24. Pertemuan

12 1 0
                                    

✨

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.





JH Kafe and Resto.

Di sinilah Gisa dan dua sahabatnya saat ini. Awalnya memang Vania dan Fely sudah tiba di Resto Sean. Namun, karena Tara melarang Gisa untuk ke sana, mereka akhirnya pergi ke Mall dan berakhir di Kafe ini.

“Punya pacar kaya tapi posesif atau punya pacar pengertian tapi gak punya apa-apa. Dua-duanya ada untung dan ruginya. Jadi gue harus cari cowok yang gimana?” keluh Fely.

“Lo gak usah mikir ke situ dulu. Yang pasti cari cowok dulu sono!”

Vania memang si mulut pedas. Fely langsung diam mendengar ucapan Vania. Berbeda dengan Gisa yang malah menertawakan Fely dengan puas.

“Fel, jangan ngeluh depan si Vania. Bisa-bisa Lo kena imbasnya. Tapi, emang sih kalo yang namanya memulai hubungan harus menerima kurang dan lebihnya. Gue baru merasakannya sekarang.”

Secara bersamaan Fely dan Vania mengusap punggung Gisa supaya memberikan semangat untuknya.

Setelah dari kafe, mereka bertiga langsung berkeliling mencari barang yang memang ingin mereka beli. Mulai dari toko pakaian, toko tas, dan terakhir mereka sedang di dalam toko khusus makeup.

Gisa membeli beberapa kebutuhannya, meskipun diberi kekuasaan atas card yang Tara berikan. Tapi ia tidak menghamburkan uang, apalagi uang tersebut hasil jeri payah Tara.

Gisa memang tipe orang yang tidak berlebihan dalam berbelanja. Ia akan membeli jika dibutuhkan dan memang sangat ingin.

Saat sedang memilih beberapa lipstik, seseorang sengaja menyenggol pundaknya dengan kencang.

Duk!

“Aaww!” teriak Gisa cukup kencang.

Teriakkannya menjadi perhatian orang-orang yang ada di dalam toko, bahkan orang-orang yang hanya lewat pun menatap penasaran.

“Gis Lo kenapa?” tanya Fely yang panik.

Gisa celingak-celinguk mencari orang yang baru saja menyenggol pundaknya.

Seorang perempuan dengan rambut sebahunya berjalan santai menuju meja kasir. Gisa yang terus menghampiri perempuan itu pun, langsung menarik keras tangannya.

Srak!

Greb!

TIBA-TIBA CINTAWhere stories live. Discover now