23. SKIN TO SKIN CONTACT

9.3K 456 965
                                    

Haii bestiee🕊️

Vote dulu yuk sebelum baca!😾

Tandai typo, tanda baca kurang tepat, & happy reading!🦋

———

Hari ini Jakarta sedang berada di suhu 29°C. Hawa dingin di tambah kepulan awan hitam yang menghiasi langit membuat kafetaria di kantin menjadi ramai oleh pesanan hot chocolate. Hal yang sama pun di lakukan gadis dengan rambut blonde juga cardigan crop yang menggantikan vest Eternity High School di badannya.

Setelah mendapatkan satu cup hot chocolatenya, dengan langkah ringan serta dagu yang senantiasa terangkat tinggi dia berjalan keluar kantin. Tanpa repot-repot untuk berdesakan semua orang secara otomatis menyingkir, seakan sadar bahwa berada dalam radar seorang Angeline Betharia Martinez hanya akan memancing gadis itu untuk menampilkan tanduknya. Nyatanya tanpa perlu di coba, presensi akan seorang Angeline layaknya penyihir—menghabisi siapa saja yang berani mengusiknya.

Angeline Betharia Martinez memang manifestasi sempurna akan sebuah ancaman.

Bersama boots yang melapisi kakinya, Angel berjalan menuju lift, menekan lantai 3 dimana letak salah satu ruangan yang dia yakini bisa menemui orang yang di tuju berada.

Billiard room.

Tanpa mengetuk dia membuka pintu bercat hitam itu dan sesuai dugaan, si pemilik marga Kavindra itu ada di sana bersama ketiga sahabatnya.

"We need to talk, Axel," suara Angel mengalun lembut sambil menyandarkan tubuhnya ke rak yang terpajang tongkat billiard.

Tak menduga ada orang lain yang akan menggangu mereka, permainan keempat remaja itu pun terhenti.

"Ck! Ngapain lo kemari?" tanya Vincent melipat kedua tangannya di depan dada. Padahal tadi gilirannya untuk memukul, tapi karena kehadiran si little witch itu jadilah semuanya harus tertunda.

"Gue gak ada urusan sama lo bertiga, urusan gue cuma sama Axel," seru Angel sinis.

Sebenarnya mereka berlima ini sama sekali tak punya dendam atau hal apa pun, bahkan bisa di bilang mereka layaknya sahabat sewaktu SD dan SMP dulu. Mempunya kesenangan yang sama, hobby yang sama, juga berada dalam satu relasi yang membuat mereka dulunya layaknya raja dan ratu. Bahkan mungkin hingga kini.

Tak ada yang berani pada mereka, semuanya secara otomatis menjauh jika sudah menyangkut kelima penguasa sekaligus tahta tertinggi dalam urusan pembullyan itu.

Yup! Semuanya berjalan semestinya dan seharusnya sebelum akhirnya seorang Bastian Atias Yogaswara menemukan pasangannya yang mana tidak berada dalam frekuensi yang sama dengan mereka. Dan pada akhirnya semuanya berakhir di kelas 3 SMP dan kedua kubu itu pun berjalan di jalan masing-masing—walau masih berada dalam kedudukan yang sama kuatnya.

"Ada urusan apa sama gue?" tanya Axel setelah meletakkan tongkat billiardnya.

"Hari Rabu eyang akan dateng, pastiin lo gak berkeliaran di waktu itu,"

Tanpa harus menunggu respon atau mengamati perubahan air muka yang lainnya Angel berlalu begitu saja. Tapi langkahnya tertahan di pintu begitu teringat pesan mommynya, "akan ada makan malam di hari Kamis,"

Dan setelahnya presensi akan gadis bermarga Martinez itu hilang tertelan pintu yang perlahan tertutup, meninggalkan keheningan yang tercipta akan informasi yang baru saja di beritakannya.

"Eyang lo yang di Aceh itu kan?" tanya Bastian takut-takut. Bukannya apa, eyang Axel yang super cerewet dan kejam itu nyatanya sudah tercatat sebagai orang yang benar-benar harus mereka hindari.

AXELLE [END]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin