Tuan Talas (1)

3.2K 465 542
                                    

        Hari ini Nada ditugaskan untuk berkunjung ke Kebun Raya Bogor terkait tugasnya untuk melakukan penelitian pada bunga anggrek yang ada di Kebun Raya Bogor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

        Hari ini Nada ditugaskan untuk berkunjung ke Kebun Raya Bogor terkait tugasnya untuk melakukan penelitian pada bunga anggrek yang ada di Kebun Raya Bogor. Ya, tepatnya di Rumah Anggrek. Salah satu petugas dan humas di sana mengatakan bahwa ada beberapa bunga anggrek yang terjangkit penyakit.

       Sesampainya di Rumah Anggrek Nada langsung mengikuti arahan petugas di sana. Beberapa bunga anggrek yang telah terjangkit penyakit itu sudah diisolasi dari tempat sebelumnya. Agar tidak menyebabkan anggrek lainnya tertular.

        Nada mengeluarkan kameranya dari dalam tas. Lalu memotret semua bunga anggrek yang tampak sakit. Banyak bintik-bintik hijau dan kuning di kelopak bunga anggrek, Nada belum bisa memastikan apakah itu parasit, jamur atau lainnya?

          Hari pertama penelitian ini ia hanya ditugaskan untuk mensurvey dan mendokumentasikan apapun objek yang bersentuhan dengan bunga anggrek. Agar mempermudah penelitian.

        Nada baru bekerja selama satu tahun di salah satu Lembaga Penelitian Tumbuhan dan Hewan di daerah Bogor. Sebelumnya ia bekerja di Rumah Sakit Ibu dan Anak selama dua tahun lamanya. Setelah itu ia melanjutkan kuliah S1. Yup, Nada adalah seorang Sarjana Farmasi.

       Ia berasal dari Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi di daerah Bogor. Selama bekerja di Rumah Sakit, Nada bekerja sebagai Asisten Apoteker. Pekerjaan yang menurutnya menyenangkan dan penuh dengan tantangan.

      Hingga akhirnya ia memutuskan untuk resign karena akan melanjutkan pendidikannya. Walau bagaimana pun pendidikan itu nomor satu bagi Nada. Mungkin bagi kebanyakan orang juga.

        Nada termasuk mahasiswi berprestasi di tempat kuliahnya. Selain itu ia pun sangat aktif, ia bahkan menjadi anggota BEM. Dengan seluruh kepadatan yang dimilikinya, ia tetap konsisten dalam menjaga keduanya.

      Bahkan keduanya berjalan dengan sangat baik bersama. Ya, nilai akademiknya maupun kegiatan-kegiatan di luar itu. Ia pun menjadi Asisten Dosen, hitung-hitung untuk membantu membayar uang kuliah. Nada tidak ingin merepotkan kedua orangtuanya.

        Nada menyelesaikan kuliah S1 nya dalam waktu 3,5 tahun. Prestasi yang baik. Tidak hanya di situ, cita-citanya untuk melanjutkan kuliah S2 di Jepang pun tercapai.

      Tiga tahun lamanya ia di sana. Satu tahun ia habiskan untuk mempelajari bahasa Jepang, lalu dua tahun lamanya ia gunakan untuk menyelesaikan pendidikan S2.

     Tapi Nada sedikit kecewa, ia pikir bisa bermain di sana. Yah, walau pun sebentar, kan tidak apa-apa. Waktu itu Nada mendapatkan beasiswa full. Semua kegiatan Nada diatur dan dipantau sangat ketat. Tahu sendiri negara Jepang itu terkenal sangat disiplin.

       Pernah hanya satu kali Nada jalan-jalan di sana, ia pergi Ke Menara Tokyo. Keren, Nada sampai sekarang saja masih terbayang-bayang. Itu pun ditemani oleh salah satu dosennya. Di sana pun Nada menjadi Asisten Dosen.

Hanami | TELAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang