Satu Frekuensi

217 80 4
                                    

Awal dimana kamu mulai deket sama keluarga Jaehyun karena sang kakak yang juga menyukai grup boyband Korea yang bernama NCT

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Awal dimana kamu mulai deket sama keluarga Jaehyun karena sang kakak yang juga menyukai grup boyband Korea yang bernama NCT. Kalau kamu suka dengan Taeyong, Kristy justru menyukai pria hot seperti Johnny Suh. Makanya Jaehyun suka misuh-misuh kalau kalian udah ngebahas perihal suami online kalian itu.

Nggak cuma Kristy yang menjamu kamu dengan layak. Mama dari Jaehyun pun bersikap demikian bahkan beliau mengajak kamu untuk makan malam bersama. Rasanya kamu nggak akan mungkin bisa nolak ajakan mereka yang terlewat baik banget.

Jaehyun sempat tersedak salivanya sendiri saat ditanya kapan dirinya memberikan cucu untuk sang mama.

"Jadi kapan kamu kasih cucu ke Mama?"

Di sisi lain kamu cuma bisa menatap Kristy yang menahan tawa. Kamu merasa heran aja kenapa justru kamu dan Jaehyun yang selalu disudutkan. Apa memang Jaehyun nggak pernah membawa perempuan lain ke rumah ini?

Banyak pertanyaan yang bersarang di otak kamu tapi kamu berusaha untuk membuang jauh-jauh karena kamu pikir bukan ranah kamu buat mencari tahu. Keberadaan kamu saat ini juga cuma sebagai tamu.

"Mbak Kristy duluan aja lah. Kenapa harus Jeffrey dulu?" balasnya tanpa merasa bersalah sama sekali. Kristy yang belum memiliki kekasih pun hanya bisa merotasikan matanya malas. Wanita itu nggak mau dibebanin sama yang namanya buru-buru menikah atau buru-buru memiliki momongan. Dia masih ingin bebas tanpa adanya ikatan. Lagipula dirinya belum menemukan tambatan hati yang membuatnya tertarik. Menurutnya belum ada pria seperti Johnny yang bisa membuat hatinya berbunga-bunga.

"Dih, gue nanti aja. Suami gue juga lagi fokus sama karir."

"Ngehalu mulu lo, Mbak."

"Semua juga berawal dari mimpi. Iya nggak, Yourname?" Kamu mendadak bingung ditanya kayak gitu. Rasanya bibir kamu gatal pengen banget ngeledekin Jaehyun tapi kamu malu jadi kamu cuma bisa ngangguk sama senyum kecil.

"Jadi, kamu ketemu sama anak Mama ini di mana, Yourname?"

"Oh, dari kenalan sih Tante. Kebetulan rekan kerja saya kenal sama Jaehyun."

"Loh, panggil Mama aja jangan panggil Tante, berasa jauh banget jaraknya. Lagian Mama suka kok sama kamu. Kalau misalnya Jef bilang mau nikah sekarang pun Mama kasih restu, tinggal bilang sama papanya ajah, langsung di accept pasti."

"Mah?" tegur Jaehyun lagi. Dia lelah banget hari ini karena merasa disudutin dan dibuat malu. Jatuh lah harga diri dia di depan kamu.

"Apa sih, Mama bicara fakta ya. Kalau kamu mau nikah sekarang pun pasti langsung di oke in sama Papamu, Jef."

"Mbak Kristy aja dulu lah. Kasian masa dilangkahi."

"Ya gue nggak masalah sih. Mau lo duluan yang kasih sumbangan cucu ke Mama juga nggak masalah."

"Coba tanya aja lah sama anaknya," celetuk Jaehyun asal.

"Jadi, gimana, Yourname? Diterima?"

Kamu yang lagi minum ditanya kayak gitu langsung terbatuk, ngebuat Jaehyun yang lagi duduk di samping kamu menepuk punggung kamu pelan. "Udah, udah, jangan diisengin lagi. Kasian ini Mamanya Jaeno."

Kamu menyadari kalau keluarga mereka itu satu frekuensi alias sama-sama humoris. Nggak pernah kamu merasa terhakimi sama sekali. Kamu yakin kalau mereka cuma menjahili kamu. Hanya sekedar untuk menjahili kamu dan juga Jaehyun.

"Tapi beneran loh, Mama mau punya cucu."

"Lah kan udah ada?"

"MANA?!"

"Itu si Jaeno."



