C WORD ⚠️

298 67 9
                                    

"Yang, nikah yuk?"

"Buset, baru juga baikan udah nyari perkara aja lagi," celetuk Dejun. Jaehyun menatap pria berwajah asia itu dengan wajah masam. Sedangkan jemarinya masih setia menggenggam jemari kamu kuat takut banget dia kalau kamu bakalan pergi lagi.

Kamu ada di apartemen milik Jaehyun sekarang bersama dengan sahabat kamu yang beberapa jam lalu menjemput kamu di rumah. Terlalu berlebihan saat dia bilang bahwa anak kamu sekarat padahal Jaeno hanya butuh infusan karena kekurangan cairan. Jaeno memang sakit dan harus dirawat di klinik selama satu malam.

"Iya," jawab kamu. Tentunya kedua pria yang sedang duduk diantara kamu pun menoleh. Kamu berhasil membuat mereka menatap kamu dengan tatapan nggak percaya.

"Serius ini?" tanya Jaehyun.

"Jangan main-main lo," timpal Dejun. Respon dari mereka sukses ngebuat senyum kamu terbit. Gemes banget ngerjain mereka emang.

"Ya serius lah, masa iya nggak serius tapi nanti ya? Nggak sekarang. Aku harus ijin ke Pap—"

"Aku udah ijin sama Bang Sehun kok tinggal minta restu Papa sama Mama kamu aja."

Oh, jadi hal ini yang mereka bahas waktu itu?

"Gercep juga ya Bang."

Sejak tadi Dejun ikut menimpali pembicaraan kamu sama Jaehyun ngebuat Jaehyun sedikit kesal tapi Jaehyun ngerti dan merasa berterima kasih juga berkat Dejun akhirnya dia bisa berbaikan sama kamu.

Sejujurnya bisa saja Dejun memilih meninggalkan kamu berdua tapi dia memiliki tanggungjawab penuh atas diri kamu karena kalau terjadi sesuatu sama kamu Dejun yang akan menerima akibatnya. Sehun nggak akan main-main dengan ucapannya sebab dia sudah memberikan mandat penuh kepada Dejun untuk mengawasi kamu.

Suasana kembali hening. Kamu menjauhkan tangan Jaehyun ke sisi kiri bersiap untuk beranjak meninggalkan dia. "Mau kemana?"

"Dapur. Mau masak ramen? Kalian mau juga kan?" Kebetulan sebelum kesini kamu membawa beberapa cemilan dan juga ramen karena kamu berpikir cukup lama kamu di sini buat meluruskan kesalahpahaman yang terjadi.

"Good Choice, tahu aja kalau gue lagi laper. Sana buruan, porsi gue agak banyakan ya."

Kamu mendengus pelan. Memang teman nggak tahu diri. Tapi sebetulnya justru kamu yang nggak tahu diri karena terlalu sering merepotkan sahabat kamu itu.

"Yaudah, aku bantuin." Jaehyun beranjak dari sofa berjalan mengekori kamu.

"Sini aja elah, temenin gue, biarin Y/N masak sendirian Bang."

"Manja banget lu," sahut Jaehyun tanpa peduli dengan permintaan Dejun.

"Yaelah! Awas ya kalau macem-macem!"

"SATU MACEM DOANG, C WORD!" teriak Jaehyun asal. Suara rintihan dari milik Jaehyun ngebuat kamu ketawa pasalnya bantal sofa yang tadinya berada di sisi Dejun sudah melayang di kepalanya.

"Aduh, sakit banget sayang. Bantal yang dilempar Dejun tadi kan keras ya." Jaehyun mengadu sembari berjalan menghampiri kamu yang udah menaruh panci berisi air ke atas kompor.

"Kamunya juga yang cari perkara," jawab kamu berbalik menatap matanya.

"Cuma bercanda doang tapi dianggap serius."

Kamu mengambil alih tangan Jaehyun. Mengusap kepalanya yang katanya terasa sakit itu padahal nggak terlalu sakit banget. Ya namanya baru banget baikan pastilah dimanfaatkan Jaehyun buat bermanja-manja sama kamu.

