Bagaimana jadinya jika Jung Jaehyun adalah pelabuhan terakhirmu? Akan ada banyak kisah tentangmu dan tentangnya, dimulai dari pertemuan kalian, saling jatuh cinta, memiliki hubungan sebagai sepasang kekasih, lalu memutuskan untuk membina rumah tangg...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kamu menelungkupkan wajah sambil mengacak rambutmu frustasi. Sudah tiga hari ini Jaehyun diemin kamu. Kamu sendiri aja bingung punya salah apa sampai dia nggak ngasih laporan perihal anak kamu selama tiga hari.
Gara-gara itu kamu jadi sering uring-uringan, ditambah atasan kamu lagi sering berulah terus. Beliau ngebiarin kamu selalu berdua sama Doyoung padahal beliau ini nggak ada kegiatan lain. Kamu jadi heran sendiri, apa memang hal itu sengaja dibuat biar kamu sama Doyoung nggak ada jarak lagi?
Doyoung sempat berkali-kali tanya perihal Jaehyun. Tapi kamu lebih milih nggak menjawab karena memang status kamu dan Jaehyun cuma sekedar teman. Nggak ada hal yang perlu Doyoung ketahui dan kamu ngerasa nggak penting juga buat dibahas.
"Gue punya salah apa ya? Kayak dia lagi ngambek sama gue."
"Coba lo inget-inget lagi, ada salah ngomong kali lo," jawab Dejun yang sedang menatapmu dengan tatapan aneh. Tumben banget kamu kayak gini. Lebih parah dibanding kamu putus cinta dari Doyoung.
"Kalau gue salah kan bisa ditegur. Kenapa harus diem-dieman? Tiga hari dia nggak ada kabar disangka gue nggak kangen apa?"
"Kangen sama Jaeno, maksudnya," tambah kamu sebelum Dejun mikir yang nggak-nggak. Dejun ketawa membuat kamu mendengus pelan.
"Nggak ada salahnya juga kalau mau kangen sama papanya Jaeno. Nggak ada hati yang perlu dijaga. Aman. Tenang aja."
"Apa sih?"
"Lagian dia ke mana sih? Sesibuk itu ya? Emang lo nggak ada kabar apapun dari dia? Kan lo tetanggaan sama dia, Jun."
"Meski tetanggaan bukan berarti gue tahu semua tentang dia kan? Udah beberapa hari pun gue nggak liat dia ada di unit. Unit-nya sepi."
"Tuh kan? Ke mana sih dia? Harusnya dia ngabarin dulu kalau emang mau pergi atau pun dinas, iya nggak sih? Kan gue jadi nggak bertanya-tanya dan merasa bersalah kayak gini," cerocosmu tiada henti.
Terkadang kamu bingung sama mereka yang cuma bisa silent treatment. Semua bisa dibicarakan baik-baik. Kamu bukan cenayang yang bisa baca pikiran orang lain.
Dejun menahan tawa begitu juga dengan Jaehyun di sebrang sana. Kamu nggak sadar kalau sejak tadi Dejun menghubungi Jaehyun. Membiarkan pria itu mendengar keluh kesah kamu sejak beberapa jam yang lalu. Bahkan dia mendengar kamu yang merengek ke Dejun meminta untuk kalian dipertemukan. Semakin nggak kuat lah Jaehyun berpura-pura ngambek sama kamu. Semua itu ide dari Kristy.
"Kasih dia waktu sendiri buat mikir. Kalau emang dia ngerasa kehilangan lo, baru lo masuk ke hatinya."
"Gue pura-pura ngambek nih kalau begitu?"
"Ya itu mah terserah elu pake cara gimana. Yang penting buat dia merasa kehilangan lo dulu."
