Approval

178 41 1
                                    

"Ma, aku mau ngomong."

"Hum."

Mama yang masih sibuk membalas ucapan kamu tanpa berniat menatap kamu. " Kenapa? Masalah penting? Tunggu aja dulu, Mama benerin masker Mama dulu."

"Ma?"

"Apa sih Kakak? Nggak biasanya kamu kayak gini apalagi ganggu waktu me time Mama."

"Aku mau ngomong serius," kata kamu dengan wajah memohon sedangkan mama kamu mulai membuang mentimun yang ada di kedua kelopak matanya. Mama kamu mengubah posisi menjadi duduk. Dia menatap kamu dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Boleh," jawab Mama kamu tiba-tiba. Hening, nggak ngerti sama ucapan Mama kamu yang tiba-tiba bilang boleh padahal kamu belum ngomong apapun masalah Jaehyun.

"Kamu mau bilang kalau kamu punya pacar kan? Mama bolehin kok, apalagi Papa kamu yang penting anak Mama selalu bahagia dan nggak terkurung sama masa lalu."

Kamu mengangguk setuju, menatap wajah Mama kamu takut-takut. Sedikit berpikir apa waktunya udah tepat. Apa Mama kamu bakalan ngasih restu kalau kamu menikah dengan Jaehyun nanti. "Kalau misalnya, aku mau nikah, Mama setuju nggak?"

"Hah?"

"Iya, aku mau nikah, Mama setuju nggak?"

"Serius ini beneran anak Mama? Kamu habis lewat makam mana Kak, tiba-tiba mau nikah. Waktu mantan kamu ajak nikah aja kamu kayak merinding. Bukannya kamu sendiri yang bilang masih mau seneng-seneng. Nggak mau ribet mikir masalah rumah tangga. Kok tiba-tiba nggak ada angin nggak ada ujan, malah mau nikah. Kamu nggak habis berbuat dosa kan?"

"Astaghfirullah, Mama. Ya nggak lah."

'Sebenarnya udah berbuat dosa sih Ma, tapi sedikit. Makanya ini mau minta ijin. Takut banget numpuk dosa.'

"Ya habis tiba-tiba banget."

"Eh tunggu bentar." Mama menahan pergerakan kamu. Dia teringat dengan cerita Chilla bahwa kamu memiliki kekasih baru yang bermumur. "Mama bolehin kamu nikah, tapi kalau bisa cari yang usianya nggak jauh beda sama kamu."

"Mama mikir pacar aku berumur karena Chilla yang manggil dia Om ya?" tebak kamu. Mama kamu mengangguk. Beliau nggak salah karena sebelumnya kamu nggak pernah mengenalkan Jaehyun kepada keluarga kamu.

"Itu karena anak bos aku yang manggil Om, jadi Chilla keikutan lagian, Jaehyun biasa-biasa aja kok dipanggil begitu sama Chilla."

"Seumuran sama kamu, Kak?"

Mama kamu mulai membersihkan masker di wajah. Dengan sigap kamu mengambil alih, lalu menggantikan tugasnya dengan telaten. "Makasih anak cantik Mama."

"Sama-sama, Mama paling cantik sedunia."

Selalu seperti itu, kedekatan kamu dan Mama kamu memang layaknya seorang sahabat.

"Lanjut," pinta wanita paruh baya yang masih terlihat sangat cantik dan muda.

"Aku sama Jaehyun cuma beda dua tahun kok, lebih tua dia. Dia itu temannya Dejun juga temannya Mas Kun."

"Pacar kamu kenal dong sama mantan kamu?"

"Untungnya enggak," balas kamu.

Mama sedikit bernapas lega. "Bagus deh, nggak enak kalau punya mantan dan pacar satu circle yang saling mengenal. Bakalan canggung, Kak."

"Iya, aku juga paham. Lagian Jaehyun—"

"Nggak sopan."

"Aduh, Mama. Aku salah apa?"

"Kamu lebih muda dari dia. Seenaknya manggil nama. Nggak sopan banget. Kalau sampai orang tuanya denger, kamu bisa dibilang nggak punya tata krama."

"Iya, maaf."

MARRIAGE LIFE WITH J (Jung Jaehyun - Husband Series)Where stories live. Discover now