27. Cemburu

22 1 0
                                    

✨

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.








Keadaan kantor siang ini mendadak riuh. Pasalnya Tara datang bersama Gwen Priscilla. Asal kalian tahu, Gwen adalah seorang model, pengusaha, dia juga seorang pemilik brand ternama di Australia dan Singapura.

Tentu saja beberapa orang yang bekerja di dunia fashion pasti tahu tentang dirinya. Abrisam pun ikut datang ke perusahaan Tara, mereka bertiga mendadak jadi pusat perhatian. Terlebih lagi Gwen yang terlihat sangat mencolok.

Gisa yang sedang sibuk di ruangannya segera keluar ketika seseorang mengetuk pintunya. Dia adalah Savian.

“Tara udah datang, tapi sama cewek sama bapak Lo juga,” ucapnya dengan cepat.

Savian buru-buru keluar karena ia ingin melihat kehadiran seorang Gwen. Inilah kesempatannya untuk bersalaman dengan seorang wanita yang paling berpengaruh di dunia fashion.

Sedangkan Gisa keluar dengan wajahnya yang heran. Ada apa sebenarnya? Apa yang terjadi? Sehingga membuat keramaian di setiap ruangan.

Tak!

Tak!

Tak!

Terdengar suara langkah kaki seseorang yang menggunakan heels. Gisa dan Savian berdiri bersebelahan, anggap saja mereka sedang menyambut sekaligus penasaran.

“Itu orangnya?” bisik Gisa kepada Savian.

“Iya, cantik kan?”

“Cantikkan juga gue,”bisiknya.

Gisa langsung berdiri tegak dan sedikit tersenyum ramah kepada tamu yang datang bersama Tara. Belum lagi keempat bodyguard yang ia bawa, ikut masuk dan kini mereka berjaga di depan pintu masuk ke ruangan Tara.

“Gisa ikut saya ke dalam. Bawa berkas yang tadi pagi saya kirim!” perintah Tara padanya.

“Baik Pak!”

Gisa segera masuk ke dalam ruangannya dan membawa beberapa map yang sudah Gisa edit dan perbaiki. Jangan tanya Savian, dia sedang menatap kagum ke arah Gwen. Namun, saat ia mengulurkan tangannya untuk bersalaman, tangannya langsung ditepis oleh salah satu bodyguard.

"Cantik-cantik sombong, untuk Lo tamu bos gue. Kalo bukan udah gue tendang ke Sidoarjo, biar kelelep lumpur Lapindo baru tau rasa!" Savian bergumam kesal dalam hatinya.

TIBA-TIBA CINTAWhere stories live. Discover now