***


Di sepanjang perjalanan pulang kamu kembali tertawa ngebuat Jaehyun ngelirik kamu bingung. Dia pikir kamu lagi kesambet setan mana? Kaget aja gitu ngeliat kamu beda banget.

"Keluarga kamu lucu ya?"

"Hah?"

"Iya, lucu aja. Bisa kompak banget ngejahilin kamu." Bukan niat menjahili. Andai saja kamu tahu ada niat terselebung Jaehyun mengenalkan kamu pada keluarganya. Itu salah satu cara supaya kamu deket sama dia. Dia lagi cari celah supaya kamu bisa lebih deket sama kakaknya.

"Oh, udah biasa itu mah."

"Jae, makasih ya?"

Lagi dan lagi, nggak tahu hari ini ke berapa kalinya kamu ngucapin makasih ke Jaehyun. Kamu merasa bersyukur dikenalin sama orang-orang yang humble kayak keluarga Jaehyun. Yang nggak men-judge penampilan dari luar. Keluarga mereka terlihat berbeda dibanding orang kaya kebanyakan.

"Buat?"

"Buat semuanya."

"Kalau kamu mau berterima kasih, ada satu cara buat kamu balas semua ini."

"Apa?" tanya kamu merubah duduk menjadi ke arah dia. Kamu penasaran dengan kelanjutannya.

"Saya nggak minta lebih. Cukup kamu jadi Mamanya Jaeno untuk selama-lamanya."

Kamu menganggap permintaan Jaehyun terlewat mudah sedangkan ada kalimat tersirat yang dilontarkan dalam kalimat itu sayangnya kamu nggak sadar.

"Ya pasti lah Jae, masa iya aku ngelantarin anak aku sendiri. Eh—"

Jaehyun yang sadar betul sama apa yang baru kamu omongin pun terkekeh geli. "Nggak apa-apa. Senyamannya kamu aja. Mau aku-kamu an juga boleh. Mau sayang-sayangan pun juga boleh banget."

"Astaga, iseng banget sih," tegur kamu. Detik berikutnya kalian tertawa. Nggak nyangka aja ternyata kamu bisa sedekat itu sama dia. Ternyata dia nggak semenyebalkan itu.

"Tadi ngomongin apa aja sama Mbak Kristy?"

Kamu kembali menatap ke arah depan. Memperbaiki letak duduk kamu. Kamu juga baru tahu ternyata cewek itu dulunya pernah memiliki usaha yang terbilang cukup lumayan dan cukup terkenal di kalangan dunia perjastipan. Pantas kalau Jaehyun merasa yakin buat membantu kamu kemarin-kemarin.

"Kok nggak kasih tahu kalau kakak kamu itu punya usaha jastip?"

"Udah nggak. Udah lumayan lama dia pensiun. Sekarang yang ngurus teman-temannya."

"Kenapa? Lumayan banget loh padahal."

"Kayak nggak tahu dia aja. Dia mah sekarang pengennya seneng-seneng aja. Kapan hari juga dia ke Singapura kan buat nemuin Johnny. Terus kamu tahu itu si Johnny lagi mau nge-Dj di Jakarta sama Bali. Nggak usah ikut-ikutan kalau dia ngajak kamu nanti."

Kenapa harus melarang sedang kamu udah mengiyakan ajakan Kristy tadi?

"Pokoknya jangan. Kalau kamu iyain ajakan dia, saya bisa marah sama kamu." Meskipun Jaehyun nggak punya hak apapun untuk marah tapi Jaehyun nggak suka kalau cewek yang lagi dia taksir datang ke club malam cuma buat ketemu sama idolanya. Nggak masuk di akal menurut Jaehyun. Kayak nggak ada tempat lain aja.

Ya, Jaehyun tahu kalau itu hak setiap orang. Itu juga hak kamu buat pergi tapi Jaehyun nggak mau kalau nantinya justru kamu kenapa-kenapa, bukan nggak percaya juga sama kakak sendiri. Kamu sama kakaknya itu berbeda jauh, maksudnya Kristy udah terbiasa dengan dunia gemerlap. Dia tahu bagaimana cara mengimbangi. Sedangkan kamu? Jaehyun masih sanksi. Kamu itu kayak bocil yang gampangan kalau dikasih permen. Itu yang buat Jaehyun khawatir.









****
Nah loh, belum apa-apa udah posesif. Gimana ini Jae?

MARRIAGE LIFE WITH J (Jung Jaehyun - Husband Series)Where stories live. Discover now