Forgotten Past (Ketika masa lalu tak bisa diakhiri)

222 55 3
                                    

Kamu menatap dirinya yang sedang bersiap hendak pergi meninggalkan kota Jakarta untuk mencari nafkah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kamu menatap dirinya yang sedang bersiap hendak pergi meninggalkan kota Jakarta untuk mencari nafkah. Entah kenapa kamu merasa seperti menjadi istrinya sekarang.

Berasa lagi simulasi.

Yang seharusnya pagi-pagi buta dia berangkat, Jaehyun justru berangkat siang karena dia yang nggak mau melepas kamu sendirian.

"Beneran nggak apa-apa aku tinggal?"

"Beneran Mas, kan aku udah bilang sama kamu dari beberapa jam yang lalu. Tapi kamu masih betah nemenin aku. Malam ini nggak usah balik ya? Kamu pulang besok aja. Capek kalau jam sembilan kamu udah harus ada disini lagi."

"Nggak apa-apa. Jam tujuh aku balik ke sini lagi."

"Ngeyel," celetuk kamu. Dia cuma ketawa tengil. Kamu nggak akan bisa membuat Jaehyun menyerah gitu aja. Kalau dia bilang A yang harus A.

"Aku pergi ya? Kabarin aku kalau memang dia jadi datang jenguk kamu."

"Kamu beneran nggak marah kalau dia datang pas kamu nggak ada?"

Jaehyun menggeleng, dia berjalan pelan ke arah kamu dan mengecup dahi kamu lama.

"Aku percaya sama kamu. Lagian bener apa kata kamu. Niat baik nggak boleh dilarang. Tujuan mereka ke sini kan buat jenguk kamu. Mungkin sore Mama kamu baru bisa nemenin kamu karena Cilla yang lagi rewel dan nggak mau ditinggal. Dia mau ikut ke sini katanya."

Kamu mengangguk paham lalu meraih tangan kanannya untuk kamu salimi. Jaehyun tersenyum hangat melihat tingkah kamu karena ini pertama kalinya kamu melakukan itu.

"Yaudah, aku pergi sekarang. Hati-hati sayang. Kalau aku susah dihubungi kamu bisa hubungi Nayut."

"Iya, take care Papanya Jaeno."

"Oke, Mamanya Jaeno. See you soon, sayang."

Kamu menghela napas pelan melihat pintu tertutup. Siapa yang meminta kamu dirawat di kamar VIP? Kamu jadi merasa kesepian sekarang ditambah nggak ada yang bisa menemani kamu di waktu sekarang. Kamu juga nggak boleh egois, kamu bukan anak kecil yang harus selalu minta untuk ditemani.

Dejun, sahabat kamu itu baru menghubungi kamu lewat video call. Sudah kamu prediksi sebelumnya kalau dia bakal memberikan petuah. Nyatanya memang dia menelepon hanya untuk memarahi kamu. Sahabat kamu itu belum bisa menjenguk karena dia kembali ke China mengantarkan sang ibu menjenguk neneknya yang sedang sakit.

Dejun lagi pulang kampung. Mau gangguin dia juga rasanya nggak mungkin. Dia pasti lagi repot karena neneknya juga lagi opname.

Ketukan dari arah luar ngebuat kamu menoleh. Kamu menatap dua orang yang sedang berjalan mendatangi ranjang yang kamu tiduri. 

"Ya Ampun sayang, kamu sakit apa?"

Moana, ibu yang melahirkan mantan kamu menyentuh lengan kamu. Kamu nggak memiliki firasat kalau mereka akan datang setelah Jaehyun pergi.

MARRIAGE LIFE WITH J (Jung Jaehyun - Husband Series)Where stories live. Discover now