47. ETERNITY DAY

1.2K 84 36
                                    

Haii haii‼️ Iya tau, tumben update gak tengah malem+rada cepet updatenyaa😂

Bacanya pelan-pelan aja okayy. Sambil dengerin lagu di playlist Axelle jugaa.

Silahkan tinggalkan vote lebih dulu dan jangan lupa tandai typo🤠 Happy reading!!

•••

Axel baru saja memarkirkan mobilnya di basement saat matanya langsung tertuju ke arah dashboard mobil yang menunjukkan pukul 6 pagi. Dia tidak tidur di apartemennya semalam, karena ada acara makan malam menyambut perayaan Eternity di kediaman orang tuanya sehingga dia harus menghabiskan malamnya di sana.

Sebenarnya dia sudah menggunakan seragamnya, hanya saja dia ingin mampir untuk melihat apakah Elle pulang atau tidak. Pasalnya dia sempat mengirimkan pesan semalam yang menyuruh Elle untuk tidak usah balik karena dia tidak ada di apartemen dan tidak akan ada yang menemani gadis itu nantinya.

Untuk masalah di sekolah kemarin, Axel sudah melupakannya. Lagi, dia yang mengalah kali ini, sama seperti yang sudah-sudah. Ya, Axel akui dia sudah berhasil jatuh se-jatuh-jatuhnya pada pesona Elle Anzalia Edward.

Mematikan mesin mobilnya dengan cepat Axel keluar dari mobilnya. Langkahnya membawa dia menuju lift, menekan tombol di mana letak aprtemennya berada.

"El?"

Kakinya dengan cepat melangkah kala sosok yang di panggilnya hanya melirik sekilas sebelum berlalu masuk setelah berhasil membuka pintu apartemen. Dengan cepat Axel menahan langkah Elle begitu gadis yang masih menggunakan skirt dan sweater itu hendak menaiki anak tangga.

"Gue minta maaf soal ucapan gue kemarin El," ucapnya begitu dia berhasil menarik perhatian Elle—walau hanya berupa alis yang terangkat sebelah, seolah Elle memang ingin membahas semuanya segera. "I'm really sorry," ucapnya sekali lagi begitu belum juga ada respon dari gadis di depannya.

Untuk beberapa sekon awal keheningan berhasil melingkupi mereka, sebelum seulas senyum perlahan terbit di bibir Elle. "Nevermind, gue juga minta maaf udah buat lo khawatir," balas Elle menenangkan. Sebelah tangannya yang bebas bergerak naik mengelus pipi Axel, mendatangkan ketenangan pada cowok yang kelihatan jelas sedang khawatir tersebut.

"Lo takut gue gak maafin?" kekeh Elle begitu raut wajah Axel belum juga berubah, seolah cowok itu masih belum yakin akan ucapan Elle.

"Iya." Owh! Sungguh jujur. Sempurna dengan sorot matanya yang mengatakan hal serupa.

Tidak ada jawaban dari Elle, si pemilik surai dark brunette itu hanya menarik tangannya yang masih berada dalam genggaman Axel, merangkum wajah cowok di depannya itu bersama seulas senyum yang tak kunjung luntur.

"Gue siap-siap dulu, kita udah telat. Gue juga ada gladi sebentar," ujar Elle tenang. Terlalu tenang hingga membuat perasaan Axel kian bimbang.

"Jawab dulu—"

"Tunggu sini, gue berangkat bareng lo," sela Elle cepat. Dia lantas bergegas melanjutkan langkahnya menaiki anak tangga menuju kamar. Walau hari ini kegiatan belajar mengajar di tiadakan, tetap saja Elle tidak bisa telat, terlebih di rundown acara anak band tampil di awal-awal acara.

Sedangkan di tempatnya, Axel hanya bisa menghela napasnya dengan gusar. Semua sangat jelas, Elle menghindarinya, menolak permintaan maafnya, dan lagi, mengabaikannya. Tapi abaikan semua perasaan itu, karena mendapati gadisnya yang masih mau berangkat bersamanya saja Axel mulai merasa perasaannya sedikit membaik.

30 menit menunggu dan akhirnya gadis yang sudah tampil dengan seragam sekolah khas Eternity High School itu datang menjumpai Axel yang baru saja selesai membuatkan sandwich untuk mereka.

AXELLE [END]Where stories live. Discover now