24. ABARVI & THE ANGELS

7.5K 420 311
                                    

Haii bestiee🕊️

Lama bangeet yaa Axelle baru bisa up😩 maapin yaa.. decin lagi kena writer's block kemarin💆‍

Oh iya, Axelle udah ada role player nya yaw! Tapi baru Axel, Elle, Rai, Lilya, dan Angeline. Decin masih open untuk pemegang akun mereka, jadi yang mau ikut bisa liat part selanjutnya untuk syaratnya.

Vote dulu yak bestie biar kalian gak lupa nantinya😾

Now playing:

Tandai typo & Happy reading 💜🦋

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Tandai typo & Happy reading 💜🦋

-----

"Non El.. sarapannya udah siap di bawah!"

Ketukan di susul suara halus bi Nia berhasil memanggil Elle dari alam mimpinya. Matanya mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya. Hingga saat kesadarannya mulai terkumpul baru lah dia melirik ke arah jam dinding—jam 7:24 WIB—lalu mencoba mengingat hari apa ini.

"Ah.. Sabtu," gumamnya sembari mengusap wajahnya.

"Iya bi, sedikit lagi saya ke bawah," ucap Elle begitu ketukan kedua dari bi Nia terdengar. Setelahnya tak ada lagi ketukan dari wanita berumur itu dan baru lah Elle mengangkat wajahnya, memperhatikan sosok di depannya yang masih setia memejamkan mat. Sebelah tangan Elle terangkat, mengecek suhu tubuh Axel menggunakan punggung tangannya—ya walaupun Elle tau itu tidak begitu akurat.

"Udah mendingan," gumamnya sembari menurunkan kembali tangannya.

Secara hati-hati Elle melepaskan dirinya dari pelukan Axel, sesekali matanya memastikan bahwa pergerakannya tidak mengusik pemuda itu dari tidurnya.

Dan begitu terlepas, Elle lalu berlari kecil menuju kamar mandi. Dia hanya akan menggosok gigi, belum mau mandi. Lagi pula hari ini dia tidak akan kemana-mana, dia pun tidak mengambil kelas gym dulu hari ini karena harus prepare untuk pemotretan besok.

Dan di tengah-tengah menyelesaikan sikat giginya, tiba-tiba saja pintu kamar mandi terbuka begitu saja. Elle nyaris berteriak kalau saja sang pelaku tidak masuk dengan wajah cemberut juga kening yang menukik kesal, ah dan jangan lupakan selimut pink Elle yang masih di gunakannya untuk membungkus tubuh tegapnya.

"Lo hobi banget hah ngagetin gue?" pekik Elle kesal. Melalui pantulan cermin wastafel dia bisa melihat Axel yang melangkah ke arahnya sambil merentangkan tangan.

"Gue cariin taunya di sini," kesal Axel mendekap tubuh Elle dari samping, berhasil menenggelamkan tubuh mereka ke dalam selimut yang di bawanya.

"Gak jelas," cibir Elle. "Udah sana lepas, gue mau cuci muka dulu," geramnya.

"Enggak mau, gini aja dulu," tolak Axel malah makin menenggelamkan wajahnya pada pundak Elle. Sedangkan sang empu hanya bisa mendengkus kecil dan kembali melanjutkan aktivitasnya.

AXELLE [END]Kde žijí příběhy. Začni objevovat