42. PHOTOSHOOT

1.4K 91 2
                                    

Haii haii!! Selamat membaca, jangan lupa pencet vote dan kasih komentar💗😍

•••

Sudah 2 hari berlalu dan selama itu pula Axel tidak berhenti memberikan bouquet bunga untuk Elle setiap paginya. Tapi tidak seperti biasanya yang mana Elle selalu muncul dari pintu kamarnya di pukul 6 pagi, kini Axel tidak mendapati kehadiran si pemilik dark brunette itu di depan pintu kamarnya—padahal Axel sudah menunggu di jam-jam biasanya.

Sangat tidak mungkin jika Elle sudah pergi, pasalnya Axel tidak beranjak sedikit pun sejak tadi.

Kesabarannya mulai menipis, di tambah segala spekulasi yang mulai memenuhi isi kepalanya. Karenanya, dengan sangat tidak sabaran Axel mulai mengetuk pintu kamar Elle. Lima kali ketukan dan akhirnya yang di tunggu pun keluar dari kamarnya.

"Baru bangun?"

"Menurut lo? Dan lo yang jadi pengganggunya," tuding Elle kesal.

"Gak sekolah? Kenapa? Sakit?" Pertanyaan beruntun itu di berikan Axel seiring punggung tangannya yang bertengger di kening Elle—memeriksa suhu tubuh gadis itu.

Merotasikan matanya, Elle lantas menurunkan tangan Axel. "Gue ada pemotretan hari ini, jadi stop gangguin gue," dengkusnya. Hilang sudah kantuknya karena ulah Axel. "Udah sana berangkat, gue gak sekolah." Usirnya sebelum masuk ke dalam kamar.

Bukannya menurut, Axel malah ikut masuk ke kamar Elle hingga mengundang tatapan penuh protes dari sang pemilik kamar. "Know your limit, Kavindra!" peringatnya tajam.

"Gue gak jadi ke sekolah, gue akan temenin lo," ucap Axel mengabaikan tatapan Elle yang seakan ingin menguburnya hidup-hidup.

"Axel, gue lagi gak main-main ya sekarang!"

"Gue serius Anzalia, buruan sana mandi."

Ini masih jam 7 dan Elle sudah harus di hadapkan dengan sikap Axel yang seperti ini. Benar-benar menguras emosinya.

"Atau mau gue mandiin?" goda Axel yang langsung mengundang delikan tak terima dari Elle.

Tidak lanjut berdebat, Elle memilih untuk segera ke kamar mandi dan bersiap-siap. Dia memang akan melakukan photoshoot di jam 10 nanti, itu kenapa dia sudah mengajukan izin kemarin ke guru-guru yang akan mengajar di kelasnya hari ini.

Setelah memastikan Elle masuk ke kamar mandi dan bersiap-siap, Axel bergegas keluar dari kamar dengan nuansa yang sangat feminime itu menuju kamarnya. Dia akan mengganti baju seragamnya dengan baju santai. Celana jeans, kaos polo, dan jam tangan sudah terpasang rapih di pergelangan tangannya.

Kembali dia menunggu di kamar Elle dan ternyata gadis itu belum juga siap. Mengeluarkan ponselnya, Axel segera membuka group yang berisikan dia dan ketiga sahabatnya; ABARVI. Dia akan mengabari mereka bahwa dia akan izin hari ini.

Tapi baru saja dia mengirimkan pesan, sebuah panggilan dari Bastian membuatnya mendengkus. Padahal tinggal mengirimkan balasan, kenapa sampai harus telfon segala!

"Apaan?" tanya Axel kesal. Merebahkan tubuhnya di atas kasur Elle, dia membiarkan rasa hangat yang menjadi jejak dari sang pemilik kasur membungkus dirinya, memberikan rasa nyaman.

"Sakit lo tiba-tiba minta izin?" cecar Bastian langsung.

"Kepo! Gue gak sakit. Udah izinin aja ke guru-guru."

"Emang lo lagi dimana sih?"

Merotasikan matanya, ingin rasanya Axel memutuskan sambungan telfon ini secara sepihak. "Apart, lagi kelonan sama Elle, jadi jangan ganggu!"

AXELLE [END]Where stories live. Discover now