19

515 86 40
                                    

Harus pilih, soalnya maksa.

Cepat atau lambat?

**

**

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Beginilah nasib mereka jika tidak ada Biru dirumah, bingung mencari makanan apa yang akan menjadi santapan mereka untuk malam nanti

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Beginilah nasib mereka jika tidak ada Biru dirumah, bingung mencari makanan apa yang akan menjadi santapan mereka untuk malam nanti.

Yudha keluar dari kamarnya, mendapati Putra yang meloncat dari kursi dapur setelah melihatnya.

Dahinya mengernyit heran."Kenapa lo?"

"Gue.. nggak akan dijual kan, Bang?" Putra bersembunyi di balik sofa tempat di mana Hosea berada yang tengah tertawa kencang melihat keduanya.

"Emangnya lo laku?" Tanya Yudha dengan nada super menjengkelkan.

"Sialan." Umpat Putra,

"AHAHAHA YA GUSTI." Hosea terbahak memukul bahu Putra sampai tersungkur ke depan.

"Bang, anjing lo. Bibir gue jontor pesona gue berkurang nanti." Putra meringis ketika bibirnya bersentuhan dengan dinginnya lantai keramik.

"Bibir kek bebek aja bangga, nih gue cipokable." Ucap Hosea sambil memajukan bibirnya kearah Putra yang wajahnya langsung ditampar pelan.

CHAPTER 2Where stories live. Discover now