#34

117 8 0
                                    

Triplets Gemay (3)

Raka: Gimana cara perlakuin cewek yg baru kita mau deketin?

Fauzi: Gampang Ka.

Ridho: Gimana ji?

Ridho: Anjayy Raka mau deketin cewek baru wakaka

Fauzi: Baca Bismillah dulu, kalo jadi ya Alhamdulillah.

Ridho: Cakep bat nyed

Ridho: Mantep anjenk

Raka: Pauji dah ah:*

Raka: Gue praktekkin ji langsung.

Fauzi: Trust me, it works.

Ridho: Praktekkin Ka.... takissss

Raka: Siaaapp

Raka dan Fika duduk berhadapan di kafe yang terletak di Garosugil, salah satu tempat favorit anak muda.

"Ka, main hp mulu."

"Hah?" Raka melirik perempuan di depannya dan meletakkan ponsel di atas meja. "Ini udah enggak. Lo pesen apaan tuh? Banyak banget, sengaja bikin gue tekor apa?"

"Gue kan pengen, perhitungan banget."

Raka hanya manggut-manggut, "By the way," Mulutnya sudah terbuka tapi ia tutup lagi, "Gak jadi deng."

"Apaan gak?" Kebiasaan buruk yang paling Fika tidak suka adalah saat Raka menggantungkan kalimat. Walaupun tiap kalimat yang keluar dari mulut Raka pada akhirnya tidak penting, tapi tetap saja membuatnya penasaran.

"Lo tau kan permen jelly yang semalem dibeli Papah?"

"Kenapa?"

"Udah lo makan belom?"

"Kenapa sih emang?"

"Kalo lo gak mau berak lo jadi warna ijo, jangan makan itu." Air wajah Raka berubah lemas.

Kedua alis Fika mengerut, memandangi Raka dengan iba, ".....lo warna ijo emang?"

"Hm," Raka mengangguk masih dengan ekspresi lemas. "Gue rasa, yang bikin sampe kayak gitu tuh permen bagian warna hitamnya deh. Aneh rasanya, kayak apaan ya?"

"Tapi tadi gue gak warna ijo."

"Lo makannya dikit doang kali. Gue kan banyak, abis yang bagian warna-warni rasa buahnya enak."

"Menjijikan."

"Hm,"

Benar kan, omongannya tidak penting. "Emang warna ijonya kayak gimana?"

"Ijo lumut gitu. Full colour dah ijo lumutnya, gak ada coklat-coklatnya. Tadi aja gue kaget pas mau sentor."

"Sumpah, ya. Lo makhluk menjijikan yang pernah ada di hadapan gue."

Raka bersandar dan mengelus perutnya, "Gue masih mules loh, sedikit."

"Ka,"

"Hm." Raka kembali memainkan ponselnya.

"Lo fans karbit gue ya?"

"Idih. Rugi bandar jadi fans."

"Serius. Buktinya tinggal lo doang yang belom ngucapin HBD ke gue."

Raka mengalihkan pandangan dari ponsel ke Fika, "Lo ultah emang? Kapan?"

"Ckckck, ternyata pilihan gue bener. Kiki is way better." Hal yang sebenarnya sudah Fika ketahui dari dulu tentang Raka; kurang peduli soal hal-hal perintilan.

Berlabuh PadamuWhere stories live. Discover now