PART 4

5.7K 312 4
                                    

Di kediaman ratu inwoon di istana, yoo jung nampak duduk di depan bibinya tersebut, bibi yoo jung ini sampai saat ini belum juga mendapatkan keturunan dari Raja

" Jadi.. Kau sudah bertemu dengan seja jeonha ?!" Tanya sang bibi seraya meletakkan cangkir tehnya

" sepertinya hamba kurang pagi jungjeon – mama, Seja jeonha sudah pergi meninggalkan istana "

" Aahh benar... Ini hari minggu dia pasti ada di luar istana sekarang, yoo jung – a... apa kau merasa terganggu dengan gadis buta itu ? apa kau perlu bantuan bibi untuk hal ini ?" tanya ratu inwoon

Yoo jung nampak terkejut, ia memang sedikit terganggu dengan kehadiran da seom di sisi pangeran mahkota, tapi ia tak merasa sampai hati harus menyakiti da seom, karena mereka berteman dan da seom juga sangat baik padanya

" jungjeon – mama... mohon jangan melakukan apapun pada nya, dia adalah teman hamba dan hamba tidak menganggap dia sebagai saingan hamba "

Ratu inwoon tertawa lepas " tentu saja dia bukan sainganmu... siapa yang akan memilih gadis buta itu sebagai putri mahkota ataupun keluarga kerajaan, mereka pasti sudah gila jika melakukannya "

Yoo jung nampak terdiam, ia membenarkan ucapan bibinya tersebut itulah yang selama ini membuat keyakinannya berdiri kokoh untuk dapat mendampingi Yoon sebagai istrinya, namun penolakan – penolakan Yoon tentang pengangkatan putri mahkota kadang membuat keyakinannya goyah

" sudahlah... lupakan masalah itu, gadis buta itu akan menjadi besar kepala jika kita meganggapnya penting, cahhh...ku dengar dari ibumu kau sudah belajar memasak sekarang?!"

" Aah itu.. Hamba perlu belajar banyak, mama "

" Yoo jung - a... Datanglah lebih pagi ke istana dan buatlah sarapan untuk pangeran mahkota.. Ahh tidak tapi juga untuk raja, ambillah hati mereka agar mereka cepat membawamu masuk ke istana,terlebih... ambilah hati ibu suri, ibu suri – lah sebenarnya pagar mu selama ini"

" Yee mama.. Hamba akan berusaha "

Yoo Jung memang selalu bersabar menunggu istana memanggilnya, ia selalu bersabar mengambil hati yoon dengan menjadi sahabat baiknya, namun sepertinya hal itu saja belum cukup, Yoon masih saja selalu menolak usulan pengangkatan seorang putri mahkota dan itu terkadang membuatnya ingin menyerah

Namun... hatinya selalu mengatakan lain, hatinya.. ingin Yoon untuk mengisinya.. itulah kenapa ia selalu bersabar dan terus menunggu

Yoo jung nampak keluar dari kediaman sang ratu dan berjalan keluar istana

" Huuhh " dia menghembuskan nafas kemudian memandang langit

****

Sementara itu di kediaman ibu suri, nampak raja tengah mengobrol dengan sang ibu, kini.. hanya sang ibulah tempat Lee sun mencurahkan segala keluh kesahnya

" eomma – mama... anda mengingatkan hamba pada hwa young " raja meletakkan cangkir tehnya dan menatap sang ibu yang melakukan hal yang sama

" itu hanya usulan saja... mengangkat seorang selir lagi bukanlah hal yang sulit bukan, kau bisa memilihnya sendiri " sang ibu nampak begitu mengerti betapa kesepiannya sang putra yang belum bisa melupakan orang yang di cintainya

" eomma – mama... apa ini ? apa anda juga ingin mengumpulkan pengikut dengan memperbanyak selir ? haah... sudahlah... hamba tidak berminat untuk hal itu.. sudahlah.. hentikan obrolan tentang itu lagi... hamba sudah baik – baik saja sekarang "

Huuh ibu suri menghela nafas, ia juga tak bisa memaksa sang putra untuk melakukan kehendaknya tersebut

" baiklah... itu keputusanmu, lalu... dimana pangeran mahkota dan pangeran Yi Yang.. sudah sejak tadi aku tidak mendengar pertengkaran mereka ?" tanya ibu suri

" dimana lagi.. ini hari minggu.. seja bahkan begitu tergesa memberi salam pagi dan meninggalkanku tanpa sarapan bersama " kata raja yang nampak kesal

" apa dia bertemu dengan 2 orang yang istimewa itu ?" tanya ibu suri

Raja mengangguk membenarkan " sahabat cerewetnya dan ibu malaikatnya "

" gadis itu... da seom, dia begitu baik dan lembut, akan sangat bagus jika dia menjadi putri mahkota, haah... sayang sekali ada kekurangan di dirinya "

" apa maksud ibu.. da seom adalah gadis yang sempurna, hwa young mengatakan padaku bahwa da seom sangat sempurna, ia sangat baik, sangat supel dan juga pintar, gadis itu memang tak bisa melihat tapi ia sangat cakap" puji raja

" huuhh... ulang tahun Yoon akan berlangsung sebentar lagi, dia mau tidak mau harus menerima putri mahkotanya " kata ibu suri " anak itu... entah kenapa begitu keras kepala"

" jika hwa young disini... ia pasti bisa mencari solusi dari tekanan faksi barat pimpinan mentri choi " kata raja " choi sang duk... heeh.. tidak ku sangka dia bisa memperoleh kejayaannya dan menempati posisi tertinggi.. padahal dulu dia adalah penjilat "

Hwa young adalah wanita yang melakukan peranan penting di istana, kehilangannya membuat raja merasa ada yang kurang dari hidupnya, ia yang selalu bergantung pada hwa young kini nampak kesulitan, namun sepertinya... ia bisa melihat hwa young dari sikap yang di tunjukkan Yoon pada para pejabat di balai istana

Namun istana adalah istana, bagai hutan yang begitu liar dengan hukum rimba di dalamnya

The Queen : It Has To be You ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang