58. Lepas Kendali

135 38 8
                                    

Pendek dulu ygy~

Pasca mengganti pakaiannya, Seje keluar dengan setelan kering yang membuat tubuhnya tampak tenggelam karena ternyata, ukuran baju yang dibelikan oleh Sean agak sedikit kebesaran

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pasca mengganti pakaiannya, Seje keluar dengan setelan kering yang membuat tubuhnya tampak tenggelam karena ternyata, ukuran baju yang dibelikan oleh Sean agak sedikit kebesaran. Tapi, itu tak jadi masalah. Setidaknya baju itu sudah sangat membantu untuk membuat tubuh Seje menjadi lebih hangat.

Seusai Seje berganti baju, giliran Sean yang mengganti kemeja basahnya dengan sebuah sweater cokelat yang ia beli. Sean mengaku tak sempat menemukan celana untuknya. Satu toko pakaian pria yang lengkap dan dekat dari lokasi mereka sedang tutup. Jadilah ia harus memakai bawahan yang tetap lembab di cuaca yang cukup lumayan dingin karena hujan dan angin kencang masih bertiup di luar sana.

"Yaudah kalau begitu, kita pergi sekarang." Sean berujar tanpa beban seraya membereskan beberapa bungkusan paperbag yang kini telah diisi oleh pakaian basahnya dan milik Seje.

"Ke mana?" tanya Seje heran.

"Ke mana lagi?" Tapi Sean justru bertanya balik. "Ya ke Disneyland lah!"

Mendengarnya, Seje masih cengo di tempat. Ia tak tahu menahu alasan di balik kebaikan Sean yang membelikannya pakaian baru dan memaksanya untuk berganti baju tadi. Ia baru tahu sekarang kalau itu semua ternyata ditujukan untuk menuruti kemauannya.

"Kenapa bengong? Udah berubah pikiran?" tanya Sean sedikit heran.

Seje yang mendengarnya, spontan menggelengkan kepala.

"Enggak dong!" katanya ngegas.

"Terus?"

"Gue cuma heran aja kenapa lo..." Seje tampak ragu. "Celana lo gak diganti?" pertanyaan gadis itu berubah haluan kala disadarinya Sean masih mengenakan celana yang sama.

"Enggak."

"Kenapa? Celana lo kan basah."

"Gak nemu toko yang jualan celana cowok."

"Oh."

"Entar kalau gue terusin nyari, kelamaan."

"Dan gue pasti udah cabut duluan," imbuh Seje dengan entengnya. Seolah niatnya untuk pergi tadi bukanlah sesuatu yang patut ia sembunyikan dari Sean.

Sementara itu, si lelaki yang mendengarkan tak berkomentar apa-apa. Ia hanya mengangkat kedua alisnya sekilas lalu menghembuskan napasnya pelan.

"Oh ya, ucapan lo tadi gak bercanda kan?! iya kan? beneran kan?" Seje yang baru teringat akan hal terpenting itu akhirnya buru-buru menarik lengan Sean dan menanyai laki-laki itu seolah tak memberi pilihan pada Sean untuk menjawab tidak.

Alhasil, sesuai harapan Seje, Sean pun menganggukkan kepalanya pelan.

Sukses menghadirkan sorakan heboh dari Seje yang seketika itu pula, lagi-lagi, mengundang atensi seisi mini market.

RIVALOVA: Should I Marry My Fabulous Rival?Where stories live. Discover now