#6

281 36 3
                                    

Hari Minggu tetap menjadi hari yang produktif bagi Fika. Ia sudah membantu Bibi menyapu teras rumah dan membersihkan meja ruang tamu. Fika baru saja ingin bergegas mandi saat ponsel di saku celananya berdering. Nama Kiki terpampang di layar. Perasaan Fika langsung campur aduk. Bagaimana bisa ia mengangkat panggilan tersebut kalau suara degup jantung menguasai dirinya sekarang? Fika memutuskan untuk me-reject panggilan tersebut dan mengirim pesan ke Kiki.

Fika:
Ngapain nelfon?

Setelah itu, Fika melihat ada notifikasi line dan membuka kuncinya.

Grup yang bernamakan 'Fantastic Four' pun penuh dengan 100+ chat.

Fika:
Anjir giliran gue gak hadir rame banget

Anggi:
Lo kan sibuk jadi pembokat

Sofi:
Sirik aja Anggi sama cewek idamannya si................................EHEHEH

Anggi:
Aamiin

Liska:
@dah si Dinda

Fika:
Kenapa Dinda?

Sofi:
Nape Lis?

Anggi:
Ah biasa dia mah.

Liska:
Ituu yang di grup kelasan, cek apa.

Fika:
MALES BGT IKUT SERIUSAN:(

Liska:
Kalo lo gak ikut, gue juga gak ikut.

Anggi:
Dasar lo upin ipin

Sofi:
Dasar lo upin ipin (2)

Fika:
Gak enak rame-rame begitu, Lis. Berdua aja yok lusa.

Anggi:
Ya udah berempat aja lah

Sofi:
Sabeb

Kelasan mereka berencana untuk membuat tugas Bahasa Inggris dari Mr. Alex untuk mewawancarai orang asing. Dan akhirnya mereka hanya mengerjakan tugas tersebut cukup hanya dengan berempat. Ke kota tua dengan tiga puluh enam anak yang lain bukankah hal yang melelahkan? Lagi pula mereka belum terlalu meninggikan ke-solidaritas-annya. Jadi, itu bukan masalah besar.

Kemudian Fika mengalihkan perhatiannya pada balasan dari Kiki

Kiki:
Angkat atuuuh neng

Fika:
Ogah

Kiki:
Dih parah banget

Fika:
Gausah nelfonnn

Kiki:
Emang kenapa?

Fika:
Suara gue kalo ditelfon jelek

Kiki:
Engga bakal

Fika:
Seriusan

Kiki:
Suara lo kan lucu.

Fika:
Jinjja?

Kiki:
Fik, jalan kuy
Kuy
Kuy
Right now or never?

Fika:
Lagi nabung nihh

Kiki:
Gue modal pls

Fika:
HAHAHA NO WONDER LAH

Kiki:
Gue jemput ya?
Ya?
I know that i got a big fat yes, thank you so much *sobbing*

Fika:
Jangan di depan rumah jemputnya

Kiki:
Depan ATM aja yak?
Fik, pake baju warna putih dong biar couple kyk org2

Fika:
Kiki skrg bawel:( iya banyak baju putih doang

Kiki:
Ok

Fika:
Kenapa juga mesti couple-an?

Kiki:
Cz gurl, we'll surely be :D x

Kiki tersenyum simpul setelah mengetik chat tersebut. Dirinya telah cukup lama memendam rasa ingin memiliki Fika. Niat awalnya hanya ingin bersabar. Namun setelah melihat gerak-gerik mencurigakan dari-cowok yang ia tak tahu siapa namanya-sepertinya Kiki harus bertindak lebih cepat. Ya, Kiki memang orang yang paling peka terhadap keadaan. Dia tahu apa yang seharusnya ia lakukan sebelum lulus dan meninggalkan Fika yang masih harus bertahan dua tahun lagi di sekolah itu tanpa dirinya.

"Pih, mobil Kiki masih dipake abang gak?" Kiki meletakkan secangkir kopi nya di atas meja, berhadapan dengan Papih nya yang sedang berkutat dengan laptop.

Rizaldi Prasetyo melirik anak yang ada di depannya, "Udah pulang dari tadi. Tuh, kuncinya di atas piano."

