17. Sena Punya Cewek?

2.1K 205 15
                                    

Hamin dua menuju event tahunan di sekolah, lebih tepatnya, hari Senin nanti pembukaan Open House yang digelar di SMA Mahananta secara resmi akan dibuka untuk umum. Hari libur yang seharusnya dipakai untuk bermalas-malasan itu tidak berlaku untuk anak-anak OSIS dan siswa-siswi Mahananta yang sebagian ikut serta dalam acara ini.

Contohnya saja Sena, anak itu tengah menatap jalanan di depan mini market sambil menghisap rokok di temani cup coffee americano, Sena sedang mampir sebelum berangkat ke sekolah pagi-pagi buta.

Merogoh saku jaketnya untuk mengambil ponselnya yang berdenting, Sena buru-buru membuka benda kotak pipihnya untuk melihat siapa yang mengiriminya pesan. Ketika melihat itu hanyalah notifikasi dari grup, Sena menghembuskan nafasnya perlahan.

Sena melihat chat yang dinamai dengan 'Ayah' tersebut dalam diam, tanda ceklis dua berwarna biru itu sudah ada sekitar dua hari yang lalu, namun Ayahnya tak kunjung membalas pesan darinya.

Sena lihat di rumah saja belum pernah semenjak kejadian itu.

Sena lihat di rumah saja belum pernah semenjak kejadian itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Woi!"

Sena menolehkan kepalanya ke asal suara, ternyata ada Haje yang baru saja memarkirkan motornya di depan mini market. Lelaki yang lumayan tampan itu membuka helm full-facenya dan menyapa Sena sekali lagi.

"Idih, pagi-pagi dah nyebat ae!" Sindir Haje menyimpan tas gendongnya di kursi depan Sena yang hanya dibatasi satu meja.

Sena terkekeh, "Biasa, anak muda." Jawabnya santai.

"Gue masuk dulu ya, mau cari sarapan. Jangan pergi dulu lo!" Ucap Haje seraya berjalan menuju pintu mini market yang dibalas acungan jempol dari Sena.

Melanjutkan aktivitasnya menyesap rokok, belum selesai rokoknya disesap, anak itu malah terbatuk-batuk cukup lama hingga matanya berair.

Ia mengusap dadanya yang terasa sesak, apakah ia terlalu banyak merokok ya dua hari terakhir ini?

"Lo perokok awam, ya?" Tanya Haje tiba-tiba dan meletakkan air putih di atas meja. "Tuh, minum air punya gue, masih pagi malah minum kopi," Omelnya seraya membuka onigiri.

Nasi yang berbentuk segitiga itu loh.

Dengan senang hati, Sena membuka air putih itu dan menenguknya tanpa menyentuh lubang air minum milik Haje. "Gue udah ngerokok dari satu tahun yang lalu, kalo lo mau tau." Jawab Sena setelah menuntaskan minum airnya.

"Biasanya yang keselek asep kayak lo barusan orang yang baru ngerokok satu atau dua harian. Ternyata udah lama juga ya lo," Sahut Haje menatap Sena takjub.

Ia merasa seperti baru dirinya yang mengetahui bahwa Sena sebenarnya adalah seorang perokok.

"Gue kagak keselek asep, anjir!" Katanya meluruskan kesalah pahaman seraya menyesap lagi rokok yang tinggal setengahnya itu. "Tenggorokan gue gatel, jadi batuk." Jawab Sena benar adanya.

If I Didn't Wake Up Where stories live. Discover now