75 || Yeri & Her Story

Start from the beginning
                                    

Chaeyeon yang masih belum tahu persoalan abangnya pun menyahut, "Apa Mbak Eunbi?"

Yena dan Wooseok saling melempar tatapan. Apa ini waktu yang tepat untuk menceritakan semuanya pada Chaeyeon? Bagaimanapun Chaeyeon juga berhak tahu tentang persoalan abangnya.

"Bukan, tapi mamih," celetuk Wooseok tiba-tiba. Dari jarak satu kilo pun Wooseok bisa mengenali siluet mamihnya. Wajar, bucinnya mamih. 

Yena menaikkan sebelah alisnya, seakan mencoba untuk mengingat sesuatu. "Mungkin. Kan mamih semalam nginap di apartemen abang."

Sementara Chaeyeon yang tidak tahu apa-apa pun bertanya, "Mamih berantem sama papih? Kok menginap di apartemen abang, Teh?"

Bunyi notifikasi pesan masuk menyelamatkan Yena dari pertanyaan maut Chaeyeon. Mereka menerima satu pesan yang sama, berasal dari grup "Keluarga Lee Tersayang"

Mamih Cantik.

| Mamih sama abang tunggu kalian di cafe depan kompleks.



***



"Jadi pertama kali gue ketemu sama Lino itu dua tahun yang lalu, di ulang tahun sahabat dekat gue dari SMP, Herin namanya. Kebetulan juga ternyata Herin itu sepupu Lino. Sejak saat itu kita juga sering pergi berempat sama pacarnya Herin." Yeri memulai ceritanya.

Saat ini Yeri dan Yohan sedang ada di cafe dekat apartemen Yeri. Mereka sengaja mencari tempat di luar agar Yeri bisa bercerita dengan nyaman.

"Awal gue kenal Lino, dia baik banget sama gue. He is such a boyfriend material. He is caring, lovely and sweet. Dia juga sering ngajakin gue ke arena balap mobil, termasuk ngenalin ke teman-teman gengnya, anak Antrax. Tapi, semakin lama gue kenal dia, gue jadi kebawa gaya bergaul Lino dan teman-temannya yang high society, ya you know, pergaulan anak Jaksel. Bahkan gue sering ikut clubbing juga, tanpa sepengetahuan Kak Joy."

Yohan terus mendengarkan cerita Yeri tanpa berniat memotongnya, dia cukup menjadi pendengar baik kali ini.

"Lo ingat waktu kita ketemu di bar setahun lalu?" tanya Yeri, meminta tanggapan dari Yohan.

"Waktu gue ke bar buat datang ke pesta ulang tahun Woojin, yang lo nabrak gue, terus tiba-tiba minta anterin pulang?" tanya Yohan memastikan. Siapa tahu dia salah ingat.

Yeri menganggukkan kepala dengan senyum menyungging. "Sebenarnya waktu itu gue lagi kabur dari Lino dan teman-temannya. Dan yups, tanpa sengaja lo menyelamatkan gue waktu itu. Gue selalu berterima kasih sama lo untuk hari itu, Yohan."

Yohan memberikan senyum terbaiknya, yang kembali meluluhlantakkan hati Yeri. "I'm glad to hear that. Paling enggak Woojin marahin gue karena pergi tanpa pamit dari party-nya waktu itu nggak sia-sia."

Yeri tertawa mendengar perkataan Yohan. Meski dia tidak berniat melawak saat ini. 

"And then? Lo putus sama dia setelah itu?" tanya Yohan setelahnya.

"Of course. Gila kalau gue masih berhubungan sama dia setelah apa yang Lino lakuin." Yeri mulai terpancing emosi ketika mengingat apa yang terjadi malam itu.

Yohan merasakan kejanggalan dari perkataan Yeri sebelumnya. "Sorry, Yeri, but he did something wrong to you?"

"Seperti pelecehan seksual? Hampir terjadi. Kalau pelecehan verbal? Probably yes," jawab Yeri.

Yohan tidak bisa memahami maksud dari perkataan Yeri. Karena itu, Yeri mencoba menjelaskannya lebih detail pada Yohan. "You know kalau gaya berpakaian gue sebelumnya hampir sama kayak Kak Joy, sedikit terbuka. Nah, malam itu setelah balik dari kamar mandi, gue dengar Lino bicara tentang gue ke teman-temannya. Dia bilang kalau selama ini gue sengaja berpakaian terbuka buat ngerayu dia, makanya setelah minum-minum di ruang VIP bar waktu itu, dia bakal ngajak gue ke hotel to having sex. Tapi gue buru-buru kabur sebelum dia bisa melakukan itu ke gue."

Meski Yeri menceritakan kejadian malam itu tanpa tergagap, tetapi Yohan tahu bahwa gadis itu ketakutan, terlihat dari bagaimana kedua tangannya menyatu dengan erat di bawah meja. 

 

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
FAMILY SERIES || Keluarga LeeWhere stories live. Discover now