Halo Cinta!

677 125 62
                                    

   Taka duduk terdiam di kursi, ia pandangi meja kerjanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


   Taka duduk terdiam di kursi, ia pandangi meja kerjanya. Kenapa sangat membosankan? Ia menghela napas panjang, lalu menidurkan kepalanya ke atas meja. Tatapan kedua matanya kosong, tidak bergairah sama sekali.

     "Ah~ akiru na (bosan)."

    Taka mengerucutkan bibirnya, semuanya terasa membosankan begitu Nada tak ada di sampingnya. Ada apa ini? Ditambah pekerjaannya yang tidak padat, tahun kemarin Taka sudah menyelesaikannya. Jadi, sekarang waktunya bermalas-malasan.

     Tapi Nada tidak ada di sini, buat apa? Kalau begini, sih, lebih baik sesibuk tahun kemarin. Mencoba untuk menyibukkan diri pun tak ada gunanya. Ia akan merasa baikan begitu membuat Manga online. Setelah itu seperti biasa, ia merasa kesepian lagi.

      Begitu Nada hadir dalam hidupnya, Taka benar-benar merasa bahagia dan bersyukur. Setiap hari seperti hari ulang tahun, kenangan terindah terakhir yang Taka miliki memang hari ulang tahunnya.

    Bertepatan ketika ia membuka restoran pertamanya di Indonesia. Dan tepat dengan hari itu pun kedua orangtuanya meninggal karena kecelakaan di perjalanan.

     Tetapi, karena kejadian itu pula kini Taka tidak ingin tahu tentang hari ulang tahunnya lagi. Hari ulang tahun memang hari yang membahagiakan bagi siapapun.

     Namun tidak untuk ulang tahun Taka, ia ingin merasakan hari ulang tahun yang menyenangkan. Dan itu semua ia dapat rasakan ketika bersama Nada.

    Apakah Taka merindukan Nada? Mungkin. Jadi ini yang namanya rindu? Tidak enak, sangat menyiksa. Taka mengangkat kepalanya dari atas meja dan mengambil dompet miliknya di dalam kantung celana.

     Ia mengambil sebuah foto di dalamnya, foto bersama Nada waktu itu. Ketika mereka foto box bersama. Senyum manis terukir dari wajah tampannya. Tapi tiba-tiba senyum itu menghilang.

     Taka buru-buru menaruh foto itu ke atas meja, lalu membuang mukanya. Ada apa ini? Sesuatu di dalam sana berdetak begitu kencang, seperti memaksa untuk keluar. Ya ampun, kenapa jantungnya seperti ini tiba-tiba?

     Ia melihat foto itu lagi, dan jantungnya berdetak kencang. Semakin kencang. Bahkan Taka sendiri tidak bisa menghentikannya, ia tidak bisa memaksa dirinya sendiri untuk tenang.

      Parahnya sekarang Taka tidak bisa mendengar apapun, ia seperti tidak bisa melihat apapun kecuali seorang wanita manis di foto ini. Semuanya seperti bergerak secara slow motion.

     Ia mulai menyadari ada sesuatu yang aneh dalam dirinya akhir-akhir ini. Apalagi semenjak Nada tidak bersamanya. Taka selalu dirundung rasa cemas. Hari-hari tanpa Nada adalah hari-hari yang penuh dengan kecemasan. Setiap saat cemas menunggu. Selalu ingin tahu apa yang ia lakukan hari ini. Lalu bagaimana hari-harinya? Apakah semua berjalan dengan baik?

     Tidak lupa, kan, untuk makan siang? Lalu tidur dengan baik, tidak lembur lagi. Apakah semua tugasnya di tempat kerja sudah selesai? Dia tidak merasa lelah, kan?

Hanami | TELAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang