24. Ternyata Kamu

10 0 0
                                    

✨

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.









“Hai, kalian udah datang.”

Gisa dan Tara saling menatap satu sama lain.

“Kenapa Lo ada di sini?” ucap Tara dan Gisa bersamaan.

“Gisa yang sopan sama calon kakak kamu!” ucap Abrisam tegas.

Gisa terkejut bukan main. Ia menatap tak percaya ke arah Tara. Begitu pun sebaliknya, Tara benar-benar dibuat terkejut kali ini.

“Tenang aja, Om. Ken, udah biasa gitu di kantor. Kenzo aja kaget pas bunda bilang mau nikah sama om tadi siang.”

Kenzo menatap ke arah Gisa dan Tara.

“Gue juga baru tahu tadi siang, kagak usah melotot sama gue. Heh, Lo mau dapat restu dari gue, yang sopan dikit Lo!”

Astaga. Memang Kenzo kalau sedang datang usilnya memang begitu. Tara memutar matanya malas. Akhirnya mereka berdua duduk di kursi yang sudah disediakan.

Acara makan malam pun berjalan dengan lancar. Kini mereka sedang berbincang layaknya keluarga bahagia.

“Jadi papah sama bunda Gisel nikah sekitar dua Minggu lagi. Jadi secara resmi kamu Kenzo akan menjadi kakak buat Gisa begitu juga sebaliknya. Papah harap kalian cepat akrab dan saling menerima.”

“Tenang aja, Ken udah dekat sama Gisa pas awal masuk di kantor. Jadi, calon suaminya Gisa diharapkan jangan banyak ngatur Gisa buat jauh-jauh dari kakaknya ini!”

“Astaga Kenzo kamu ini usil banget sih! Kasian Gisa jadi gak nyaman gitu.”

Kenzo hanya menaik-turunkan alisnya. Tak lupa dengan senyuman khasnya jika sedang meledeknya.

Sudahlah, niatnya dia ingin bermesraan dengan Gisa di kantor. Sudah pasti ada Kenzo yang akan melarangnya. Ingin rasanya Tara mempercepat pernikahan mereka.

Kenzo itu tipe orang yang sangat menginginkan adik perempuan. Dia hampir mau adopsi anak perempuan, karena saking kesepiannya dia di rumah.

Namun, niatnya ditentang oleh bundanya dan berakhir selalu kesepian sampai sekarang. Tapi detik ini, ia sangat bahagia mendapatkan adik perempuan seperti Gisa. Dia tidak akan menyia-nyiakannya.

Tepat pukul sebelas malam. Gisa pulang bersama Tara menuju rumahnya. Gisa rencananya akan pindah lusa. Ia baru membereskan sebagian barangnya. Ia harus membeli beberapa tas dan koper untuk isi lemari di kamarnya itu.

TIBA-TIBA CINTAWhere stories live. Discover now