Kehabisan Akal

606 112 89
                                    

Musim semi dimulai sekitar bulan Maret, dan orang Jepang menyambutnya dengan gembira, karena hari-hari dingin dan tidak bersahabat telah berakhir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Musim semi dimulai sekitar bulan Maret, dan orang Jepang menyambutnya dengan gembira, karena hari-hari dingin dan tidak bersahabat telah berakhir. Pada musim ini ditandai dengan munculnya kuncup-kuncup bunga pohon plum (ume). Dan setelah bunga pohon plum berakhir, muncul kuncup-kuncup bunga paling terkenal di Jepang, yaitu bunga sakura.

Musim ini sangat dinanti, baik oleh masyarakat Jepang maupun warga asing yang tinggal di Negeri Matahari Terbit. Sebab, pada musim ini bunga Sakura bermekaran.

Namun sayang, mekarnya bunga sakura tidak berlangsung lama, hanya satu hingga dua minggu, sekitar akhir Maret hingga awal April. Apalagi jika ada hujan atau angin kencang, Sakura lebih cepat berguguran.

Banyak orang memulai lembaran hidup yang baru mereka di musim semi, menjadi murid di sekolah baru, mahasiswa di universitas baru, pegawai di kantor yang baru, pindah ke rumah baru, dan menikah.

Itulah mengapa Taka begitu bersemangat hari ini, hari pertama di musim semi yang sangat membahagiakan. Ia menggowes sepedanya kencang, siang ini ia akan berkunjung ke rumah Nenek.

Setelah dua hari tidak bertemu karena peristiwa waktu itu. Taka merindukan Nenek, semoga saja Nenek sudah mau bertemu dengannya.

Ia tersenyum lebar begitu melihat Nenek sedang duduk di hadapan kolam ikan dengan secangkir teh ditangannya. Taka menaruh sepedanya di halaman depan, setelah itu ia berlari menghampiri Nenek.

"Nenek!" teriak Taka penuh semangat.

Nenek menaruh secangkir teh di sampingnya.

"Selamat musim semi, ah saya sangat merindukan Nenek!" ujar Taka.

Sedetik kemudian ia sudah memeluk erat tubuh Nenek. Nenek hanya tersenyum melihat tingkah laku Taka.

"Oiya, Nada dimana? Sudah beberapa hari ini saya tidak melihatnya," ujar Taka sambil melepas pelukannya dan melihat ke ruangan dimana Nada tinggal.

"Akhir-akhir ini dia sibuk, tapi selama tiga hari pertama di musim semi dia libur," jawab Nenek.

"Lalu sekarang dia ada dimana?"

"Tadi barusan ia pergi dengan teman satu kantornya, mereka nampaknya akan bermain bersama."

"Oh, ya? Temannya itu perempuan atau lelaki?"

"Entahlah, temannya banyak. Kira-kira ada empat orang, ada lelaki dan perempuan tentunya."

Taka mengangguk-angguk.

"Ada apa?" tanya Nenek penasaran. Dengan cepat Taka menggelengkan kepalanya.

"Kamu menyukai Nada?" tanya Nenek sambil memicingkan kedua matanya.

"Na-nani (Apa)?! Da-dare (Siapa)?! I-ie (Tidak) !!"

Entah mengapa lidah Taka tiba-tiba terasa sangat kaku. Nampak rona merah yang tipis di kedua pipinya.

Hanami | TELAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang