12. Pos Satpam

176 46 4
                                    

Vote duluuuu sebelum baca!

Vote duluuuu sebelum baca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kelas masih akan dimulai sekitaran setengah jam lagi ketika Yudhistira dan Tri tampak tengah nongki chill di pos satpam gak kepakai dekat parkiran dan halaman depan fakultas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kelas masih akan dimulai sekitaran setengah jam lagi ketika Yudhistira dan Tri tampak tengah nongki chill di pos satpam gak kepakai dekat parkiran dan halaman depan fakultas. Dua anak itu niatnya sih ingin nyantai sebentar sebelum masuk ke dalam kelas. Lebih tepatnya, Tri yang gabut tak keberatan ketika diminta untuk menunggui Yudhistira yang sedang merokok sebentar. Jadilah keduanya duduk nyantai sambil nontonin orang-orang berlalu lalang di depan mereka.

Sampai akhirnya, sebuah mobil sport abu-abu monyet tampak menepi di hadapan mereka yang memang kebetulan merupakan salah satu pintu masuk menuju fakultas. Jadi tak heran jika sejak sepuluh menit mereka duduk di sana, sudah ada setidaknya dua atau tiga kendaraan yang menepi untuk mengantarkan seseorang atau beberapa mahasiswa.

Bedanya, sosok yang diantarkan kali ini cukup untuk menarik atensi dua bersahabat tersebut. Soalnya gadis berambut ponytail yang terlihat menuruni mobil mewah itu tak lain dan tak bukan adalah satu sahabat perempuan mereka.

"Loh Seje?!"

Dua cowok itu serempak memanggil sang gadis. Sukses menarik atensi Seje hingga sosok yang baru saja turun dari mobil itu nyaris limbung karena terkejut.

"Lo bedua ngapa sih?! Nyaris copot jantung gue!"

Seperti biasa, Seje nyemprot khas ibu-ibu lengkap dengan sebelah tangannya yang mengelus dada secara dramatis.

"Woah!!!"

Mengabaikan keterkejutan Seje, Yudhistira justru ber-woah ria sembari mengamati mobil mewah di belakang Seje yang telah menutup kembali pintunya dan bergerak pelan meninggalkan pelataran gerbang tersebut. Lalu, si lelaki yang memiliki beberapa buah tato di lengan kirinya itu pun kembali menaruh atensi pada Seje. Memandang sang gadis dengan sorot mata mengintimidasi.

"Pantes ye lo mau dikawinin sama dia..." desis anak itu kemudian.

"Apaan?" respon Seje malas.

"Ya itu! Tajir melintir borrrrrr."

"Dih!"

"Lah, lo gak tahu, Yud? Sean kan emang turunan konglomerat."

"Mana gue tahu. Lagian gue lihat-lihat juga rumahnya gak yang mewah-mewah banget. Mana gue tahu dia sekaya itu sampe punya Lykan Hypersport? Bajigurrr!"

RIVALOVA: Should I Marry My Fabulous Rival?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang