33. Kembali

12 1 2
                                    

✨

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Mana Gisa, Mam? Suruh Gisa datang ke sini. Tara gak peduli dengan aturan yang nenek buat, Tara mau Gisa, Mam!”

Rintihan Tara di sela-sela setelah dirinya siuman. Dara hanya bisa mengusap tangan Tara dengan hangat.

“Kalo ada Gisa kamu mau apa hmm?”

“Tara mau peluk dia, Tara mau minta maaf, Tara mau dia jadi milik Tara lagi.”

“Kalo nenek melarang gimana? Atau papah gak restuin kalian gimana?”

“Tara akan berusaha meyakinkan Gisa maupun papah. Belum lagi, sekarang Kenzo lebih menyayangi Gisa. Pasti dia akan sedikit lebih protektif kepada Gisa.”

Setelah siuman, Tara langsung mencari Gisa. Ia malah curhat dengan mamanya dan berharap keinginannya terkabul.

“Mama mau panggil dokter dulu, diam jangan beranjak dulu!”

Tara mengangguk. Setelah itu Dara keluar dari ruangan itu. Ia menghampiri ruangan ibu mertuanya dan segera memberitahukan berita baik ini.

Klek!

Kepala Dara menyembul dari balik pintu, lalu ia memberitahu bahwa Tara sudah siuman.

“Maaf ganggu waktu kalian, tapi Tara udah siuman.”

“Terima kasih, Dara. Sebentar lagi ibu mau ke sana. Gisa bantu nenek untuk masuk ke ruangan Tara!”

Gisa mengangguk mengiyakan. Ia langsung berjalan ke arah belakang kursi roda nenek Trisa dan mendorongnya perlahan.

Tidak perlu waktu lama, Gisa sudah ada di depan pintu ruang inap. Dari kejauhan, Kenzo dan Hazel sedang berjalan menuju arahnya.

“Bagaimana udah selesai?” tanya Kenzo pada Gisa.

“Iya udah, Kak.”

“Baguslah! Nek, gimana kabarnya?” tanya Kenzo.

“Nenek udah sehat, begitupun dengan hubungan nenek sama Gisa udah membaik. Nenek minta maaf yah, Ken.”

Pria pemilik senyuman kotak tersebut tersenyum dan mengusap lengan nenek Trisa dengan hangatnya.

“Nenek gak punya salah sama, Ken. Jadi nenek gak perlu minta maaf.”

“Anak yang baik!”

Dari dalam ruangan, Tara mendengar suara sahabatnya yang sudah dua Minggu ini tak bertemu. Tara tahu betul bahwa itu suara Kenzo.
Tara hendak turun dari bed hospital, namun aksinya berhenti ketika Dara membuka pintu masuk kamar inapnya.

TIBA-TIBA CINTAWhere stories live. Discover now