PART 8

4.3K 268 1
                                    

Di ibukota,

yoo jung nampak berdiri di depan toko kain milik bibi da seom, disini bibi da seom berjualan kain, da seom dan sarang sering menghabiskan waktu di toko kain ini dan Yoo jung juga sering menemani mereka

Hari ini.. yoo jung sudah membulatkan tekadnya untuk mengatakan semuanya pada da seom, ia tak berniat melukai da seom... ia hanya ingin memastikan sesuatu dan ia berharap da seom bisa mengerti akan hal itu

" huh " yoo jung nampak menghela nafas, kemudian memasang senyum di wajahnya Ia melangkahkan kakinya masuk ke dalam toko

" da seom – a..." yoo jung nampak memanggilnya dengan ceria

" oogg.. yoo jung unnie .." sarang nampak terperangah " kakak.. nona yoo jung disini "

" kenapa dia datang sepagi ini ?" batin da seom, da seom kemudian berdiri dan berjalan menuju arah suara yoo jung di bantu sa rang

" ogg.. da seom – a " yoo jung menghampiri da seom yang tengah berjalan ke arahnya

" nona yoo jung apa yang kau lakukan disini sepagi ini ? toko kami bahkan belum buka " kata da seom

" itu.. aku ingin meminta bantuanmu..." Yoo jung kemudian mengapit lengan da seom dan mengajaknya pergi ke pasar

" tapi.. kenapa anda tidak meminta pelayan anda untuk berbelanja ?" tanya da seom

" tidak " yoo jung nampak menggeleng " karena ini sangat khusus, jadi... aku harus mengajakmu "

" khusus ? memangnya ada apa ?"

" aku akan memasak untuk calon suamiku, kali ini... sebuah masakan yang istimewa dan kau satu – satunya orang yang mengerti seleranya " yoo jung nampak berhenti dan menatap da seom

" calon suami ? anda akan menikah dengan siapa memangnya kenapa sangat istimewa dan harus bersama dengan saya ?" da seom terlihat penasaran

Yoo jung terdiam sejenak, ia juga menghentikan langkahnya kemudian menatap da seom lekat "pangeran mahkota.. aku.. akan menikah dengan pangeran mahkota yi yoon"

Kali ini da seom yang terdiam, ekspresi wajahnya terlihat menegang sejenak karena terkejut mendengar hal itu, ia kemudian tersenyum namun ada gurat kekecewaan di balik senyumannya tersebut

" jadi anda mengajak saya kemari karena pangeran mahkota ? nona yoo jung.. pangeran mahkota menyukai semua masakan bahkan masakan yang sangat asin sekalipun beliau akan memakannya, hanya saja.. pangeran mahkota tidak tahan dengan masakan pedas ?"

Yoo jung nampak memperhatiakan ekspresi wajah da seom yang terlihat datar tersebut, walau tak terlihat yoo jung merasakan nada sumbang di suara da seom, ia juga wanita tentunya ia paham akan hal itu

Yoo jung tak mau ambil pusing memikirkan hal tersebut, ia tersenyum mengubah mood – nya dan menatap da seom " itulah kenapa aku mengajak da seom disini... pangeran mahkota sangat cerewet dan aku ingin membuat sesuatu yang istimewa agar dia terkesan"

Da seom hanya mengangguk pelan

" da seom – a...?" suara yoo jung nampak serius

" yee ?! "

" tidak... ayooo... aku harus bergegas menuju istana untuk memasak " yoo jung mengubah intonasi suara menjadi lebih ceria, ia mengapit da seom kembali dan berjalan dengan riang

" maafkan aku da seom – a... aku juga tidak ingin melakukan ini, maaf " yoo jung menatap da seom dalam

Ia tak ingin menyakiti sahabatnya tersebut tapi ia sendiri juga tidak ingin tersakiti, " mengorbankan sesuatu demi mendapatkan sesuatu " itu seperti kini yang di lakukan yoo jung

Sementara itu perasaan da seom campur aduk, ia memang seharusnya tak berpikir terlalu jauh tentang hubungannya dengan pangeran mahkota yang tentunya tidak akan berhasil, ia tak mungkin bisa mendampingi yi yoon karena keterbatasannya tersebut tidak hanya itu.. keluarganya bahkan bukan berasal dari bangsawan atas banyak rintangan yang harus ia hadapi untuk mengapai pangeran mahkota, di saat seperti ini.. da seom sangat membenci kebutaannya, perasaannya hancur lebur

Sekembalinya dari pasar, da seom nampak hanya diam dan duduk termenung di dalam tokonya, raut wajahnya terlihat sekali begitu muram dan sedih, ia tak bisa berhenti memikirkan tentang ucapan yoo jung tadi tentang pemilihannya sebagai putri mahkota nantinya

" unnie... ada apa denganmu ? kenapa kau terlihat sedih ?" tanya sarang

Da seom menggeleng " apa kau sudah menyelesaikan tugasmu ?"

" eemm... apa mau kubacakan buku yang baru ku beli ?" tanya sarang, ia tak tega melihat kakaknya tersebut nampak begitu sedih

" tidak usah... kakak hanya ingin sendiri saja "

" baiklah... katakan pada ibu aku akan kembali sebelum siang "

" emm.. hati – hati "

Sarang nampak berjalan meninggalkan sang kakak dan sesekali ia menengok ke arah sang kakak yang nampak menghela nafas berat, sa rang memang tak tahu apa yang terjadi dengan kakaknya tersebut, sang kakak biasanya tak seperti itu... ia selalu nampak ceria dan bersemangat tapi sepertinya mendung kini menghampirinya

Da seom tak tahan lagi, airmatanya menetes meratapi hatinya yang terluka

" tak seharusnya aku menyimpan rasa ini... kenapa cinta begitu menyakitkan " da seom menyeka airmatanya yang menetes di pipi lembutnya

The Queen : It Has To be You ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang