possessed?

10 0 0
                                    

Tangan itu terkepal kuat, giginya gemertak pertanda geram. Manik matanya menyorot tajam, kontras dengan kedua alisnya yang juga menekuk hingga memperjelas aura ganasnya. Dari balik topeng berbentuk wajah panda merah itu dia mengamati semuanya dalam diam. Entah sudah berapa lama dia berdiri di sana, yang mulanya hendak menonton aksi sang pemuas dendam kesayangannya kini berbalik dibuat murka semurka-murkanya. Emosinya seakan ingin meledak detik itu juga.

"Beraninya kau membangkang, Queen!" rutuknya dengan suara kesal yang tertahan. "Kau bahkan dengan lancang melukainya. Aku tidak akan membiarkanmu hidup lebih lama lagi setelah hari ini," lanjutnya lagi dengan amarah hampir sampai puncak.

Ya, Tere memang terjatuh tapi bukan dari ketinggian puluhan meter, sebab tepat sebelum gadis itu terjun bebas pak Dimas yang datang tepat waktu berhasil meraih pergelangan tangannya. Alhasil, Tere langsung tertarik ke belakang dengan tenaga yang cukup kuat. Walaupun begitu, beruntung tubuhnya memang masih sempat di tangkap oleh pak Dimas dan Galuh sehingga dia tidak terjengkang begitu keras ke lantai.

Semua orang seketika bersorak dengan rasa syukur setelah menyaksikan ketegangan yang sempat tercipta. Serempak, mereka menghela napas lega lengkap dengan mimik wajah bahagia karena beruntung kejadian mengerikan tersebut tidak benar-benar terjadi di sekolah mereka. Tak jauh berbeda dengan Jayden yang juga langsung terduduk lemas ketika ia melihat bagaimana Tere akhirnya berhasil diselamatkan. Hampir saja dia akan kehilangan sahabatnya tersebut gara-gara ulah Queen, beruntung guru beserta teman mereka lebih cepat bertindak.

"Dia belum mati kan, pak?" Panik Galuh melihat Tere yang sudah tak sadarkan diri. Dia juga dengan cepat meletakkan jari telunjuknya ke dekat hidung gadis itu untuk memastikan dia masih bernapas atau tidak.

"Dia hanya pingsan," ucap pak Dimas menenangkan. "Kamu singkirkan dulu besi dari pintu itu," perintahnya kemudian melirik ke arah pintu yang masih terhalang.

Dengan tanpa banyak bertanya lagi, Galuh segera menuruti ucapan pak Dimas dan langsung menggeser sebuah penghalang besar yang menjadi penghambat proses evakuasi mereka sebelumnya. Meskipun dengan sedikit kesusahan karena beban besi tersebut tak main-main, akan tetapi untungnya dia berhasil menyingkirkannya walaupun seorang diri. Sempat Galuh membatin, siapapun pelakunya tetap saja terlihat sangat mustahil jika itu seorang perempuan, entah itu Cheryl maupun Tere yang dengan kemampuan mereka bisa mengangkat besi tersebut. Pokoknya Galuh benar-benar dilanda rasa penasaran, tak tahu bagaimana caranya besi seberat itu bisa  digeletakkan di sana. Dia saja hanya bisa menggesernya sedikit demi sedikit saking tak kuat mengangkatnya.

"Pegang ini," ujar pak Dimas mengerahkan sebuah benda pada Galuh yang didapatkannya di samping tubuh Tere. Entah apa itu yang jelas terlihat dari bentuknya kemungkinan pasti berguna bagi gadis itu. Setelahnya, dia pun lantas menggendong tubuh Tere untuk dibawa turun agar bisa diberikan perawatan secepatnya.

_____

Saat itu, Cheryl tengah berbaring di ranjang UKS. Dia menoleh tatkala mendengar suara berisik dari ranjang sebelahnya yang nampak seperti ada pergerakan seseorang di sana. Tak terlalu ingin tahu, Cheryl lantas kembali memejamkan matanya sesaat ketika rasa pening tiba-tiba menyerangnya. Mungkin itu karena efek nyaris tenggelam tadi, dan juga akibat terlalu banyak meminum air kolam yang penuh kaporit.

Sret..... Sret..... Sret....... Sret.....

Dia berdecak kesal, lagi-lagi karena suara yang ditimbulkan oleh orang di sebelahnya. Siapa gerangan yang iseng memainkan gorden pembatas ranjang dengan menarik ulurnya begini? Seperti tidak ada kerjaan lain.

"Berisik banget sih lo! Kayak nggak ada kerjaan lain mainin gorden," damprat nya merasa sangat terganggu.

Hening. Sama sekali tidak ada jawaban apapun dari orang sebelahnya itu. Cheryl tersenyum tipis seraya kembali memilih untuk melanjutkan istirahatnya setelah dia pikir orang itu pasti takut karena bentakannya. Memangnya siapa suruh mencari masalah dengan cewek yang terkenal dengan mulut super pedas tersebut. Akan tetapi, baru juga sekitar lima menitan keadaan tenang tiba-tiba emosi Cheryl kembali dipancing oleh orang di sebelahnya.

Nada sumbang (End)Where stories live. Discover now