28. Mas Boyfriend

6.3K 652 32
                                    

Apresiasilah sedikit karena sudah aku buatin  cerita se-cute ini, Vote komen n follow ya. Gratis kok ^_^

Siang itu Reynov bertemu kliennya. Ia sudah berjam-jam mendengarkan kliennya itu mengoceh tentang kasus penyelundupan berlian dan banyak hal lainnya. Reynov bosan sekali. Ia lihat arlojinya. Jam 11.00. Waktunya anak-anak TK pulang. Tiba-tiba ia bangkit, memotong perkataan kliennya.

"Pak, lanjutin besok lagi, ya! Saya udah paham permasalahan Anda, kok!"

"Loh, mau kemana Mas Reynov?"

"Jemput guru TK!" katanya dan langsung ngacir, tidak peduli kliennya itu protes dan meneriakinya.

Reynov memang berinisiatif mau menjemput Amara siang itu. Tidak ketemu sehari saja, dia sudah kangen. Apa begini yang namanya jatuh cinta? Wow... ini menyenangkan sekali. Hidupnya selama ini penuh disiplin untuk berlatih dan mengerjakan misi. Tapi sekarang, ia seperti punya alasan untuk tersenyum setiap saat. Ia menunggu di depan gerbang TK itu.

"Amara!" Reynov melambaikan tangan pada Amara yang keluar dari gerbang.

Amara kaget. Dia tidak minta dijemput, kenapa tiba-tiba Reynov ada di depan sekolahnya? Tahu gitu dia dandan dulu. Mukanya sudah lusuh berminyak seharian meneriaki anak-anak yang susah diatur. Dulu dia biasa saja berpenampilan kucel di depan Reynov, tapi sekarang kenapa rasanya malu, ya?

"Miss Amara!" Tiba-tiba seorang bocah bule datang memeluk Amara. Sophie.

Melihat Sophie, Reynov langsung manyun. "Itu si Unyil ganggu aja! Kupret!" Ia lalu mendatangi Amara. Biar Amara cepet pulang, jangan jagain Sophie lagi.

"Heh, bocil! It's time to go home. Go home sana!" Reynov berkata pada Sophie.

"I wanna play with Miss Amara!" Bocah itu mengeluarkan boneka Barbie dari tasnya. "I have new Barbie. It's Rapunzel's friend!"

"Waaa it's cute!" Amara memuji boneka barbie milik Sophie.

Reynov makin sebal. Kenapa malah ngajakin main barbie?! "Heh, it's time to go hooome. You go home now! You have to go home, you naughty kid! GO HOME!" Reynov berteriak.

Sophie langsung ketakutan dibentak. Ia menangis keras-keras dan balik memarahi Reynov. "Huaaaa I hate you ugly man! You look like a clown! I hate you! I hate you! I hate youuu!"

Reynov terkejut karena ternyata teriakannya bikin Sophie ketakutan. Padahal baginya itu biasa saja. Emang dia semenyeramkan itu di mata anak-anak?

Amara melirik Reynov. Kesal. "Kamu sama anak kecil jangan teriak-teriak!"

"Huaaaa You ugly man! I hate youuu!" Sophie kembali berteriak sambil menangis.

"Sophie stop! You mustn't say that! That's impolite!" perintah Amara

"He is an evil! He yelled at me!"

"Just forgive him!" Amara menarik Sophie lembut dan mengelus dada anak kecil itu menenangkan. Ia menasihati, "Sophie, we have to forgive everyone who hurts us. So just forgive that person, then we can live peacefully. Ok?"

Tangis Sophie mulai reda. Ia mengelus rambut Amara yang lurus dan panjang. "You look like Rapunzel," katanya. Ia ingin sekali punya rambut lurus.

Amara membentangkan kedua tangannya. "Rapunzel needs a hug. Would you mind hugging Rapunzel?" katanya. Sophie tersenyum. Ia langsung menjatuhkan diri ke pelukan guru favoritnya itu.

Reynov sebal dan iri pada Sophie yang bisa memeluk Amara. "Heh, tadi saya habis rapat sama klien berjam-jam. I need a hug too! Peluk saya, dong!" protes Reynov.

Fiasco KafeOù les histoires vivent. Découvrez maintenant