RIVALOVA: Should I Marry My Fabulous Rival?

22. Jangan Takut

Vote dulu yaaa sebelum baca. Dah dua kali update nih!!

Seje sempat mengutuk Sean kala menyadari lelaki itu pergi begitu saja dari rumah, tanpa mengatakan apa-apa. Seje kira, Sean sedang bersikap tidak bertanggung jawab dengan main pergi, tanpa benar-benar punya itikad baik untuk membereskan segala hal di antara mereka mengenai kontrak tersebut. Tapi kini, setelah dilihatnya sosok jangkung itu kembali ke rumah bersama dengan seseorang yang ia tahu persis siapa itu dan apa pekerjaannya, Seje pun mulai melunak. Agaknya ia tahu, Sean menuruti permintaannya.

"Hai, Je. Long time no see..." Juno yang baru saja dipersilahkan masuk dan duduk di sofa ruang tamu itu langsung menyapa Seje ramah. Mengundang reaksi sang gadis yang langsung tersenyum cerah, tampak begitu berbeda dengan wajahnya yang tadinya terlihat masam kala bertemu pandang dengan Sean.

"Hai, kak. Iya ya, udah lama gak ketemu," balas Seje dengan senyum yang tak pudar.

"Gimana kabar lo? Baik kan ya?"

"Ya gini lah kak."

"Gak baik nih?"

Seje mengerdikkan bahunya samar. Sebuah gestur yang seketika itu pula mengundang gelak Juno yang melihatnya.

"Hahaha, agak berat ya kayanya nikah sama Sean." Tanpa dipikir terlebih dahulu, Juno berujar spontan begitu saja. Sebuah ucapan yang berhasil mengundang death glare dari Sean yang duduk di sebelahnya. Tapi reaksi berbeda justru diterimanya dari Seje. Gadis itu terlihat mengangguk antusias. Sangat amat membenarkan ucapannya.

"Wah, bener banget lo kak! Tahu aja ya gimana bebannya nikah sama nih orang."

Juno ingin bereaksi lagi, tapi agaknya ia sudah ngeri dengan tampang Sean yang persis sempak baru itu. Ketat sekali.