RIVALOVA: Should I Marry My Fabulous Rival?

45. Kado Anniversary

Halowww aku apdet lagi xixi

"Lo apa-apaan sih?!"

Begitu duduk di bangku penumpang yang berada tepat di sebelah Sean, Seje langsung meluapkan kekesalannya seraya menghadapkan tubuhnya menyamping pada si lawan bicara. Ia tak terima atas apa yang baru saja dilakukan Sean pada Juwanda tadi. Menurutnya itu sudah sangat kelewatan.

Tapi agaknya, kemarahan Seje tersebut tak begitu mampu mengusik Sean yang sedang fokus menyetir dengan situasi emosi yang juga masih belum stabil. Amarahnya belum lenyap, terlihat dari sepasang matanya yang memerah.

"Sean! Jawab gue! Lo ngapain bersikap kaya tadi bahkan sampai mukul Juwanda kaya gitu?!" Seje yang habis kesabaran akhirnya mendesak Sean dengan suaranya yang ia tinggikan.

Dan itu cukup berhasil untuk membuat Sean menepikan mobil yang dikendarainya secara kasar lalu ia menolehkan wajahnya, memandang pada Seje dengan sorot mata lurus.

"Terus gue mesti gimana?" tanya cowok itu dengan suara rendah nan datarnya.

"..."

"Gue mesti gimana ketika dia memperlakukan lo kaya gitu di depan gue?"

"Kaya gitu?"

Sean membuang napasnya jengah, seraya kembali menghadapkan wajahnya ke kaca depan mobil. Mendadak kesalnya bangkit lagi kala ia dipaksa untuk mengingat kejadian tadi.

"Dia narik lo, mau bawa lo pergi seolah kehadiran gue di sana tadi gak ada artinya. What a—" Sean meredam makiannya sendiri, dalam hati. Ia tahu, tak ada gunanya mengucapkan kata-kata kotor itu sekarang. Yang ada hanya akan mengundang Seje untuk ikut-ikutan emosional dan berakhir dengan mereka yang justru berdebat.

"Tapi kenapa lo sampai semarah itu? Lo gak perlu—"

"Terus gue harus diam aja ketika dia narik tangan lo dari gue?"

Mendengarnya, dua bola mata Seje agak melebar.

"Sean, lo... cemburu?"

Entah bagaimana, satu pertanyaan bernada judgemental tersebut keluar begitu saja dari bibir Seje. Berhasil membuat situasi di antara dirinya dan Sean mendadak hening karena keduanya yang sama-sama tak mengatakan apa-apa lagi selama nyaris tiga menit.

"Gue... cemburu?"