"Alhamdulillah," Kiki mengelus dadanya dan langsung beranjak mengambil kunci mobilnya, kemudian ia kembali duduk.

"Mau kemana kamu?" Tanya Papih nya.

"Mau jalan dong Piiiiihh heh heh heh!" Kiki melipat kedua tangannya di depan dada.

Papih Rizal menutup laptopnya dan mengangkat kepalanya yang dari tadi menunduk melihat layar laptop, "Gak ngajak Papih?"

"Papih sama Mamih aja kalo malem Jum'at gak mau diganggu. Aku juga lah!" Kiki mengibaskan tangannya di depan udara.

"Hush! Kamu nih," kata Papih Rizal lalu berusaha memikirkan sesuatu, kemudian ia menjentikkan jarinya, "Jalan sama cewek yang mirip Mamih itu?"

Kiki menaik-turunkan kedua alisnya, "Mamih cantik kan, Pih?"

"Woiyalah! Jelas!" Jawab Papihnya mantap.

"Fika gak kalah cantik, Pih. Pokoknya, kalo Kiki udah kerja dan punya gaji nanti, uangnya Kiki tabung buat nikahin Fika." Gumam Kiki lalu menyesap kopi susu hangatnya.

"Yaa, kenalin dulu ke Papih laah." Kata Papih sambil memperbaiki posisi duduk dengan kaki menyilang.

"Santai," Kiki mengerlingkan sebelah matanya ke Papih. Tangan kanannya sibuk mengaduk kopi. Sebelum ia melanjutkan pembicaraannya, ponselnya berdering. Notifikasi whatsapp dari Fika pun muncul di layar.

Fikaku:
Gue udah rapih dong

"Fika," kata Kiki memberitahu pada Papihnya. Papihnya hanya mengangguk pelan memerhatikannya.

Kiki:
Udah izin mau pergi?

Fikaku:
Udah,

Kiki:
Gue juga udah rapih nih
Ya udah entar kalo gue udah sampe ATM situ, gue kabarin ya

Fikaku:
Aye aye captain!
Asik, gue demen banget nih kalo judulnya dibayarin

Kiki:
Untung yang ngomong lo ya:)

Fika terkekeh membaca chatnya dengan Kiki. Ya, Kiki memang orang yang menyenangkan. Walaupun awalnya Fika merasa sangat canggung tiap berada di dekatnya, namun sekarang Kiki adalah orang yang Fika mulai kenal. Bukan hanya sebagai seorang senior idola. Sekarang, Kiki hampir bisa kapan saja ada di sampingnya. Fika mengetuk-ngetuk ponsel yang ada dalam genggamannya dengan jemari. Ia yakin apapun yang dijalani sekarang selalu ada alasannya. Dan setiap perjalanan hidup pasti akan berubah.

a/n: Terimakasih banyak untuk siapapun yang baca sampai sini. Aku tahu, cerita ini masih sangat kecil. Tapi aku tetap semangadddh! Karena sebenernya dibalik aku menulis ini tuh ada passion dan tujuannya. Aku emang suka moody gitu kalo nulis. But, aku dapet saran dari kak @bellawrites yang aku cinta banget karyanya, dia bilang ke aku untuk coba menulis tiap hari. Gak harus per paragraf, satu kalimat juga gak papa, yg penting nulis. And i've been trying for this. So, bagi siapapun yang baca tapi belum meninggalkan jejak, i hope you know what i'm feeling lah. Kalian tau gak, aku dapet satu notifikasi aja tuh udah seneng banget genks. Aku appreciate banget. Aku berharap, karyaku yang sekarang masih kecil ini, nantinya bisa dinikmati oleh banyak orang. Aamiin. Udah cita-cita dari dulu sih. Aku juga punya akun wattpad sebelum ini, ini akun baru. Gak tau kenapa aku pengen bikin akun baru. So, yeah. Intinya gitu aja sih. I beg you guys whoever reading this to give votes and comments. Yah, gak maksa dengg, dibaca banyak orang aja udah Alhamdulillah banget. INTINYA INI CURHAT BANGET MAAFKAN YASMINE:3

Berlabuh PadamuWhere stories live. Discover now