PART32

3.9K 216 8
                                    

di istananya Yi Yang juga bersedih, ia menangis terisak, menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut, Yi Yang seharian bahkan tidak mau keluar ataupun makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

di istananya Yi Yang juga bersedih, ia menangis terisak, menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut, Yi Yang seharian bahkan tidak mau keluar ataupun makan

Ia menyesal, menyesali semua perbuatan yang menyebabkan terbunuhnya sosok kakak perempuan yang di sayanginya

" Kenapa jadi begini... Nui... Nui aku minta maaf " tangisnya

Dari awal Yi Yang sebenarnya ragu dengan rencana ini namun kecemburuannya pada sang kakak membutakannya dari semuanya dan membuatnya mengambil jalan yang salah

****

Sedangkan putri mahkota Yoo jung juga tak kalah kaget dengan meninggalnya da seom, ia tak mengira akan jadi seperti ini akhirnya, Tangannya gemetaran dan ia nampak begitu ketakutan

" Ini bukan salahku... Ini bukan rencanaku" gumamnya mencoba menenangkan dirinya

" Tidak... Ini bukan yang ku inginkan" kilahnya " ini salah mereka... Salah mereka" yoo jung menitikkan airmata ia masih berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa ia tak ada kaitannya dengan kematian da seom, namun dalam hati ia begitu ketakutan, ia begitu cemas hingga tangannya tak berhenti gemetar, Namun sesaat kemudian ia nampak menyeka airmatanya kasar

" Tidak... Gadis itu memang pantas mendapatkannya... Dengan begini.. Tidak akan ada lagi yang menyebutkan nama gadis itu " yoo jung berubah marah, ia memegangi tangan kanannya yang terus gemetaran

" Wangsejabin - mama [ putri mahkota] perdana mentri ingin menemui anda" dayang istananya mengabarkan

" Suruh ayahku masuk "

Pintu kamar putri mahkota di buka dan sang ayah masuk ke dalamnya

Sang ayah nampak memberi hormat kemudian duduk di depan putrinya yang nampak pucat

" Manura [sapaan formalitas untuk putri mahkota ] apa anda baik - baik saja ?!"

" Aku baik - baik saja ayah, ada apa " yoo jung menyembunyikan tangan gemetarannya di balik bajunya

" Wajah anda terlihat pucat, apa sesuatu terjadi ?!"

Yoo jung menatap sang ayah, yoo jung menebak ayahnya sudah tau semuanya

" Ini bukan salah anda manura... Anda tidak bersalah dalam hal ini"

" Ayah... Ayah tau semuanya ?!"

" Kau terlalu gegabah putriku... "

" Lalu.. Apa yang harus kulakukan ayah, jika pangeran mahkota menyelidiki ini semua maka.. Maka dia akan semakin membenciku "

Sang ayah tersenyum " anda tenang saja manura, kita bisa gunakan tameng kita, pangeran Yi Yang, seja jeonha tidak akan berani menyentuh kita karena adik kesayangannya juga terlibat di dalamnya "

" Ayah "

" Kau terlalu gegabah putriku... Jika kau menuruti ratu.. Maka semua ini tidak akan terjadi, anda pasti gemetaran... Manura "

Yoo jung tak menjawab, ia tak punya pilihan lain selain menyetujui semua rencana ayahnya, ia telah membuat kesalahan dan berakibat fatal, yoo jung sebenarnya sangat menyesali perbuatannya namun sekali lagi... Sekali lagi kecemburuan membutakan segelanya

*****

Sang do memacu kudanya dengan kencang menerobos dahan - dahan pohon di hutan ketika kabar meninggalnya da seom sampai di telinganya

Airmatanya deras mengalir, pikirannya berkecamak ini dan itu, penyesalan demi penyesalan runtun menyerbu pikirannya

Sang do tiba di ibukota di sambut hujan deras yang kala itu menguyur

Di lihatnya kediaman rumah da seom sudah sepi, da seom sudah di makamkan 2 hari lalu

Sang do melangkahkan kakinya dengan gontai

Ia menatap nanar ke arah kamar da seom, da seom biasa duduk di depan kamarnya sambil Menatap langit

" Andai kala itu kau mendengarkanku" andai dan andai penyesalan muncul di kepala sang do

Sa rang yang kala itu keluar dari kamarnya menatap sang do yang tengah berdiri menatap kamar sang kakak

Sa rang pernah beberapa kali melihat sang do, ia juga mengenali pemuda itu sebagai teman sang kakak

Sa rang tak menegurnya, ia hanya mengawasinya dari jauh

Sang do di sana berdiri dengan segala penyesalannya, menangisi nasib seseorang yang di cintainya, nasib yang begitu buruk bagi seorang gadis rendah hati, gadis yang baik gadis yang bernasib malang

****

Di istananya yoon juga tak punya semangat untuk melakukan tugasnya, ia berdiri di jembatan, hujan yang turun kala itu membasahi tubuhnya serta udara yang dinginpun tak di hiraukannya, Airmatanya menetes bersama tetesan hujan

Hatinya terluka, sangat luka, ia merasa da seom tak pantas bernasib malang seperti ini, Ia sangat marah dan kesal setelah tau da seom meninggal karena di bunuh

" Kau pasti sangat membenciku kan " gumam yoon seraya menatap langit, ia terlihat begitu sedih dan terluka

" Hamba baik – baik saja yang mulia " suara lembut da seom menyapanya

Yoon menoleh ke arah kanannya dan melihat da seom berdiri disana dengan membawa payung di tangan kanannya

" kau membenciku bukan ?!"

Da seom menggeleng, kemudian berjalan mendekati yoon

" Hamba tidak akan membenci anda jeonha, hamba sedih jika melihat anda seperti ini... Jeonha... Jangan terlalu menangisi hamba " da seom mengarahkan payungnya ke arah yoon

Yoon tersenyum sendu " sikapmu... Sikapmu itulah yang membuatku semakin merasa bersalah, andai kala itu aku bisa melindungimu " yoon terisak, ia akhirnya terisak dan tak bisa menyembunyikannya lagi

" Jeonha " da seom mendekat dan mendekap kepala yoon di dalam pelukannya

Isak yoon semakin keras, ia benar - benar menyesal tak bisa melindungi da seom dan harus kehilangan gadis yang sangat di cintainya tersebut untuk selamanya

Da seom menepuk lembut pundak yoon untuk menenangkannya

" anda harus bahagia jeonha.... Hamba sangat suka mendengar tawa renyah anda... jangan menangis jeonha... tangis anda seperti pisau yang mengiris hati hamba " da seom mendekap kepala yoon dengan lembut dan menyandarkan kepalanya di atas kepala yoon

Yi Yang yang melihat sang kakak begitu terlihat sedih nampak tak tau harus berbuat apa, ia begitu ketakutan dan cemas, pemuda itu juga nampak menyesal dengan apa yang di lakukannya

Tangan Yi Yang terus gemetar karena merasa bahwa ia juga berperan dalam pembunuhan da seom

" Maafkan aku... Maafkan aku..." Gumamnya penuh penyesalan

The Queen : It Has To be You ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang