Tetap Semangat!

627 140 65
                                    

Sejak hari minggu itu, Nada tidak pernah mengetahui kabar Taka lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak hari minggu itu, Nada tidak pernah mengetahui kabar Taka lagi. Bahkan hingga hampir dua bulan belakangan ini. Ia sudah mencoba segala cara, meneleponnya, mengirimnya pesan, bahkan selalu mengunjungi situs web pribadinya.

Tapi ia tetap tidak mendapatkan informasi tentang Taka. Rasa cemas Nada semakin tak terbendung. Bagaimana tidak? Ponsel Taka tidak aktif selama hampir dua bulan itu. Dan lagi tidak ada postingan apapun di situs web milik Taka. Nada kehabisan akal.

Hingga akhirnya ia nekat mencari rumah Taka. Awal tahun baru akan segera datang. Itu tandanya Nada akan pergi ke Osaka, Jepang. Ia sudah mendapatkan pelatihan dan pengarahan dari instruktur dan beberapa panitia penyelenggara.

Nada ingin memberitahu Taka soal ini, ternyata pekerjaannya tidak terlalu berat di sana. Ia hanya ditugaskan untuk melakukan hubungan kerjasama dengan beberapa lembaga penelitian dan industri terkait.

Nada dijadikan sebagai perwakilan dari tempatnya bekerja. Di sana ia hanya akan berkunjung, dan mengadakan beberapa rapat dan diskusi. Tugas terakhirnya adalah membuat laporan kunjungan. Tidak begitu sulit.

Kini Nada berkeliling ke daerah kawasan rumah-rumah yang berada dekat dengan Lapangan Sempur. Taka sungguh merepotkan. Nada sendiri tidak mengerti mengapa ia sampai harus susah-susah seperti ini. Nada hanya merasa, bahwa ia harus melakukan ini.

Di siang hari yang cukup panas, Nada terus berjalan dari satu rumah ke rumah lainnya. Menanyakan keberadaan rumah Taka. Sepulang mengurusi keperluan dan passport ia langsung pergi untuk mencari Taka.

Nada merasa ada yang tidak beres dengan Taka. Taka, kau dimana?

Nada istirahat sejenak, ia duduk di salah satu bangku kayu di depan warung kecil dan membuka botol minumannya, meneguknya hingga habis. Bulir-bulir keringat mulai membasahi kerudung birunya. Nada menarik napas, dan meregangkan kedua kaki. Pegal juga, kalau panas dan lelah sudah pasti.

Tiba-tiba napasnya terhenti, pandangannya tertuju pada suatu titik di sana. Seorang pria keluar dari rumah, rumah yang cukup besar. Ia membuka gerbang pintunya, dan terlihat mobil berwarna putihnya siap untuk keluar.

Seseorang itu mengenakkan celana jeans panjang, sepatu sneakers berwarna hitam dan kemeja lengan panjang berwarna hitam. Itu Taka! Nada segera berlari menghampirinya.

Ayo, Nada cepat! Lihat! Taka sudah masuk ke dalam mobil. Taka! Nada mempercepat laju larinya dan mengejar mobil Taka yang mulai berjalan.

"Tomaruuuuuuuuu (berhenti)!!!"

Ia berteriak tepat di depan mobil putih Taka yang langsung berhenti di hadapannya. Nada merentangkan kedua tangannya ke depan sambil menutup kedua matanya. Ia terdiam sejenak, membuka kedua matanya. Syukurlah, Nada masih hidup.

Taka terkejut, ia memegang dadanya. Napasnya tersengal. Taka pun terdiam sejenak di dalam mobil untuk menenangkan dirinya. Begitu pun Nada yang berusaha menenangkan diri, ia membungkuk sambil memegang kedua lutut kakinya yang bergetar. Nada, kau nekat sekali!

Hanami | TELAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang