Di tempat lain terlihat sa rang yang menangis di depan yi yang
" sudahlah... jangan menangis lagi, mereka akan menemukan nui " kata yi yang berusaha menghibur sa rang
" tapi hamper pagi dan kakak belum di temukan " sa rang tersedu
" sa rang – ah... jangan menangis... kau membuatku ingin menangis "
" kenapa kau ingin menangis bukankah kau tidak peduli padaku ? kau mengacuhkan ku, kau bersikap aneh akhir – akhir ini... kau juga sering marah, aku tidak suka lagi padamu "
" sa rang – ah... kenapa kau berkata seperti itu " yi yang terkejut
" bukankah kau pangeran, tidakkah kau bisa mengerahkan prajurit istana untuk mencari kakakku ?"
" sa rang – ah... itu sulit " yi yang tertunduk
Sa rang Nampak menyeka airmatanya
" sa rang – ah "
" eemmm "
" jangan membenciku "
" kenapa ?"
" hanya saja... jangan membenciku, kau mengerti " yi yang berdiri di depan sarang yang tengah duduk sambil melipat kedua kakinya
Sa rang tak mengerti, ia bahkan tak mengerti dengan sikap yi yang yang akhir – akhir ini di anggapnya aneh
" aku pergi... hapus airmatamu..besok nui pasti sudah kembali, aku pergi " yi yang berjalan menjauh dari sa rang, ia sebenarnya tidak tega melihat begitu banyak airmata tercurah untuk da seom, ia merasa menyesal mengambil keputusan ini
****
Keesokan harinya yoon mendapat laporan jika da seom belum juga di temukan
" sudah ku katakana padamu untuk melindungi orang – orang yang kau cintai bukan " kata raja seraya mengarahkan anak panahnya pada sasaran
" ini di luar pengawasan seja "
" tidak ada alasan seja, kau harus bisa merengkuhnya di bahumu, kau harus memiliki puluhan tangan untuk melindunginya "
Slaapppp anak panah lurus menembus sasaran, yoon Nampak hanya tertunduk lemas, ia benar – benar tidak bersemangat karena da seom
" tegakkan tubuhmu, seorang pemimpin tidak akan goyah karena hati yang lara... kau harus menempatkan joseon di atas hatimu, kau mengerti seja "
" yee.. abba – mama... seja akan menyimpannya di dalam hati nasehat abba – mama "
Selesai memanah yoon dan raja berjalan menuju balai istana, yi yang sudah menunggu mereka, yi yang ingin mengatakan semuanya namun ia ragu
" yi yang – gun... sedang apa kau disini ?" Tanya yoon
" pangeran... ini bukan tempat bermain, pergilah... dan bermainlah dengan teman – temanmu " kata raja
Mendengar kata yang meremehkan dari sang ayah yi yang kesal, jiwa labilnya timbul dan dia meledak di tempat
" hamba bukan lagi anak kecil abba – mama... hamba mengerti mana tempat bermain dan mana yang bukan... bukankah hamba juga keturunan raja, apa hamba tidak berhak berada di balai istana ?"
" yi yang !!!" sergah yoon
" pangeran... apa maksudmu ?"
" abba – mama tidak pernah memandang hamba itu sebabnya anda tidak pernah tahu jika putra bungsu anda sudah dewasa, hamba permisi " yi yang membungkuk kemudian berjalan pergi
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen : It Has To be You ( TAMAT )
Historical Fictionini adalah sequel ketiga dari The Queen 1. The Queen : the woman who hold the fire 2. The Queen : the memories of happiness and then the last sequel .... 3. The Queen : It Has To be you... sequel ketiga ini menceritakan tentang pangeran m...