Bagaimana jadinya jika Jung Jaehyun adalah pelabuhan terakhirmu? Akan ada banyak kisah tentangmu dan tentangnya, dimulai dari pertemuan kalian, saling jatuh cinta, memiliki hubungan sebagai sepasang kekasih, lalu memutuskan untuk membina rumah tangg...
Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.
Ada satu hal yang bisa membuat kamu nggak berdaya. Salah satu kelemahanmu adalah hewan lucu dan menggemaskan. Kamu sama sekali nggak bisa melihat makhluk menggemaskan itu terdampar di pinggir jalan dengan keadaan yang terbilang cukup mengenaskan.
Buru-buru kamu berlarian menghampiri tanpa peduli lampu merah yang sudah berubah menjadi warna hijau. Kamu nggak akan sanggup melihatnya yang mulai terbujur kaku.
Suara klakson yang mulai bersahutan terlebih suara makian yang terdengar di telingamu pun sama sekali nggak membuat kamu mundur. Kamu justru semakin melangkah maju menatap seekor anak kucing yang terus mengeong meminta pertolongan. Dari sekian banyak orang di sekitar kamu, kenapa nggak ada satu pun yang tergugah hatinya untuk membantu?
"Woy! Lo mau mati ya?!"
"Kalau mau bunuh diri langsung terjun dari jembatan aja."
"Mbak? Lagi patah hati ya?"
"Mata lo dimana?! Nggak lihat lampu udah nyala warna hijau?!"
"Si anjink bikin macet aja!"
Tepat di pinggir jalan, kamu hanya bisa memandang mereka dengan tatapan tajam. "Lo pada yang bego, mata lo nggak lihat? Dasar manusia nggak punya peri-kehewanan," sarkasmu.
"Gemblung, cantik-cantik kurang waras."
"Maju sini lo, cuma pecundang yang beraninya di mobil doang. Cowok bukan?"
"Mbak, udah Mbak." Seseorang menahan pergerakanmu. Kamu merotasikan matamu malas. Kenapa harus dia lagi yang selalu kamu temui akhir-akhir ini?
"Kamu lagi, kamu lagi. Bosen banget saya ketemu sama kamu mulu. Ngapain sih kamu ngikutin saya mulu?"
"Ini jalanan umum."
"Ya saya juga tahu. Dari sekian banyaknya jalan. Kenapa harus jalanan ini yang kamu lewatin?"
"Mungkin emang kita ditakdirkan buat berjodoh. Makanya Mbak patah hati terima aja ajakan saya yang kemarin. Dijamin Mbak bakalan cepet move on."
"Cepet move on kagak, stress mah iya. Minggir deh, itu kasian dia kayaknya habis ditabrak." Kamu mendorong tubuh besar Jaehyun supaya menjauh. Lalu berjalan mendekati kitten berwarna abu-abu dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Kalau kamu perhatiin, dia memang kucing liar yang sengaja dibuang atau hilang dari pengawasan induknya.
"Jangan nangis," tegur Jaehyun yang sedang melihat aksimu.
Kamu memiliki hati selembut sutra. Kamu nggak akan tega melihat orang kesusahan atau binatang yang sedang dalam keadaan terjepit seperti ini.
"Jangan cuma diliatin. Bantuin dong?"
"Terus saya harus ngapain?"
"Ya diangkat, digendong, bawa ke dokter dong. Kamu nggak kasihan apa?"
