Serba Salah

214 79 6
                                    

Kedatangan kamu di kediaman orang tua Doyoung membuat semua atensi menatap kamu tanpa berkedip termasuk Doyoung yang secara tiba-tiba beranjak dari duduknya sambil memandangi dirimu dengan wajah kalut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kedatangan kamu di kediaman orang tua Doyoung membuat semua atensi menatap kamu tanpa berkedip termasuk Doyoung yang secara tiba-tiba beranjak dari duduknya sambil memandangi dirimu dengan wajah kalut. Kamu tahu bahwa dirinya sedang rapuh saat ini. Mungkin dia berpikir kalau kamu nggak akan mau menginjakkan kaki di rumah ini lagi. Sebuah tempat tinggal yang dimana sang pemilik rumah secara terang-terangan menolak kehadiranmu pada waktu itu.

Bisikan-bisikan dari tetangga pun mulai terdengar di telinga. Kamu mulai merasa nggak nyaman dengan tatapan dari istri Doyoung, seakan dia ingin melahap habis dirimu saat itu juga.

Kamu jadi berpikir, salahkah kamu berada di tempat itu?

Setelah menyadari kehadiranmu, mama dari Doyoung segera menghampiri kamu dengan mata yang memerah beliau menyapa dan merengkuh tubuhmu ke dalam dekapan rapuhnya. "Maafin semua kesalahan Papanya Doy ya. Maaf atas perlakuannya terhadap kamu selama ini."

"Mah..." Sejak menjadi kekasih dari Doyoung kamu memang selalu menyebut wanita paruh baya itu dengan sebutan mama karena beliau sendiri yang meminta.

Wanita yang sudah melahirkan Doyoung beberapa tahun silam memiliki pemikiran yang berbeda terhadapmu bahkan sejauh ini hanya beliau yang mendukung hubunganmu dengan anaknya, sayangnya kisah percintaan anaknya harus kandas juga karena keegoisan sang suami.

"Aku turut berduka cita ya Ma. Mama harus kuat. Aku juga udah maafin Om Delon dari dulu. Mama nggak usah merasa bersalah. Semua juga udah lewat Mah."

"Makasih ya kamu udah mau nyempatin waktu buat datang ke sini," ujar mama dari Doyoung. Kamu melepas rengkuhannya dan kembali menatap wanita yang terlihat lebih tegar dari sebelumnya. Beliau adalah tujuan utama kamu untuk datang ke tempat ini.

"Iya Mah, sama-sama,"

Selama ini hanya beliau yang menerima kehadiranmu. Doyoung yang menjadi anak satu-satunya dalam keluarga pun, mau tidak mau harus menuruti kemauan mendiang sang ayah. Apalagi dia merupakan anak semata wayang dalam keluarga.

"Itu bukannya Mbak Y/N kan ya? Mantan pacarnya Mas Doy dulu?"

"Oh, berarti mereka udah putus dong?"

"Yaudah putuslah Jeng, buktinya sekarang Doy udah menikah. Katanya juga lagi hamil kan istrinya."

"Kok bisa tegar banget ya datang kemari?"

"Namanya juga menjaga tali silaturahmi. Udah nggak usah punya pikiran yang aneh-aneh, kita lagi berduka," ucap salah satu ibu yang mengenakan hijab berwarna putih.

Kamu melirik ke arah Qian Kun yang sedang berbicara dengan Doyoung. Tatapan matamu nggak pernah lepas dari laki-laki itu. Sampai kamu sendiri nggak sadar kalau kamu ditarik pergi ke arah kamar yang letaknya nggak jauh dari tempat kamu berdiri.

"Mah?"

"Mama nggak suka mereka ngomongin kamu kayak tadi."

"Tapi kenyataannya memang aku mantan Mas Doyoung kan Mah? Mereka nggak salah."

MARRIAGE LIFE WITH J (Jung Jaehyun - Husband Series)Where stories live. Discover now