Bagaimana jadinya jika Jung Jaehyun adalah pelabuhan terakhirmu? Akan ada banyak kisah tentangmu dan tentangnya, dimulai dari pertemuan kalian, saling jatuh cinta, memiliki hubungan sebagai sepasang kekasih, lalu memutuskan untuk membina rumah tangg...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Pertemuan pertama kamu sama Jaehyun bisa dibilang biasa aja, malah nggak ada yang spesial sama sekali. Tetapi, pertemuan itu justru bisa bikin kamu malu setengah mati kalau bertemu Jaehyun di kemudian hari.
Kenapa bisa begitu?
Berawal dari kamu yang ijin menginap di unit sahabatmu dengan alasan butuh menyendiri karena ditinggal sang mantan kekasih menikah lebih dahulu.
Ingin merutuki kebodohan diri sendiri pun rasanya percuma karena kamu sudah kepalang tanggung menjadi budak cinta. Sudah jelas-jelas pria bermarga Kim itu memilih untuk menikahi gadis lain. Lalu mengapa kamu masih mengharapkannya kembali?
Kebetulan sekali Xiao Dejun yang merupakan sahabatmu sedang ada keperluan di luar kota. Dari info yang kamu dapatkan, Dejun sedang menghadiri undangan dari salah satu koleganya.
Kedekatan kalian berdua memang seringkali dianggap lebih oleh banyak orang. Di antaranya mereka yang tidak menyangka bahwa hubungan kalian hanyalah sebatas sahabat. Tapi, mana mungkin kamu menyukai sahabat sedari orokmu itu sedangkan kamu tahu betul baik dan buruknya seorang Dejun. Orang tua kalian pun sudah saling mengenal sebelum kalian lahir.
"DEJUNNNNN! LO KAPAN PULANG!" teriakmu setelah dia menerima sambungan video call. Dia menjauhkan handphone-nya karena terkejut dengan ulahmu.
Dejun berdecak gemas. "Heh, gue baru banget sampai sejam yang lalu, masa iya harus balik lagi?!"
Rasanya kamu hanya butuh ditemani, butuh dihibur, dan butuh pelukan. Hati kecilmu kembali tercubit. Kamu merasa apa yang pernah kamu lakukan bersama dengan sang mantan hanyalah sia-sia.
Kalau dipikir-pikir, kenapa harus bertemu kalau pada akhirnya dipisahkan? Kenapa harus ada kisahmu bersama dengannya kalau pada akhirnya kalian nggak ditakdirkan bersama? Kenapa harus buang-buang waktu dengan ketidakpastian?
"Jangan bengong," tegur Dejun.
Pria itu menatap kamu dengan tatapan penuh iba. Merasa kasihan mungkin setelah melihat tampilanmu yang sedang nggak baik-baik aja. Kedua matamu yang memerah dan membengkak, rambutmu yang acak-acakan, dan jangan lupakan hidungmu yang memerah seperti tomat. Dari seberang sana Dejun menghela napasnya lelah. "Udah dong, masih mau nangisin dia?"
"Lo nggak capek?" tanya Dejun lagi.
Sudah berminggu-minggu dia mendapati kamu yang seperti ini. Terkadang Dejun berpikir untuk mencari pengganti Doyoung buat kamu, supaya kamu semangat lagi dalam menjalani hidup karena menurutnya, putus cinta adalah hal yang biasa.
Lalu bagaimana dengan kamu yang memang baru pertama kali berpacaran? Apakah putus cinta adalah hal yang biasa?
Tentunya enggak, kamu baru merasakan yang namanya jatuh cinta. Sayangnya kamu juga baru merasakan yang namanya putus cinta dengan orang yang sama.
Pria bernama Kim Doyoung —pria yang kamu cintai justru membuatmu sakit hati.
Kamu sempat lupa dengan pepatah yang mengatakan bahwa berani jatuh cinta berarti berani untuk patah hati.
