17. DRUNK

7.3K 437 416
                                    

Haii bestiee🕊️

Ini up terakhir yaa di hari ini. Ini jatohnya decin up sehari 3x😭 but I'm so happy. Seneng banget decin liat keantusiasan kalian demi Axelle 🥰💞

Vote dulu yak baru boleh baca! Sambil dengerin playlist Axelle deh biar dapet vibes part ini🙈

Tandai typo & Happy reading!🦋

-----

Double sial!

Setelah insiden si Angel yang sifatnya layaknya devil itu menumpahkan minuman ke dress Elle, sekarang dirinya harus berakhir di samping Axel yang sudah mabuk berat. Bahkan jika tidak mencoba mengalihkan pandangannya Elle jamin dia bisa ikut muntah karena melihat jejak muntahan di tuxedo pemuda itu.

"Kalau gak kuat minum jangan minum makanya. Nyusahin tau gak!" decak Elle. Demi apa pun, ini dia berusaha banget nahan nafas sekaligus nutup mata hanya demi memasangkan seatbelt ke badan Axel.

"Ini juga sahabat lo, udah tau temennya kayak gini malah di tinggal. Pecat aja mereka!" omelan Elle masih terus berlanjut hingga pemuda di sampingnya itu menahan sebelah tangannya, yang mana mau tak mau membuat Elle membuka mata.

"Apaan? Kalau masih banyak mau—"

"Don't leave me," lirih Axel dengan mimik wajah yang hampir menangis.

"Ya... gue gak kemana-mana," balas Elle kaku. Meremas sisi dressnya, Elle sama sekali tak bisa bergerak. Ucapan Axel terlalu mendadak untuk bisa di terima rungu juga otaknya.

"Break up with your boyfriend and date with me, Anzalia,"

Untuk beberapa sekon Elle hanya bisa mengerjapkan matanya. Otak dan kerongkongannya mendadak macet.

"Don't talk nonsense, Kavindra," desis Elle setelah berhasil mengumpulkan sisa kesadarannya.

"Lepas dulu, ini kita gak pulang-pulang kalau lo gini terus."

"Enggak! Nanti lo pergi ninggalin gue. Nanti lo pergi lagi sama pacar bule lo itu,"

Jika saja otak dan segala fungsi gerak Elle tidak terpengaruh akan ucapan Axel sebelumnya mungkin dia sudah akan terbahak-bahak akan perkataannya barusan. Sepertinya memori pemuda itu masih menyimpan dengan jelas ucapan Elle saat di meja makan—yang padahal sudah 6 hari lalu.

"Dia bukan pacar gue, udah buruan lepas!" suruh Elle sekali lagi. Ini beneran deh, Elle dari tadi bahkan belum memasang seatbelt untuk dirinya sendiri, udah keburu di tahan Axel tangannya.

"Enggak! You lie!" tolak Axel bersama tetes air yang jatuh dari pelupuk matanya.

"Eh... ehh... kok malah nangis?"

Tercengang? Sudah pasti. Ini Axel Mahardika Kavindra loh! Si tokoh bullying nomor 1 di Eternity menangis di depan Elle.

"Enggak. Siapa yang nangis?" tawa Axel mulai menampilkan senyum manisnya.

Gini nih efek mabuk. Makin lama bisa-bisa Elle juga ikutan gila!

"Why you so breathtaking. I wouldn't want anyone but you," kan! Makin ngelantur.

"Iya-iya cuma gue."

Ini sudah 15 menit loh mereka di dalam mobil, tapi belum jalan juga hanya karena Axel yang terus menahan tangannya. Ingin rasanya Elle meminumkan cowok itu obat tidur agar tidak mengganggunya dulu.

"Axel! Lepas duluuu... ini gue pasang seatbelt aja deh, baru lo pegang lagi," jengah Elle pusing. Bukannya pusing karena pengaruh alkohol, Elle malah pusing karena tingkah Axel.

AXELLE [END]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora