31. Rumah Sakit

11 1 0
                                    






Setelah hari terakhir mereka bertemu, Gisa mulai terbiasa dengan kesibukannya. Walau terkadang dirinya masih mengingat semua kenangan bersama Tara.

Saat dirinya tak sengaja melewati jalanan menuju rumah Tara, atau dirinya mengingat tempat yang memang menjadi kenangan mereka berdua. Tapi, Gisa menepis cepat ingatannya tentang kenangan indah itu. Ia sudah janji dengan dirinya sendiri, ia akan mulai belajar cara mencintai dirinya sendiri.

Sesuai janji setelah pernikahan Abrisam dan Gisel, mereka berempat pergi berlibur ke Dubai. Gisa sangat menikmati kebersamaan dengan dua anggota baru dalam keluarganya. Apalagi kehadiran Kenzo mampu membuatnya menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Sudah terhitung satu bulan Gisa tidak pernah bertemu dengan Tara lagi. Meskipun Tara selalu punya cara sendiri untuk menemui Gisa, tapi Kenzo punya seribu cara untuk menjauhkan Gisa dari Tara.

Kenzo sebenarnya tidak ingin. Namun, atas perintah Gisa, dirinya mau melakukannya demi kebahagiaan Gisa.

Hari ini Gisa hendak pergi ke suatu tempat bersama kedua sahabatnya, Vania dan Fely. Gisa membawa mobilnya sendiri tanpa menggunakan sopir. Ia sudah diberi kepercayaan oleh Abrisam karena Gisa sudah memiliki SIM.

Tiba-tiba saja ponselnya berdering nyaring. Ia segera mengambil ponselnya sebelum dirinya menjalankan mobilnya.

‘Halo!’

‘Lah, kok suara cewek. Apa ini beneran nomor Tara bukan?’

Deg!

‘Maaf anda salah sambung!’

Tut!

Gisa langsung mematikan panggilannya. Ia baru mengingatnya, saat dirinya masih menjadi sekretaris Tara memberikan nomor ponselnya kepada Gwen. Sudah pasti yang menelpon barusan adalah Gwen.

Tanpa memikirkan hal yang lalu lagi, Gisa segera menjalankan mobilnya menuju Resto Evo milik Sean. Seperti biasa dirinya sedang ingin bermanjaan dengan kedua sahabatnya, yang kebetulan sedang libur bekerja.

Perjalanan kali cukup melelahkan, pasalnya Gisa berangkat di waktu jamnya anak muda bermalam minggu. Sudah pasti jalanan kota selalu macet.

Mobil yang Gisa kendarai sedang berada di lampu merah. Gisa menatap lurus ke jalanan yang memang sedang padat. Saat matanya mengarah ke kanan, matanya mendapatkan objek yang membuatnya tertarik sekaligus penasaran.

Seorang perempuan sedang berdiri dengan tangannya yang sibuk menelpon seseorang. Sepertinya mobilnya sedang bermasalah. Kebetulan mobil Gisa berada di sisi kanan dekat dengan pembatas jalan.

Saat mobilnya sejajar dengan mobil yang sepertinya mogok itu, Gisa membuka kaca mobilnya dan langsung menanyakan apa yang sedang terjadi.

“Kak kenapa mobilnya?”

Perempuan dengan rambut sebahu itu berbalik begitu seseorang memanggilnya.

“Eh, ini kak mobil saya mogok gak tahu kenapa ini?”

“Kalo mau mari saya antar ke tempat tujuan kakak.”

TIBA-TIBA CINTAWhere stories live. Discover now