mirror

11 0 0
                                    


"CHERYL TURUN, RYL!!!!"

Teriakan seseorang berhasil memecah  seluruh perhatian semua orang yang sedang berada di sekolah, tak terkecuali anak-anak yang tengah berada dalam gedung kesenian. Jayden menolehkan kepalanya bersamaan ketika semua anak kelasnya mulai berhamburan keluar dari ruangan tersebut setelah mendengar kegaduhan yang berasal dari luar sana. Wajah mereka semuanya menyiratkan gurat penasaran dengan beragam pertanyaan tergambar jelas. Mereka tentu saja heran dengan apa yang terjadi, karena tak biasanya ada siswa membuat keributan di sekolah mereka apalagi ini pada jam-jam pelajaran kalau tidak ada sebab.

"Ada apa lagi sekarang?" batinnya entah kenapa merasakan seperti ada yang tidak beres. Oh iya.... Jayden lantas membalikkan tubuhnya ke semula. "Tere....." rautnya kembali terlihat kebingungan tatkala dia sudah tak menemukan keberadaan Tere di atas podium utama. "Menghilang lagi?" keluhnya nyaris frustrasi gara-gara gadis itu.

Jayden tidak mengerti dengan situasi yang ada. Bagaimana mungkin Tere menghilang dalam kurun waktu sesingkat itu, bahkan berkali-kali. Padahal, dia lihat sendiri dengan mata kepalanya tadi Tere masih berdiri di depan sana usai menyanyikan lagu bernuansa horor, dia bahkan sempat melakukan bowing sebagai tanda penghormatan. Baru hitungan detik saja ketika konsentrasi semua orang terpecah, gadis itu sudah lenyap lagi dari pandangan. Benar-benar tak habis pikir.

"Nyariin saya?"

Terperanjat kaget, tepat saat ia hendak memutar tubuhnya kemunculan mendadak Tere di depannya hampir membuatnya terjungkal. Wajah menyeringai itu terpampang jelas di sana bahkan dalam jarak sekitar sepuluh sentimeter. Jayden tidak bisa menutupi rautnya yang kaget akibat ulah sosok yang berada pada tubuh gadis itu.

"Tere,"

"No," gadis itu menggeleng cepat. "Queen," koreksinya kemudian karena tak setuju dengan Jayden yang terus memanggilnya dengan nama itu.

Jayden hampir terlupa kalau yang sedang berdiri di hadapannya ini bukanlah Tere yang dia kenal. Sosok ini benar-benar sudah membuatnya seperti kehilangan Tere. Perbuatannya tadi saja sudah mengakibatkan salah satu teman mereka nyaris kehilangan nyawa. Anehnya, mengapa hanya Jayden yang bisa melihat semua itu? Sepertinya dia tidak bisa membiarkan Queen mengambil alih tubuh Tere lebih lama lagi. Bisa-bisa nanti sosok itu akan membuat sesuatu yang lebih berbahaya lagi daripada sebelumnya.

"Siapapun lo, mau Queen ataupun Qeira gue mohon, kembalikan Tere ke semula," ujarnya masih dengan penuh harap.

Gadis itu memutar bola matanya malas. "Teman mu yang memanggil ku, bagaimana mungkin aku melewatkan kesempatan berharga ini. Jarang-jarang kamu melihat ku secara langsung. Apa kamu tidak merindukan momen itu?" ucapnya kemudian.

"Momen apa maksud lo?" Detik berikutnya, Jayden seolah tersadar akan sesuatu. Jika dipikir-pikir, sebelumnya saat Tere kesurupan dia akan menunjukkan perubahan drastis pada sikapnya. Hal ini pernah Jayden amati saat gadis itu kesurupan di halte waktu itu dan juga..... "Lo juga yang membuat Vera jatuh dari tangga?" selidiknya entah kenapa mengingat hal tersebut.

"Wow...." Ekspresi wajah Queen seolah-olah kaget. Dia bertepuk tangan pelan sambil berujar, "Harus diakui, kau memang sangat jenius. Akhirnya kamu menemukan perbedaan Queen dengan Tere," dia tersenyum gembira tapi tidak dengan Jayden yang justru berhasil dibuat tercengang tak percaya.

"Jangan bilang kalau lo juga yang sudah membunuh Vera, Bondan, dan membuat Fino kecelakaan?" sekali lagi dia mengutarakan pertanyaan yang selama ini menjadi kecurigaan terbesarnya.

Gadis itu memainkan kuku-kukunya dengan gerakan anggun. "Kalau sudah bisa menebaknya, mengapa masih bertanya?" timpalnya santai.

Lagi-lagi, laki-laki itu berhasil dibuat terperangah mendengar pengakuan langsung dari gadis itu yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. Rupanya memang makhluk ini pelakunya. "Biadab! Lo apakan mereka semua?" damprat nya tersulut emosi. Jayden samasekali tidak takut meskipun tahu jika sosok Queen sangat membahayakan dan dia bisa saja membunuhnya saat ini.

Nada sumbang (End)Där berättelser lever. Upptäck nu