Bagaimana jadinya jika Jung Jaehyun adalah pelabuhan terakhirmu? Akan ada banyak kisah tentangmu dan tentangnya, dimulai dari pertemuan kalian, saling jatuh cinta, memiliki hubungan sebagai sepasang kekasih, lalu memutuskan untuk membina rumah tangg...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Yang namanya baru banget pacaran pasti lagi mode gemes-gemesnya kayak yang Jaehyun lakuin sekarang. Sumpah kamu tuh gemes banget sama tingkah laku dia yang kadang diluar nalar. Bayangin aja kamu harus nerima telepon dari si pemilik dimple itu sampai berkali-kali cuma buat nanya kamu lagi ngapain aja? Jelas-jelas dia tahu kalau kamu lagi kerja.
Kamu sendiri jadi nggak enak hati sama rekan kerja kamu karena terlalu banyak bermain handphone. Rasanya kamu mau menegur Jaehyun tapi kamu takut kalau pacar baru kamu itu justru tersinggung.
"Ada yang beda," celetuk Qian Kun setelah kamu menyimpan handphone kamu di atas meja kerja. Kamu menoleh, mendapati dia yang juga sedang menatap kamu.
"Apa deh Mas? Jangan aneh-aneh lagi. Mas terakhir kali bilang sama aku kalau aku kayak punya aura yang beda."
"Kenapa nggak ngasih tau kalau ternyata kamu udah punya pengganti Doyoung?"
"Siapa yang ngasih tahu?" tanya kamu sembari mengecilkan suara. Kamu mendadak was-was, nggak mau lagi bikin heboh satu ruangan. Kamu yang baru putus cinta kemarin aja diledekin sampai berhari-hari, lalu sekarang kamu tiba-tiba udah punya pengganti padahal belum ada sebulan putus dari Doyoung.
"Dejun ya pasti yang ngasih tahu? Please Mas, keep silent dulu ya?"
"Loh kenapa memang? Kamu nggak malu kan punya pacar kayak Jaehyun? Wah, parah banget kalau kamu cuma jadiin dia pelampiasan."
"Ih, sembarangan banget. Aku nggak gitu. Emang udah niat mau ngebuka hati aja buat dia. Lagian ngapain juga aku mikirin mas mantan?"
"Bagus, ini baru adeknya Mas."
Senyum kamu terbit ngebuat Qian Kun mengusak surai kamu lembut.
"Dilarang pacaran di kantor," tegur atasan kamu yang baru saja berjalan melewati meja kamu. Kamu dan Qian Kun saling menatap. Setelah atasan kamu memasuki ruangan, kamu nggak bisa menahan tawa dengan tingkah atasan kamu yang suka berbuat aneh itu. Atasan kamu itu memiliki wajah yang rupawan dan kamu pun mengakui itu tapi sayangnya beliau sangat moody an.
"Kok bisa nerima Jaehyun?"
"Karena dia baik."
Qian Kun terkesan bingung. "Cuma karena itu?"
"Ya terus apalagi?"
"Ganteng misalnya," jawab Qian Kun.
"Ganteng atau jelek kan relatif. Kalau emang dia ganteng ya berarti bonus dong. Yang penting dia baik sama nggak neko-neko," sahut kamu yang diangguki oleh Qian Kun. Dia tahu betul karena kamu sendiri pun nggak pernah memiliki banyak kriteria untuk menjadi pasangan kamu. Yang terpenting adalah cukup baik, penyayang, bertanggungjawab dan nggak neko-neko.
Kamu kembali dikagetkan dengan suara notif dari handphone yang berasal dari handphone milikmu. Haruskah kamu mengganti pengaturan suara menjadi mode silent saking banyaknya Jaehyun spam chat atau telepon kamu hari ini?
