Kamu

595 122 42
                                    

       Taka tersenyum lebar begitu sampai di salah satu desa di daerah Osaka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

       Taka tersenyum lebar begitu sampai di salah satu desa di daerah Osaka. Ya, ia sudah berada di Jepang sore ini, tepatnya di Osaka. Kampung halamannya sendiri. Beruntung Nada membalas Email darinya, Nada langsung mengirimi nomer ponselnya yang di Jepang dan memberitahu tempat ia berada.

     Taka hanya disuruh untuk menunggunya di depan kedai sederhana yang menjual Okonomiyaki tertua di desa ini. Tentu saja ia tahu, desa ini adalah desa dimana ia dibesarkan.

     Kebetulan sekali, ya? Tapi Taka merasa sedikit khawatir karena hal itu. Entahlah, ia tak ingin pedulikan. Ia sudah terlalu bahagia hari ini. Walau ini musim dingin, Taka tidak begitu merasakannya. Ia merasakan panas di sekujur tubuhnya.

     Taka sangat bahagia, sampai-sampai rasanya ingin meledak. Ia tak berhenti tersenyum sendiri, ada beberapa orang yang melewatinya menatap dengan tatapan aneh. Taka tidak gubris, ia tetap tersenyum.

  "Assalamu'alaikum, Taka!"

     Taka menoleh ke arah kanannya, senyumnya semakin bersinar. Akhirnya seseorang itu datang juga.

   "Wa'alaikumsallam, Nada."

    Nada tersenyum manis pada Taka, Taka membalas senyum itu. Begitu melihat secara langsung senyum Nada. Semua rasa cemas dan tak tenang yang bersarang di dalam hati dan pikirannya beberapa minggu ini menghilang begitu saja.

    "Apa kabar?" tanya Nada sambil tersenyum.

    "Kabar saya baik. Kamu?"

      "Kabar saya baik juga."

     Tiba-tiba tawa pecah di antara mereka berdua,

     "Pekerjaan kamu sudah selesai?"

     "Untuk satu bulan ini iya, tapi masih ada dua laporan lagi menunggu. Kemarin saya baru saja menyelesaikannya."

    "Whoa, kamu hebat! Pasti sangat melelahkan?"

    "Tidak juga, yah sekitar 5 hari ini saya bebas. Tidak ada pekerjaan."

    "Baguslah."

     "Selama hampir tiga minggu itu saya bekerja habis-habisan. Saya hampir gila!"

     Taka tertawa kencang melihat ekspresi wajah Nada yang menurutnya lucu sekali.

    "Kamu sudah berkeliling di pasar ini?"

     "Mada desu (Belum)."

     "Mau saya antar berkeliling? Gratis kok, lagipula ini desa dimana saya kecil dulu."

     "Boleh, hahaha iya saya tahu. Kamu, kan, bukan tour guide saya, sungguh?"

    "Iya, Karena kita sudah di depan kedai Okonomiyaki. Kita akan coba, bagaimana?"

Hanami | TELAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang