Future and Past

230 47 1
                                    

Ucapan Jaehyun tempo hari sukses buat kamu melamun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ucapan Jaehyun tempo hari sukses buat kamu melamun. Kamu memang berniat menikah dengan dia tapi nggak secepat itu. Papa dari Jaehyun meminta kalian buat menikah bulan depan. Bukan papa, lebih tepatnya nenek dari Jaehyun, mengingat nenek dari Jaehyun sering sakit-sakitan. Jadi, sebelum terlambat beliau menginginkan salah satu dari cucunya menikah.

"Grandma mau anak dari Papa menikah. Papa nggak akan mungkin maksa Mbak aku, kamu tahu sendiri kan kalau Mbak aku masih pengen main-main? Aku juga nggak ngerti mau sampai kapan dia ngejar Johnny-Johnny yes Papa itu."

"Tapi kan sebulan itu waktu yang cepet, Jef. Kita belum ada persiapan sama sekali. Belum ngumpulin uang juga."

"Kalau itu nggak usah dipikirin. Aku udah ada tabungan buat nikah kok. Aku juga udah punya rumah walaupun belum ada isinya. Nanti bisa kita cicil, sebelum itu kita tinggal di unit aku dulu."

"Tapi aku juga butuh persetujuan dari orang tua aku."

"Sure! Itu udah pasti. Kamu harus minta persetujuan mereka. Kalau memang orang tua kamu minta waktu. Aku bisa bantu buat kasih pengertian ke Papa. Biar Papa yang bicara sama Grandma nanti."

"Gue emang pengen nikah, tapi nggak secepat ini. Gimana nanti gue bisa ngurusin Jaehyun kalau gue sendiri aja belum bisa masak dan belum bisa jadi istri yang baik?"

"Dejun!"

Orang yang kamu tunggu kehadirannya akhirnya datang juga. Kamu sudah menunggu dia sejak tadi di lobby kantornya. Sejak awal kamu memang nggak memberitahu dia kalau mau bertemu, mengingat orang itu sibuk sekali semenjak cuti sakit.

"Loh, lo di sini?"

"Iya, lo susah banget sih dihubungi. Sibuk banget kayaknya sampai balas chat aja nggak sempet."

"Iya, sorry sis. Gue kan habis cuti kemarin jadi biasa lah. Dikejar setan. Ada aja yang minta buru-buru."

"Semangat bestie."

"Hum."

Kamu menarik lengannya, mengajak dia untuk pergi. Kamu juga nggak meminta dia mengantar pulang karena nanti Jaehyun yang menjemput dan mengantarkan kamu pulang.

"Kenapa?"

"Cari tempat yuk, ada yang mau gue bahas."

"Doyoung apa Jaehyun?"

"Dua-duanya," jawab kamu.

Dejun sudah paham kalau mantan kamu nggak akan secepat itu menyerah. Dia mengajak kamu ke arah kanan dimana cafe langgananan dia berada di sana.

Setelah sampai di tempat yang kalian tuju. Dejun berjalan ke arah sudut dimana dia tahu tempat ternyaman dan jarang sekali dikunjungi karena di sana terlihat sepi agar kamu lebih leluasa bercerita.

Sambil memanggil pelayan untuk mencatat pesanan kalian. Dejun kembali bersuara setelah pelayan tersebut meninggalkan meja.

"Mantan lo dulu."

Seakan mengerti kamu mengangguk lalu menceritakan apa yang terjadi antar kamu juga Doyoung.

"Waktu itu dia sempat datang ke rumah, untung kondisi rumah lagi sepi."

"Ngapain lagi dia?"

"Gue juga nggak tahu kenapa dia jadi keras kepala gini. Gue tahu dia anak yang ambis tapi gue nggak pernah ngira kalau dia bakalan jadi orang yang egois. Dia bilang masih ada cerita yang belum dia ceritain ke gue."

"Dih." Dejun berdecak gemas. Dia merasa aneh dengan sikap mantan kamu. Kalau dia jadi mantan kamu pun pasti dia bakalan menyerah mengingat dia nggak mau kembali menyakiti kamu. Tetapi yang dilakukan mantan kamu juga nggak salah sih. Yang namanya cinta pasti butuh diperjuangkan hanya saja dia salah langkah. "Udah nggak penting lagi sih sebenarnya dia mau cerita apapun ke elo. Nggak ada ngaruhnya juga buat lo kan?"

