Nenek (1)

534 114 14
                                    

    “Kamu juga penasaran dengan ruangan itu?” tanya Taka dengan kedua mata yang tak lepas melihat dua ruangan yang cukup besar di seberang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    “Kamu juga penasaran dengan ruangan itu?” tanya Taka dengan kedua mata yang tak lepas melihat dua ruangan yang cukup besar di seberang.

    Nada mengangguk mantap dengan kedua matanya yang terus menatap dua ruangan cukup besar di seberang rumah Obasan.

      Ya, dua ruangan di sana itu selalu saja membuat Nada penasaran. Karena ini rumah tradisional Jepang, tentu saja ada banyak ruangan yang saling terpisah satu sama lain. Contohnya dua ruangan itu, bisa dibilang sih rumah kecil.

    “Jangankan kamu, saya saja tidak pernah diizinkan untuk ke sana sejak saya kecil.”

    “Sungguh? Lalu bagaimana dengan kedua orangtuamu?”

     “Mereka juga tidak diizinkan masuk ke sana, bahkan Ibu saya yang memang anak kandung Nenek saja tak ia izinkan. Aneh.”

      “Bagaimana dengan … Kakekmu?”

       “Nah, kalau soal itu saya tidak tahu. Saya bahkan tidak tahu Kakek itu seperti apa, karena begitu saya lahir. Kakek sudah meninggal lebih dulu. Tidak ada cerita menarik yang pernah Nenek ceritakan pada saya. Hanya ada satu yang saya ingat, Kakek saya itu dulu adalah salah seorang pejuang tanah air. Begitu saja, sih.”

    Nada mengangguk tanda mengerti.

      “Bagaimana kalau kita berdua lihat ke sana?”

   Nada langsung menoleh cepat ke arah Taka,

       “Apa?!”

    “Tidak perlu takut. Lagipula Nenek sedang ada di kuil sekarang. Doshite?”

     Nada menggigit bawah bibirnya, terlihat pancaran kecemasan dari wajahnya.

     “Yasudah kalau kamu tidak ingin ikut, saya ke sana saja sendiri.”

  Taka berjalan sendiri ke seberang rumah kecil di sana, ia tinggalkan Nada yang masih terduduk bingung.

    “Taka, jangan! Aduh!”

      Nada berteriak dari seberang begitu melihat Taka mulai masuk. Nada semakin panik.  Akhirnya ia pun berlari menyusul Taka, tanpa keraguan lagi Nada langsung masuk ke rumah kecil itu. Sesampainya di salah satu ruangan yang Taka masuki, Nada benar-benar terkejut bukan main.

      Bahkan Taka yang sudah berada di dalam pun terlihat sangat terkejut, Taka hanya bisa berdiri di tengah-tengah ruangan itu dengan kedua matanya yang tak berhenti memandangi seluruh sudut ruangan.

         “Ini....," Taka tak bisa berkata-kata.

         “Taka, ini.…," begitu pun Nada.

     Mereka berdua takjub, bagaimana tidak? Ruangan ini dipenuhi dengan perabotan, ukiran dan properti asli Indonesia.

     Yang paling membuat Nada dan Taka merinding adalah bendera Indonesia berukuran besar yang menempel di dinding. Bagian dinding kanan, kiri, semua dinding yang berhadapan di ruangan ini dipenuhi dengan bendera Indonesia, ya merah putih.

Hanami | TELAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang