7. Sena, Ada Apa?

3.4K 255 7
                                    

"Halo rakyat-rakyatku!"

Ketiga remaja itu menolehkan kepalanya ke asal suara, melihat kedatangan Sena yang sedang melambai-lambaikan tangannya di ambang pintu kelas membuat mereka bersorak. Heboh memang, melebihi hebohnya seorang perempuan.

Tapi, hal-hal seperti inilah yang membuat mereka senang.

"Dua hari gak ada lo hati gue hampa, Sen." Ucap Atuy dramatis.

Sena meringis ngeri. Baru masuk sudah disuguhi boneka mampang versi hidup, "Apasih Tuy, gak usah sok akrab. Kita gak kenal." Ejeknya bercanda.

"Anjir! Lo menyakiti hati mungil gue," Atuy merasa terdzalimi.

"Alay, gue lelang juga lo di pasar Tanah Abang!" Balas Sena seraya berkacak pinggang.

Haidar tertawa renyah, "Mental aman bos?" Sahutnya mengompori.

Juna yang tadinya memperhatikan kerandoman mereka, hatinya ikut tergerak untuk ikut-ikutan mengompori Atuy. Mereka bertiga adalah anggota PAA, Prajurit Anti Atuy yang diketuai oleh Tuan Muda Sena.

Kukira hubungan kita spesial😔😭 - Atuy sadboy 2k22

Melihat teman-temannya yang sibuk bertengkar, kedua sudut bibirnya tertarik ke atas dan membentuk senyuman tipis disana. Ada perasaan janggal yang tak bisa Sena jelaskan dan kata yang tak bisa Sena suarakan.

Tetap seperti ini ya..

°°°

Keempat sahabat karib itu berjalan menuju parkiran bersama-sama. Mereka berniat untuk mendatangi supermarket besar yang menyediakan beragam kebutuhan yang lengkap. Kalian belum lupa kan atas janji Alan waktu itu?

Yap! Barbeque!

Sebenarnya, mereka tidak begitu tahu tentang apa-apa saja yang harus dibeli, perihal mereka sudah disana nanti, itumah urusan belakangan.

Kalo kata rampe, santai kali ajeeee.

"Oit, Bang Alan ngasih list belajaannya kagak?" Tanya Haidar membuka topik obrolan.

"Au, tanya noh ke adeknya." Sahut Juna cuek.

Merasa terpanggil, Atuy memeriksa notifikasi pada ponselnya, sepersekian detik kemudian pemuda itu menggelengkan kepalanya tanda Alan tidak mengiriminya pesan.

"Listnya ada di gue, Bang Alan baru ngirim," Celetuk Sena.

"Adek Bang Alan sekarang si Sena," Celetuk Atuy mengundang tawa dari yang lainnya.

Mereka berempat saling bertatapan dalam beberapa detik sebelum semuanya mengangguk kompak dengan senyuman yang tak menghilang dari raut wajah mereka. Hari ini akan menjadi hari yang sangat menyenangkan untuk mereka.

Tak membutuhkan waktu lama di perjalanan, keempat sohib itu memasuki supermarket secara bersamaan, sesaat membuat perhatian orang-orang tertuju pada keempat remaja itu secara bergantian.

Maklum, anak muda lagi ganteng-gantengnya wkwkwk

"Ini kemana dulu dah," Tanya Atuy bingung.

"Terobos ajalah anjeng." Sahut Sena berjalan mendahului mereka bertiga.

Atuy nyengir kuda ke arah Haidar dan Juna, lalu mengekori langkah Sena yang semakin berjalan menjauh. Juna menggeleng-gelengkan kepalanya lelah, teman-temannya terkadang membuatnya ingin membuka give away untuk membagikan mereka secara cuma-cuma.

If I Didn't Wake Up Where stories live. Discover now