61

347 68 8
                                    

Selamat membaca part terakhir sebelum epilog, tergantung mood author hehe ily♡

**

"Barang udah semua di bawa balik?" Tanya Biru merenggangkan punggungnya yang terasa akan terbelah dua.

"Aman bang, baskom pink lo aman semua." jawab Hosea diberi acungan jempol oleh Biru.

"Gila nggak lagi-lagi gue ikut dagang sama lo." Keluh Putra membaringkan tubuhnya yang sudah meronta ingin direhatkan

"Tapi dapet untungnya kan lo?"

Putra mengangkat wajahnya bingung, lantas menghadap kearah Namu. "Untung dapet banyak nomor cewe."

"OOH YA JELAS HAHAHA." Putra terbahak, sedangkan Namu menggeleng lelah. Dia saksi yang melihat betapa terkenalnya Putra di antara gadis-gadis muda di komplek mereka.

"Paling jadi batu loncatan supaya bisa di mintain nomor Bang Attala." Jero mencibir seraya masuk ke dalam kamar.

"Mana ada! Sirik aja lo kelinci gendut, abang lo aja kagak sirik."

"Kayaknya sih tadi ada yang minta nomor gue Put, tapi karna gue sibuk jadi gue bilang ke itu cewek minta aja nomornya Attala ke cowo yang itu, nanti dikasih." Sahut Attala menggoda Putra, kalau sehari tidak menggoda Putra rasanya tidak asik.

"Dih sialan lo!" Dilempar lah baju batik nya kearah Attala namun salah sasaran sebab Yudha lewat begitu saja diantara keduanya.

"Gue buang ya lo, Put."

"KAGAK BANG AMPUN BUSET!" Putra langsung bergegas mengambil baju batiknya yang dibuang oleh Yudha ke arah tempat sampah.

"Berisik banget dah gue tinggal beresin dapur doang. Mending sini lo pada duduk rapih diem–"

"Attala panggilin adek lo." Titah Biru yang langsung dilaksanakan oleh Attala, beberapa detik kemudian dia menggandeng lengan Jero yang lesu karena mengantuk berat. 

"Apa sih, gue mau istirahat capek banget.."

"Bang Biru mau ngomong, sini dulu." Attala menariknya pelan untuk duduk, bukannya duduk Jero justru menjadikan paha Attala sebagai bantalan. "Gue begini aja ya, janji nggak tidur."

"Iya bontot." Kata Biru setelah itu mendengus.

"Sorry guys gue ganggu waktu istirahat kalian, tapi ini mah urgent mesti disampaikan sekarang."

Yudha menoleh pada Biru. "Sate belum di lunasin?"

"Udah–"

"Perabotan dapur lo hilang Bang?" Hosea panik.

"Nggak–"

"Ada yang ngajak lo nikah?" Putra sepertinya tidak punya pertanyaan lain selain menikah.

"KAGAK ANJRIT!"

Jero yang hampir terlelap, beralih membelalakkan mata mendengar teriakan Biru.

"Denger dulu ya wahai adik-adikku.. jadi nih ya gue kemarin iseng liat tempat wisata di sekitaran sini, dan gue inget kalau Namu dua hari lagi udah pindah. Jadi gue kemarin booking tempat healing, nama tempatnya– bentar gue liat lagi."

Kelima nya saling melempar pandang, merasa bingung dengan situasi yang tiba-tiba seperti ini.

"Nama nya Bukit Lintang Sewu gue booking untuk 2 hari 1 malam." Kata Biru.

"Check in kapan?" tanya Namu, karena firasatnya sudah tidak enak semenjak Biru meminta mereka untuk berkumpul membentuk lingkaran.

"Hari ini jam 19.00."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 01 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

CHAPTER 2Where stories live. Discover now