23. Rencana

14 1 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.







Brak...


Semua mata tertuju ke arah sumber suara. Abrisam baru saja datang dan masuk ke dalam rumah dengan menutup pintu cukup keras.

Bagaimana tidak, ia sangat kesal mendengar perkataan Viska yang terus menerus memaksa Tara untuk menikahinya.

“Om Abrisam!”

Abrisam menghampiri mereka dan duduk tepat di kursi utama.

“Viska kamu lagi apa di sini?”

“Om, bisa bantu Viska buat bujuk Tara supaya mau nunggu Viska?”

Abrisam tampak sedang berpikir dan seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

“Viska, Om gak bisa bantu. Lagian anak Om sangat mencintai Tara.”

“Jadi maksud Om, terus pernikahan Tante sama Om itu apa?”

“Itu hanya alibi kita buat menyatukan Tara dan Gisa. Ternyata mereka berdua memang sudah saling menyukai. Viska lebih baik mencari laki-laki yang mencintai Viska juga.

Hubungan jika dipaksakan itu gak baik. Om udah tau dan kenal kamu sejak kecil, Om tahu kamu begitu bergantung kepada Tara karena Viska tumbuh besar tanpa seorang Ayah.

Om yakin pria yang akan menjadi pasangan hidup Viska nanti, akan lebih dari Tara. Karena kamu anak yang baik.”

Viska langsung menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Gadis itu sangat terobsesi dengan sosok Tara. Kekosongan yang ia rasakan saat kecil diisi oleh kehadiran Tara yang selalu bermain dan menghiburnya.

Hingga menginjak usia remaja, Viska dibawa oleh orang tua angkatnya ke Jepang dan tinggal lama hingga sekarang.

Begitu pulang, satu orang yang sangat ingin ia temui adalah Tara. Tapi, yang ia dapatkan hanyalah kekecewaan.

Sosok Tara yang lembut dan pengertian dulu, kini menjadi sosok pria yang dingin dan tegas. Tara yang dulu pernah menjadi juara di hati Viska, kini berubah total.

Viska akhirnya meminta untuk pulang kepada Dini.

“Mamih ayo pulang! Viska gak mau di sini.”

“Ya udah, sebelumnya saya dan anak saya minta maaf sudah buat keributan di rumah ini. Saya permisi!”

Viska dan Dini segera pergi dari kediaman Tara. Meskipun hasilnya mengecewakan, Viska harus bisa merelakan belahan jiwanya dulu.

TIBA-TIBA CINTAWhere stories live. Discover now