"Iya, lo bener." Kamu setuju dengan apa yang dikatakan Dejun. Apapun yang akan dikatakan mantan kamu itu, nggak akan ada pengaruhnya ke kamu karena kamu sudah memilih Jaehyun.

"Kemarin gue ketemu sama dia dan ngobrol."

"Cowok lo tahu?"

Kamu menggeleng. Bukan berniat menutupi sesuatu, kamu cuma nggak mau Jaehyun ribut lagi sama mantan kamu. Wajahnya yang babak belur pun sempat menjadi bahan pertanyaan dari kedua orang tua Jaehyun apalagi mama kamu. Untungnya kamu sempat bilang ke mama kamu kalau wajah Jaehyun seperti itu karena habis berantem dengan mantan kamu. Mama kamu sempat terkejut tapi beliau pada akhirnya memaklumi.

"Gue nggak bilang."

"Tapi lo tahu kan kalau dia bisa berbuat nekat. Seenggaknya lo bisa bilang sama gue kalau emang nggak mau Bang Jaehyun tahu."

"Iya, gue minta maaf. Gue nggak bisa mengelak karena dia datangin gue di kantor. Nggak mungkin rasanya kalau gue bikin keributan di kantor. Apalagi nggak ada yang bisa nolongin gue. Mas Kun lagi ditugasin ngurus cabang di luar kota."

"Atasan lo gimana?"

"Baik-baik aja. Kenapa nanyain Pak Theo?"

"Nggak apa-apa. Aneh aja tiba-tiba dia anteng gitu."

Iya sih, sudah beberapa hari atasan kamu nggak membuat ulah. Kamu jadi was-was takut tiba-tiba dia mencari masalah di saat kamu memilih untuk mengiyakan ajakan Jaehyun untuk menikah bulan depan.

"Ya, semoga aja dia lagi nggak nyusun rencana."

"Rencana apaan?" tanya kamu bingung.

Dejun terkekeh. "Kali dia punya rencana buat nikung cowok lo."

"Jangan lah, gue sama Jaehyun mau serius."

"Iya tahu. Bang Jaehyun udah bilang, kalian mau nikah kan bulan depan?"

"Wah, gue keduluan ternyata."

Dia mengusap rambut kamu pelan. "Beruntung lo punya calon suami yang gentleman kayak dia. Berkali-kali dia minta ijin sama gue. Waktu ijin mau deketin lo, waktu ijin mau jadiin lo pacar, terus kemarin dia minta ijin mau nikahin lo. Mungkin buat beberapa orang itu kelihatan lebay, tapi buat gue nggak. Gue justru yakin kalau dia bisa jagain lo nanti. Gue juga nggak akan pusing mikirin lo setelah lo nikah karena gue percaya dia bakalan tanggung jawab sama lo."

"Dejun, jangan bikin gue nangis ah."

"Cengeng," celetuknya pelan.

Bukan cengeng, kamu merasa Jaehyun seefort itu buat nakhlukin hati kamu.

"Gue juga udah bilang sama Doyoung kalau gue mau nikah dan minta dia supaya nggak ganggu gue lagi."

"Terus jawaban dia."

"Dia nggak jawab. Dia cuma bisa nunduk sambil bilang apa dia nggak nggak punya kesempatan lagi."

Kamu jadi teringat ucapan mantan kamu. Dengan suara lirih dia bertanya. "Nggak ada kesempatan lagi buat aku ya?"

Semenjak laki-laki itu memilih untuk menikah dan meninggalkan kamu, sudah nggak ada kesempatan lagi buat dia. Kamu memang merasa sedih, tapi untuk bersama lagi dengan Doyoung rasanya nggak mungkin. Kamu nggak akan mengulang kesalahan yang sama buat mencintai orang yang salah. Terbukti kamu sudah memiliki tambahan hati dan orang itu sudah tepat menurut kamu. Kamu nggak perlu berpikir ulang buat menikah dengan Jaehyun karena kamu percaya dia bakalan jadi tempat kamu buat bersandar setelah pria itu berstatus sebagai suami kamu nanti. Nggak akan segan-segan kamu bersandar pada bahunya yang lebar.

MARRIAGE LIFE WITH J (Jung Jaehyun - Husband Series)Where stories live. Discover now