"Kangen," satu kata yang sukses ngebuat jantung kamu berbedar nggak karuan. Jaehyun memang bukan pria yang terbilang cukup romantis tapi hal kecil yang dia lakuin ngebuat hati kamu luluh, kata yang nggak seberapa itu pun juga ngebuat pipi kamu merah merona.

"Lucu banget sih." Dia menarik pergelangan tangan kamu kemudian memeluk tubuh kamu lagi. Entah sudah berapa kali dia memeluk kamu hari ini. Nggak tahu seberapa lama juga Jaehyun bakal ngelakuin ini sama kamu.

Pelukan bersama Jaehyun sambil masak ramen tanpa diganggu oleh kehadiran Dejun. Rasanya cukup mustahil.

"Mau sampai kapan kayak gini terus coba?" tanya kamu. Kamu mulai ngerasa capek pelukan sambil berdiri. Air mendidih pun berasa lama banget seakan dia mengerti bahwa kedua insan itu saling melepas rasa rindu.

"Sebentar lagi."

"Nanti Dejun dateng terus ngeliat kita lagi kayak gini."

"Ya biarin aja. Lagian cuma pelukan doang kok, nggak ngelakuin hal lebih," jawab Jaehyun enteng berasa kayak nggak punya dosa.

"Ngelakuin hal yang lebih itu yang kayak gimana?"

"Jangan mancing, please." Jaehyun menatap kamu dengan wajah memohon. Sedangkan kamu cuma bisa ketawa ngakak ngeliat ekspresinya itu.

"Dasar kaum lemah." Yang kamu sindir cuma nyengir ganteng. Kamu melepas pelukan Jaehyun. Mencubit lengannya karena dia yang sedari tadi nggak membiarkan kamu buat ngelepas pelukan kalian "Itu udah mendidih airnya. Lepas dulu kenapa?"

"Aku kangen sayang, seminggu lebih kan nggak gini."

"Ya tapi nanti dulu. Kamu nggak denger tadi Dejun bilang laper?"

"Tapi nanti lagi ya?" Kamu ngerasa gemes banget lihat tingkah Jaehyun yang kayak gini.

"Iya, liat situasi. Paling habis makan Dejun langsung ngajak aku pulang."

"Tuh kan buru-buru banget. Nginep sini aja."

"Gila kamu ya?" todong kamu sambil membawa gunting. Kebetulan kamu baru aja membuka beberapa bumbu dan nggak sengaja melakukan itu ke Jaehyun.

"ASTAGA BERCANDA.... Itu guntingnya nggak usah ke arah aku juga." Kamu merotasikan mata malas.

"Sejujurnya dari tadi aku lagi nahan diri biar nggak cium kamu," ungkap Jaehyun secara terang-terangan. Dia nggak berani buat ngelakuin itu karena dia bersumpah nggak akan ngerusak kamu.

"JUNG JAEHYUN!"

"Sianjir emang nggak bisa dipercaya. Diapain lo hah?" tanya Dejun setelah dia sampai di hadapan kamu.

"Apaan sih? Itu tadi Y/N abis ngeliat kecoa terbang makanya dia teriakin nama gue."

Dejun kembali memastikan. "Bener begitu?"

"Iya, udah sana tunggu di ruang tamu."

"Aku disini aja nanti kecoa nya nyamperin kamu lagi."

Kecoa dari mana anjir? Kata kamu frustasi. Jaehyun kalau mau ngebohong seharusnya yang lebih pro. Mana ada apartemen mewah penghuninya kecoa?

"Ikut gue ke depan. Ngga usah temenin dia, kan tadi gue bilang. Dia nggak takut sama kecoa asal lo tahu. Kalau mau ngebohong tuh yang pinter dikit. Emangnya gue gampang dibegoin? Selama gue tinggal disini nggak pernah gue ngeliat yang namanya tikus ataupun kecoa, semut aja takut kemari."

"Ya mereka takut kenalan sama lo kali," jawab Jaehyun.

Nah, kan, Jaehyun sih suka mancing keributan. Kamu terikik geli memandang dia yang dipaksa kembali ke ruang tamu dengan cara diseret.

Gemes banget cowok gue.




MARRIAGE LIFE WITH J (Jung Jaehyun - Husband Series)Where stories live. Discover now