27. Video Masa Kecil

192 49 18
                                    

VOTE COMMENT YGY BIAR AKU UPDATE TERUSSS

Seusai keramas, Seje niatnya ingin langsung merebahkan tubuhnya yang terasa lelah ke atas tempat tidur

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seusai keramas, Seje niatnya ingin langsung merebahkan tubuhnya yang terasa lelah ke atas tempat tidur. Tapi kala ia hendak mengunci pintu kamarnya, telinganya terinterupsi oleh sebuah suara yang berasal dari ruang tengah.

Suara itu tidak seperti suara televisi sebagaimana yang sering Sean nyalakan. Tapi suara itu, bahkan terdengar begitu familiar. Seperti suara yang pernah ia dengar sebelumnya tapi ia lupa apa itu sebenarnya.

Karena penasaran, Seje pun membuka kenop pintu kamarnya. Ia melongokkan kepalanya, hendak mengintip ke arah ruang tengah yang tanpa diduga, Sean entah bagaimana sudah berdiri di dekat dinding yang ia jadikan tameng.

Alhasil, Seje pun dibuat terlompat kaget kala menyadari jarak pandangnya hanya dipenuhi oleh perut bidang Sean yang hanya dilapisi kaos berwarna hitam. Saking hebohnya ia bereaksi, Seje sampai-sampai menjatuhkan handuk yang tadinya membalut rambut basahnya. Berakibat pada terlemparnya benda lembab itu ke lantai dan menyisakan rambutnya yang acak-acakan, tergerai begitu saja.

"Woah! Jantung gue mau copot!" Seje berseru heboh. Benar-benar terkejut.

Sementara itu, Sean yang masih berdiri di tempatnya hanya memandangi Seje dengan sorot mata lurus

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sementara itu, Sean yang masih berdiri di tempatnya hanya memandangi Seje dengan sorot mata lurus. Agaknya ia sudah tak lagi terheran-heran oleh tabiat gadis itu yang ceroboh.

"Lo ngapain sih?! Gue hampir kena serangan jantung anj—"

"Berhenti ngomong kasar bisa?" sela Sean cepat.

"Bodo amat." Seje memutar kedua bola matanya malas. Lalu ia buru-buru membungkuk, mengambil handuknya dan mengibasnya begitu saja. Tak memperdulikan jipratan airnya yang mengenai wajah Sean. Mungkin memang itu yang ditujunya, membuat Sean menghindar dari hadapannya.

"Lo apa-apaan sih?" sekak Sean tak terima.

"Apaan? Gue ngibasin handuk gue salah?"

Mendengarnya, Sean yang enggan menanggapi Seje dan memulai perdebatan dengan gadis itu akhirnya memilih untuk membuang napasnya pelan.

"Gue tadinya mau ke kamar lo," jelas Sean to the point.

"Ke kamar gue?" kedua mata Seje melotot sempurna. "Mau ngapain lo ke kamar gue?" tanya gadis itu dengan suara galaknya.

RIVALOVA: Should I Marry My Fabulous Rival?Where stories live. Discover now