena da seom

" tegakkan tubuhmu, seorang pemimpin tidak akan goyah karena hati yang lara... kau harus menempatkan joseon di atas hatimu, kau mengerti seja "

" yee.. abba – mama... seja akan menyimpannya di dalam hati nasehat abba – mama "

Selesai memanah yoon dan raja berjalan menuju balai istana, yi yang sudah menunggu mereka, yi yang ingin mengatakan semuanya namun ia ragu

" yi yang – gun... sedang apa kau disini ?" Tanya yoon

" pangeran... ini bukan tempat bermain, pergilah... dan bermainlah dengan teman – temanmu " kata raja

Mendengar kata yang meremehkan dari sang ayah yi yang kesal, jiwa labilnya timbul dan dia meledak di tempat

" hamba bukan lagi anak kecil abba – mama... hamba mengerti mana tempat bermain dan mana yang bukan... bukankah hamba juga keturunan raja, apa hamba tidak berhak berada di balai istana ?"

" yi yang !!!" sergah yoon

" pangeran... apa maksudmu ?"

" abba – mama tidak pernah memandang hamba itu sebabnya anda tidak pernah tahu jika putra bungsu anda sudah dewasa, hamba permisi " yi yang membungkuk kemudian berjalan pergi

The Queen : It Has To be You ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang